Alkitab langka yang berasal dari
abad pertengahan ditemukan kembali di Katedral Canterbury setelah dilaporkan
hilang selama 500 tahun lamanya. Menurut Antiques Trade Gazette, Alkitab yang
disebut Lyghfield Bible, yang diambil dari nama seorang biarawan yang membuat Alkitab tersebut.
Gereja kemudian membeli Alkitab
tersebut seharga 100.000 poundsterling dari pelelang naskah di London. Pembelian
dengan angka fantastis tersebut, sejumlah 96.000 poundsterllng berasal dari National Heritage Memorial Fund
(NHMF), Friends of the National Libraries, Friends of Canterbury Cathedral, dan beberapa donasi pribadi.
Alkitab ini berukuran hanya
sebesar buku saku, sementara isinya dihiasi oleh desain dan gambar tangan yang rumit.
Para sejarawan menjelaskan kalau
Alkitab ini pernah menjadi bagian dari perpustakaan sebuah biara pada abad
pertengahan ke-16 di Canterbury. Namun, Alkitab ini hilang selama masa
reformasi protestan, dimana banyak komunitas biara dibubarkan dan banyak perpustakaan yang hancur.
Alkitab Lyghfield berhasil
diselamatkan dan diteruskan dari tangan ke tangan oleh para kolektor pribadi
dan pedangang buku selama berabad-abad, sampai akhirnya muncul di sebuah lelang.
Sekarang, Alkitab ini menjadi satu-satunya Alkitab lengkap yang berasal dari koleksi buku pada abad pertengahan.
"Kami mengucapkan terima
kasih dan bersyukur atas dukungan dari para donatur. Penting bagi kami untuk
memiliki salinan inti dari teks Kristen yang dimiliki oleh salah satu biarawan terakhir dari komunitas monastik abad pertengahan.
Alkitab ini memberikan kesaksian
mengenai pergolakan reformasi, waktu yang telah menjadikan katedral pada hari
ini, dan juga menjadi kunci utama yang dapat bercerita kepada para pengunjung
mengenai cerita pada masa itu," ungkap Kepala Katedral Canterbury,
Cressida Williams, dilansir dari CBN News.
Katedral juga dikabarkan akan
menampilkan Alkitab ini dalam sebuah pameran baru yang bernama The Canterbury
Journey.