Setiap kita dipenuhi rasa
keingintahuan yang tinggi. Ada banyak cara yang kita lakukan untuk memenuhi
rasa ingin tahu tersebut. Mulai dari diskusi, argumentasi, filosofi, ilmu
pengetahuan, bahkan seni. Sebuah hubungan yang baik akan terjalin saat satu sama lain merasa saling 'nyambung'.
Nggak heran saat berada pemikiran
yang bertentangan dengan lawan bicara, kita memasuki sebuah permainan persuasi,
dimana kita akan mencoba untuk mempengaruhi orang lain dengan cara pandang yang kita miliki.
Teknik persuasi ini bisa
memenangkan kita pada setiap percakapan, bahkan menjadikan kita sebagai seorang
teman bicara ulung. Lewat buku yag berjudul Retorik, Aristoteles memperkenalkan kita pada 3 cara persuasif yang biasa orang banyak lakukan untuk mempengaruhi orang lain.
1. Ethos, persuasi melalui karakter seseorang
Orang dengan kredibilitas atau
karakter yang terpercaya akan jauh lebih mudah mempengaruhi orang lain. Ada
tiga kualitas yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai orang yang bisa dipercaya.
a) Pikiran praktis
Sebuah pemikiran rasional dan
beralasan dapat membuat seseorang percaya atas sudut pandang orang tersebut.
Orang dengan tipe ini biasanya akan jauh lebih tenang dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
b) Moral yang baik
Kita akan menyebut seseorang
punya moral yang baik saat kita menginginkan orang tersebut melakukan segala hal yang benar walaupun tidak ada satu orangpun yang menyadarinya.
c) Niat baik
Setiap niat atau keinginan yang
baik akan menarik orang-orang baik untuk berada disekelilingnya. Biasanya niat
baik akan diiringi dengan sebuah ketulusan, perasaan yang kuat inilah yang akan membuat orang lain jauh lebih percaya pada orang dengan tipe jenis ini.
2. Pathos, persuasi melalui emosi
Perasaan seseorang sedikit banyak
mempengaruhi kemampuannya untuk beradaptasi dengan orang lain. Untuk
memenangkan setiap percakapan, kita harus mengetahui bagaimana cara melibatkan emosi dan menangani seseorang dengan emosi tersebut.
Manusia adalah makhluk emosional.
Terkadang kita merasa kalau emosi tersebut layak untuk dibenarkan, contohnya
perasaan marah atau ketakutan menjadi salah satu cara untuk menanggapi seseorang.
Seseorang akan jauh lebih nyaman saat melakukan percakapan dengan tingkat emosional yang sama. Misalnya, ketika kita mendapati teman kita sedih, maka menunjukan sedikit empati akan membuatnya merasa jauh lebih baik.
Baca juga: Lagi Down Dan Kehilangan Arah? Move On Lewat Teknik TUMBUH, Yuk!
3. Logos, persuasi melalui logika
Metode ini berkaitan dengan
menggunakan argumen-argumen yang bersifat logis. Cara untuk memenangkan
percakapan dengan metode ini adalah dengan menguasai pengetahuan dan kemampuan
memberikan gambaran yang luas dan terperinci secara rasional melalui banyak
berbagai referensi. Kita harus bisa mengarahkan pemikiran orang lain pada suatu keadaan yang rasional dan benar adanya.
Tiga prinsip yang bisa kita gunakan, yaitu:
Pola komunikasi atau yang dirujuk
dengan istilah retorika dapat membuat kita memenangkan sebuah percakapan,
sehingga kita menjadi teman bicara yang jauh lebih baik lagi. Dengan mengetahui cara
memanfaatkan karakter, emosi, dan logika, kita dapat membawa sebuah perubahan yang
sesuai dengan keinginan kita saat berkomunikasi dengan orang lain.