Apakah kamu sedang menghadapi situasi yang suram dan tak tahu harus bagaimana lagi?
Kamu mempercayai Tuhan dan kamu benar-benar mengasihiNya, tetapi mengapa di tengah kepercayaan kita padaNya kita malah diproses dan rasanya semua mustahil untuk pulih dan baik-baik saja.
Tuhan kadang memberi kita kesempatan untuk datang kepadaNya dalam tingkat kepercayaan yang lebih.
Dalam masa-masa yang kelam seperti ini, sebenarnya kita masih
punya pilihan. Pilihannya adalah, apakah kita mulai ragu dengan janjiNya atau kita percaya bahwa Dia akan membimbing kita?
Tepat kemarin, seorang gadis berusia 27 tahun menghubungi saya untuk sharing
mengenai keterpurukannya. Dia merasa benar-benar terpuruk. Dia sekolah teologia
selama 3 tahun, lalu dia dikirim ke Papua untuk melayani, itu adalah panggilan
dan kerinduan dia sekian lama. 3 bulan di Papua, terjadilah kecelakaan yang
menimpa dirinya dan mengakibatkan kelumpuhan pada kakinya. Setelah itu, dia
harus kembali ke kampung halamannya Sumatera untuk berobat, dan beberapa hari
setelah di kampung, orangtua tunangannya menghubunginya dan membatalkan pernikahan anaknya dengan si gadis tersebut.
Lebih sakitnya, tunangannya tak bisa menolak orangtuanya karena sebuah ketaatan.
"Saya benar-benar sedih dan kecewa kepada Tuhan. Saya
percaya tetapi saya benar-benar terpuruk tak tahu harus gimana," isi pesannya.
Apakah kamu pernah merasakan hal yang serupa seperti gadis di atas? Atau justru lebih menderita dan meragukan Tuhan?
Ya, kamu nggak sendiri, sebab ada 2 kisah Alkitab yang mengalami hal yang sama dimana mereka juga
mempertanyakan rencana Tuhan. Melalui kisah mereka, kita dapat belajar gimana Tuhan bekerja melalui pencobaan kita.
1. Hawa
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga
kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya." (Kejadian 3:6)
Dalam hidup ini, kadang kita ingin mengetahui semua hal
rencana Allah dalam hidup kita. kalau bisa, pengen banget kita mengetahui apa
hasil ujian kita dengan secepat mungkin bahkan sebelum kita memulai ujian di
kampus. Pengen tahu hasil dari interview padahal baru beberapa jam selesai wawancara .
Sama seperti Hawa, sering sekali kita menginginkan kebijaksanaan mengenai sesuatu.
Gimana jika itu nggak berhasil, gimana kalau sesuatu buruk
terjadi, gimana kalau nilainya nggak oke, dan lain-lain. Kita terlalu pengen
tahu rencana Tuhan secepat yang kita kehendaki sehingga akhirnya itu membuat
kita kecewa dan jatuh ke dalam keterpurukan. Tuhan itu ingin kita melepaskan kebutuhan dan keinginan kita untuk mempercayai segala rencanaNya.
2. Sara
"Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: "Mengapakah
Sara tertawa dan berkata : Sungguhkan aku akan melahirkan anak, sedangkan aku
telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah
ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunya seorang anak laki-laki." (Kejadian 18:13-14)
Ketika sesuatu terjadi dan nggak bisa dijelaskan, sering sekali kita mencoba untuk membuatnya rasional.
Berusaha menemukan cara untuk memahaminya. Tuhan mungkin melakukan keajaiban dalam hidup kita, tetapi pikiran kita bisa menjadi musuh terburuk kita loh.
Nggak diragukan lagi bahwa Sara adalah wanita yang sangat cerdas. Dia tahu bahwa ia tidak mungkin melahirkan. So kenapa dia harus percaya kalau dia dikatakan akan melahirkan?
Seperti Sara, kita kadang berjuang mempercayai rencana Tuhan
dengan cara pikiran kita. Firman Allah berkata bahwa kita tidak boleh bersandar
kepada pemahaman dan pikiran kita sendiri ( Amsal 3:5). Ketika kita memahami
kebenaran ayat Amsal ini, kita akan bisa belajar melepaskan keraguan dan
mempercayai kuasa mukjizat Allah.
Tetaplah kuat dan jangan pernah berjalan dengan cara pikir
kita sendiri. Rencana dan cara Tuhan nggak bisa disamakan dengan kita. Ada hal
lain yang unik yang Tuhan ingin tunjukkan kepada kita melalui proses ini. Bukan saat ini mungkin, tapi nanti dan untuk itu nantikanlah
serta teruslah dihadiratNya.