Bagai Burung Rajawali, Kita Harus Selalu Awas Dengan Lingkungan Baru!
Sumber: http://www.besgroup.org/

Kata Alkitab / 16 July 2018

Kalangan Sendiri

Bagai Burung Rajawali, Kita Harus Selalu Awas Dengan Lingkungan Baru!

Inta Official Writer
3444

Namanya Dina, seorang anak fresh graduate yang masih hitungan bulan berada di ibukota Jakarta. Dina selalu menyadari kalau dirinya selalu punya kerinduan untuk ikut terlibat dalam sebuah pelayanan di gereja. Karena itu, dirinya memutuskan untuk ikut dalam pelayanan di lingkungannya yang baru.

Dalam hitungan minggu Dina ikut terlibat dalam pelayanan, dirinya sudah mendapatkan sorotan dari banyak orang. Beberapa, tentu saja memuji kepiawaiannya dalam bermain piano. Namun tentu saja Dina tidak pernah luput dari omongan-omongan negatif. Tidak hanya di pelayanan, rekan sekantor Dina juga sering berkata kalau Dina terlalu rohani, sehingga tidak banyak orang yang memilih untuk menjadi temannya.

Awalnya memang Dina tidak merasa terganggu, tapi lama-lama Dina merasa tidak nyaman seiring banyaknya perkataan negatif yang terdengar sampai ke telinganya. Dirinya bertanya-tanya tentang alasan kenapa orang banyak menyoroti dirinya, apakah karena memang Dina anak baru, atau ada hal lain yang salah dari pribadi atau sikap Dina.

Omongan-omongan itu tadi membuat Dina sedikit gentar, baik dalam pekerjaan maupun pelayanannya. Akhirnya ia bergumul dengan Tuhan dan bertanya, apakah ada hal yang salah dari dalam dirinya. Setelah sedikit lega. Ia menelepon seorang teman yang merupakan teman satu pelayanan di kota asalnya. Dina bertanya tentang apa yang salah dalam dirinya.

Baca juga: Mr. Smith, Si Tupai Peniru Yang Ingatkan Kita Untuk Rendah Hati

Panjang lebar mengobrol sambil melepas kangen, akhirnya Dina menutup telepon. Ada satu kalimat yang menggelitik Dina, yaitu ketika temannya mengatakan kalau Dina saat ini sedang berada dalam posisi 'naik tingkat'. Seperti seorang burung rajawali yang dipaksa untuk terbang dengan didorong oleh ibunya sendiri, Dina pun sedang berada pada posisi yang sama.

Tidak banyak orang yang bisa menyikapi sebuah lingkungan yang baru dengan baik. Beberapa dari kita seringkali bersungut-sungut pada keadaan yang baru tersebut. Setiap hal yang baru punya tantangannya masing-masing.

Tantangan sendiri, baik kita memilih untuk menetap atau berpindah, akan selalu ada dalam kehidupan kita. Seringkali kita mendengar ada sebuah panggilan atau dorongan dalam hati untuk meninggalkan lingkungan lama yang nyaman ke sebuah lingkungan baru yang tidak pernah kita bayangkan.  

Yesaya 40:31, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Nabi Yesaya lewat ayat di atas memberikan kita contoh untuk menjadi seperti rajawali. Burung rajawali peka terhadap setiap angin badai yang menerpanya, ia mampu beradaptasi dengan baik terhadap badai dan tidak goyah.

Melalui potensi dari dalam dirinya, burung rajawali menggunakan sayapnya untuk bisa mengahadapi rintangan yang ada. Kita akan selalu diperhadapkan dengan sesuatu yang bisa kita sebut ‘badai’ baik dalam pelayanan, pekerjaan atau tanggung jawab yang lain.

Satu hal yang harus kita ingat adalah untuk terus bertahan dan menyadari kalau akan selalu ada makna dan tujuan yang pasti saat kita bisa melewatinya. Menanti-nantikan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap rintangan yang ada akan menjadi kekuatan kita dalam setiap tantangan yang dihadapi dalam kehidupan kita. 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami