Berjuang Untuk Percaya Kepada Rencana Tuhan? 2 Wanita Dalam Alkitab Ini Juga Demikian

Kata Alkitab / 12 July 2018

Kalangan Sendiri

Berjuang Untuk Percaya Kepada Rencana Tuhan? 2 Wanita Dalam Alkitab Ini Juga Demikian

Naomii Simbolon Official Writer
2853

Apakah kamu sedang menghadapi situasi yang suram dan tak tahu harus bagaimana lagi?

Kamu mempercayai Tuhan dan kamu benar-benar mengasihiNya, tetapi mengapa di tengah kepercayaan kita padaNya kita malah diproses dan rasanya semua mustahil untuk pulih dan baik-baik saja.

Tuhan kadang memberi kita kesempatan untuk datang kepadaNya dalam tingkat kepercayaan yang lebih.

Dalam masa-masa yang kelam seperti ini, sebenarnya kita masih punya pilihan. Pilihannya adalah, apakah kita mulai ragu dengan janjiNya atau kita percaya bahwa Dia akan membimbing kita?

Tepat kemarin, seorang gadis berusia  27 tahun menghubungi saya untuk sharing mengenai keterpurukannya. Dia merasa benar-benar terpuruk. Dia sekolah teologia selama 3 tahun, lalu dia dikirim ke Papua untuk melayani, itu adalah panggilan dan kerinduan dia sekian lama. 3 bulan di Papua, terjadilah kecelakaan yang menimpa dirinya dan mengakibatkan kelumpuhan pada kakinya. Setelah itu, dia harus kembali ke kampung halamannya Sumatera untuk berobat, dan beberapa hari setelah di kampung, orangtua tunangannya menghubunginya dan membatalkan pernikahan anaknya dengan si gadis tersebut.

Lebih sakitnya, tunangannya tak bisa menolak orangtuanya karena sebuah ketaatan.

"Saya benar-benar sedih dan kecewa kepada Tuhan. Saya percaya tetapi saya benar-benar terpuruk tak tahu harus gimana," isi pesannya.

Apakah kamu pernah merasakan hal yang serupa seperti gadis di atas? Atau justru lebih menderita dan meragukan Tuhan?

Ya, kamu nggak sendiri, sebab ada 2 kisah Alkitab yang mengalami hal yang sama dimana mereka juga mempertanyakan rencana Tuhan. Melalui kisah mereka, kita dapat belajar gimana Tuhan bekerja melalui pencobaan kita.

1. Hawa

"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya." (Kejadian 3:6)

Dalam hidup ini, kadang kita ingin mengetahui semua hal rencana Allah dalam hidup kita. kalau bisa, pengen banget kita mengetahui apa hasil ujian kita dengan secepat mungkin bahkan sebelum kita memulai ujian di kampus. Pengen tahu hasil dari interview padahal baru beberapa jam selesai wawancara .

Sama seperti Hawa, sering sekali kita menginginkan kebijaksanaan mengenai sesuatu.

Gimana jika itu nggak berhasil, gimana kalau sesuatu buruk terjadi, gimana kalau nilainya nggak oke, dan lain-lain. Kita terlalu pengen tahu rencana Tuhan secepat yang kita kehendaki sehingga akhirnya itu membuat kita kecewa dan jatuh ke dalam keterpurukan. Tuhan itu ingin kita melepaskan kebutuhan dan keinginan kita untuk mempercayai segala rencanaNya.

2. Sara

"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata : Sungguhkan aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunya seorang anak laki-laki." (Kejadian 18:13-14)

Ketika sesuatu terjadi dan nggak bisa dijelaskan, sering sekali kita mencoba untuk membuatnya rasional. Berusaha menemukan cara untuk memahaminya. Tuhan mungkin melakukan keajaiban dalam hidup kita, tetapi pikiran kita bisa menjadi musuh terburuk kita loh.

Nggak diragukan lagi bahwa Sara  adalah wanita yang sangat cerdas. Dia tahu bahwa ia tidak mungkin melahirkan.  So kenapa dia harus percaya kalau dia dikatakan akan melahirkan?

Seperti Sara, kita kadang berjuang mempercayai rencana Tuhan dengan cara pikiran kita. Firman Allah berkata bahwa kita tidak boleh bersandar kepada pemahaman dan pikiran kita sendiri ( Amsal 3:5). Ketika kita memahami kebenaran ayat Amsal ini, kita akan bisa belajar melepaskan keraguan dan mempercayai kuasa mukjizat Allah.

Tetaplah kuat dan jangan pernah berjalan dengan cara pikir kita sendiri. Rencana dan cara Tuhan nggak bisa disamakan dengan kita. Ada hal lain yang unik yang Tuhan ingin tunjukkan kepada kita melalui proses ini. Bukan saat ini mungkin, tapi nanti dan untuk itu nantikanlah serta teruslah dihadiratNya.

Sumber : crosswalk/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami