Pasif Agresif Sering Bahayakan Hubungan, Kenali 3 Ciri Dan Cara Mengatasinya

Marriage / 27 July 2018

Kalangan Sendiri

Pasif Agresif Sering Bahayakan Hubungan, Kenali 3 Ciri Dan Cara Mengatasinya

Inta Official Writer
3155

Sikap pasif agresif merupakan cara seseorang menyampaikan perasaan kecewa atau amarah secara tersirat. Contoh sikap ini misalnya mendiamkan, melontarkan kalimat sarkas, menyindir, dan lain sebagainya. Sikap ini terjadi karena emosi yang terpendam, sehingga emosi ini akan terungkap melalui tindakan atau kata-kata.

Ibarat membeli kucing dalam karung, kita tidak pernah mengetahui siapa pasangan kita sampai akhirnya berada pada satu atap. Inilah sebabnya banyak orang yang baru menyadari kalau pasangan ternyata punya sikap pasif agresif yang bisa merugikan hubungan pernikahan.

Penting buat kita untuk mengerti pasangan dengan melihat tanda-tanda saat ia sedang bersikap pasif agresif ini. Berikut adalah beberapa cirinya.

1.  Tidak ingin selalu disalahkan

Kita semua tahu kalau tidak ada manusia yang sempurna. Pasti setiap kita pernah melakukan kesalahan. Kedewasaan seseorang juga bisa dilihat dari caranya mengakui kesalahannya. Berbeda dengan orang yang memiliki sikap pasif agresif, mereka akan cenderung mencari cara agar tidak disalahkan. Ia bisa saja menyalahkan kita sebagai pasangan, orang lain, atau bisa juga keadaan.

2. Mengungkapkan amarah melalui komunikasi verbal yang tidak langsung

Bisa saja hal itu perkataan yang bersifat sarkas atau kritik. Contohnya saat kita lupa hari ulang tahun pasangan, kemudian pasangan berkata kalau dirinya tidak pernah melupakan hari ulang tahun kita agar kita merasa bersalah sudah termasuk tindakan pasif agresif. Lontaran kata-kata yang tersirat seperti ini tentu saja bisa melukai hati kita, dan berujung pada konflik atau kesalahan komunikasi yang membahayakan hubungan pernikahan.

3. Memilih untuk diam

Komunikasi merupakan salah satu masalah terbesar yang dialami oleh kita dan pasangan dengan sikap pasif agresif. Tidak jarang pasangan dengan sikap ini memilih untuk mendiamkan kita karena percaya kalau luapan emosi secara langsung dapat membuat keadaan lebih buruk.

Kata-kata singkat seperti 'Terserah' atau 'Gak papa' bisa menjadi salah satu cara orang pasif agresif membuat lawan biacara diam dan berhenti berargumen lebih lanjut. Silent treatment membuat kita merasa tidak berharga, tidak dikasihi, bingung, marah, bahkan frustasi karena tidak tahu apa yang salah pada dirinya.  

Baca juga: Saat Pasangan Kehilangan Pekerjaannya, Hibur Ia Lewat 5 Cara Ini

Untuk menghadapi pasangan dengan sikap pasif agreasif, kita bisa melakukan beberapa tips di bawah ini.

Menyadari tandanya

Setelah kita mengetahui tanda-tandanya, kita jadi paham kalau sebenarnya ada sesuatu hal yang tidak beres antara kita dan pasangan. Saat sudah menyadari tanda pasif agresif yang ditunjukkan oleh pasangan, kita bisa mulai mencari tahu penyebabnya.

Pengendalian diri

Karena tidak bisa meluapkan emosinya, orang dengan pasif agresif justru akan menunggu kita yang emosi terlebih dahulu agar nantinya kita bisa disalahkan atas permasalahan tertentu. Ada baiknya kita mengajak pasangan untuk membuka percakapan tentang permasalahan yang kita hadapi.

Hindari menyalahkan pasangan

Siapa sih yang suka disalahkan? Cobalah arahkan percakapan pada titik masalah yang dihadapi, bukan melemparkannya pada pasangan yang seolah-olah telah salah.  Sebab bagi seseorang dengan sikap pasif agresif, menyalahkannya justru akan membuatnya semakin agresif.

Kita harus menyadari kalau pernikahan menjadikan kita dan pasangan sebagai satu pribadi. Penting buat kita untuk menjaga perasaan pasangan, sebab kita melukai pasangan, itu tandanya kita juga melukai diri kita sendiri. Saat berada dalam sebuah masalah, bicarakanlah baik-baik dan selalu hadirkan Tuhan di tengah-tengah kehidupan pernikahan kita. 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami