Biar Nggak Jadi Pajangan Berdebu, Tanyakan 4 Pertanyaan Ini Pada Dirimu Sebelum Beli Buku

Entertainment / 2 July 2018

Kalangan Sendiri

Biar Nggak Jadi Pajangan Berdebu, Tanyakan 4 Pertanyaan Ini Pada Dirimu Sebelum Beli Buku

Naomii Simbolon Official Writer
2093

Ketika saya pindah dari Batam ke Cikarang, beberapa teman memberi saya kado untuk dipakai dan dipajang sebagai kenang-kenangan.

Ada baju, ada dompet, ada surat cinta, ada foto bingkai hingga buku rohani.

Dari semua kado yang dikasih, saya tertarik dengan buku-buku yang diberikan beberapa komunitas padaku.

"Bukunya bagus-bagus nggak ya? Apakah bukunya layak baca? Atau jangan-jangan bukunya sudah pernah saya baca?

Ketika saya membuka bungkusan kado, tebakan saya benar, dari 5 buku yang diberikan hanya 1 buku yang bikin aku terkesan dan 4 lainnya sama sekali tidak saya baca sampai habis.

Ketika kita ke toko buku, mungkin menemani teman untuk beli buku, sering sekali kita dilanda kebingungan untuk membeli buku mana yang terbaik.

Atau mungkin bingung menemukan buku yang seperti apa yang kita sukai, sehingga setelah jam di toko buku, akhirnya kita pulang dengan tangan kosong tanpa beli buku satupun.

Pernah begitu?

Nah, biar kamu mampu menemukan buku yang menarik untukmu, cobalah ajukan beberapa pertanyaan ini mengenai buku yang ingin kamu baca :

1. Apakah buku itu ditulis untuk kamu?

Setiap orang tentu punya selera masing-masing. Misalnya, saya lebih menyukai buku autobiografi atau self help dibanding novel drama yang isinya soal cinta.

Cobalah untuk bertanya pada dirimu ketika sedang di toko buku, apakah buku yang kamu lihat itu ditulis untukmu. Baca judulnya baik-baik, deskripsi sampul belakangnya, kata pengantar .

Buku yang bagus adalah buku yang bisa memberikan apa yang kamu kehendaki dan sukai.

Saya suka buku autobiografi atau self help, tetapi tidak semuanya, saya lebih tertarik dengan buku autobiografi atau self help dengan model sampul yang menarik, bahasa yang ringan dan topik motivasi yang saya butuhkan.

Buku yang bagus adalah buku yang mudah kita mengerti pas membacanya, buku yang mengubah kita, buku yang bisa bikin kita tertawa terbahak-bahak dan bikin kita ingin membaca sampai habis.

2. Apakah buku tersebut memaksa kamu?

Buku yang bagus adalah buku yang benar-benar kita harapkan untuk kita baca, buku yang bikin pernikahan, karir, atau reputasi kita berantakan kalau kita nggak melakukan apa yang dituliskan di dalamnya, buku yang bikin hati kamu terpaksa untuk berdoa dengan akut, dan menimbulkan tekad yang kuat untuk mencari tahu siapa yang menulis dan bagaimana kehidupannya sekarang, buku yang bikin terpikir bagaimana menerapkan isinya dengan maksimal.

3. Apakah buku itu mengubahmu?

Buku yang bagus nggak akan pernah meninggalkan pembaca persis seperti gimana mereka mulai membaca. Justru buku yang bagus bikin kita kedip mata dan menjadi melihat realitas yang baru. Setiap kita beralih ke halaman yang baru, kita merasa masuk ke dalam dunia yang baru.

Atau kita semakin bersemangat, semakin empati, penuh pengetahuan yang luar biasa dan lebih banyak lagi setelah membaca buku tersebut.

Buku-buku terbaik adalah buku dimana 5 tahun kemudian, kita masih ingat gimana buku itu berhasil mengubah kita.

Saya ingat, pernah membaca satu buku dimana bab pertamanya saja mengubah seluruh pandangan saya tentang kehidupan Kristen saya yang sekarang sepenuhnya, tapi begitu sampai ke bab 5, rasanya saya tidak menemukan sudut pandang baru yang menarik lagi dan saya menyerah di bab 9. Bab pertama mungkin bab yang terbaik yang saya baca dari buku tersebut, tapi buku tersebut bukan buku yang terbaik.

Hal ini mengajarkan kita bahwa nggak semua buku bisa menjawab pertanyaan kita.

Dikutip dari Crosswalk, buku yang bagus biasanya akan memiliki awal yang baik secara umum. Jadi jika kita ingin membeli satu buku, cobalah untuk membaca awalnya dulu, dan biasanya buku tersebut adalah buku yang bagus dan ditulis untuk kita.

Nah, kalau untuk novel, cobalah untuk membacanya 10 halaman atau pertama. Lalu pergi dan berikan jeda untuk mempertimbangkan apakah buku itu terasa menarik atau nggak, apakah buku tersebut menyampaikan setidaknya isyarat yang bisa mengubah kamu. Jika tidak, sebaiknya letakkan dan baca yang lain saja.

Untuk buku nonfiksi, bacalah dua bab. Buku non fiksi kadang membutuhkan waktu lebih lama sebelum memberikan penilaian.

Jangan membaca buku yang nggak bagus ya! Jangan menempel dengan buku yang orang lain katakan bagus, atau menarik kalau kita sendiri tidak merasa seperti itu.

Selera setiap orang tidak selalu sama soal buku, jika pun kamu direkomendasikan untuk membaca, minimal kamu cek dengan cara di atas dan pastikan kamu tidak membeli buku untuk dipajang.

Sumber : crosswalk/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami