Rabu, 1 Agustus 2018 lalu GPdi
El-Shadday Wamena diresmikan oleh Gubernur Papua, Soedarmo. Dalam sambutan yang
diwakili oleh Asisten I Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, Soedarmo berharap gereja tetap menjalankan perannya dalam pembangunan rohani di tanah Papua.
“Pemerintah tetap memerhatikan
gereja-gereja dalam segala aktivitasnya, namun karena kemampuan pemerintah
terbatas sehingga tidak dapat memenuhi semua yang diperlukan gereja,” terang Soedarmo.
Selain mengungkapkan kalau pembangunan
yang dilaksanakan saat ini merupakan pembangunan yang berkesinambungan antara
rohani maupun jasmani, Gubernur Papua ini juga mengungkapkan harapannya bagi warga gereja.
“Untuk itu, saya percaya warga
gereja sebagai bagian integral dari masyarakat akan tetap menjalankan
fungsinya, berkomitmen membangun dari sisi rohaninya dalam mendukung Papua yang damai dan sejahtera,” ungkapnya.
Gedung Gereja El-Shadday Wamena
dibangun selama kurang lebih empat tahun secara swadaya yang didukung bantuan pemerintah daerah.
“Hanya dengan doa kebersamaan
sidang jemaat El-Shadday di Wamena didukung oleh pemda provinsi Papua, pemda
Jayawijaya, Lanny Jaya dan Mamberamo Tengah yang dikalkulasikan sebesar Rp2,3
Miliar, sementara swadaya jemaat sendiri mencapai Rp3 Miliar lebih plus semen,
pasir dan bahan bangunan lainnya,” ungkap Yohanes Tuku sebagai perwakilan dari
pihak gereja.
Melalui dukungan yang diberikan oleh pemerintah
pada gereja di Papua ini kita diingatkan bahwa kerukunan antar umat dan damai sejahtera yang ada
ditengah-tengah lingkungan juga tidak lepas dari peran kita sebagai warga gereja
sekaligus warga negara.