Semua orang tentu punya musuh. Meskipun kita merasa sepertinya
kita tidak memiliki musuh, namun pasti ada
saja orang yang berusaha untuk menyakiti kita dan menyengsarakan hidup
kita. Ada saja orang yang membenci dan menginginkan yang buruk dalam hidup kita, itu karena adanya perbedaan tertentu dalam karater satu sama lain.
Itu dia mengapa kadang ada saja orang yang membenci kita tanpa ada alasan sama sekali.
Terlepas dari hal itu, satu hal yang selalu saya lakukan sampai hari ini adalah "melakukan apa yang Tuhan kehendaki dan tidak perduli selama tidak menyakiti hati Tuhan."
Persepektif dan karakter semua orang berbeda dan bagaimanapun kita berusaha menerima dan tidak terjerat dalam karakter yang salah.
Nah, jika hari ini kamu merasa ada yang membenci dan memusuhimu,
kasihilah mereka. Firman Allah mengatakan agar kita mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka.
Untuk menumbuhkan rasa cinta kamu terhadap musuh kamu, cobalah untuk terus membaca artikel ini :
1. Mencintai musuh adalah pelajaran praktis dalam menajemen kemarahan.
Sejujurnya, musuh kita adalah orang terbaik yang membantu kita
memahami bagaimana itu memanajemen amarah kita. Ketika musuh memiliki banyak
cara untuk bikin kita semakin buruk dan penuh dengan amarah, maka tugas kita sebagai orang Kristen adalah
gimana mengendalikan amarah kita tersebut. Kita nggak mungkin bisa benar-benar
marah terhadap seseorang yang kita cintai, itu sebabnya kita harus belajar gimana cara mengelolanya.
Memanajemen amarah lebih efektif dengan praktek daripada dalam teori.
Musuh kita adalah terapis yang kita butuhkan namun bukan yang
kita inginkan. Semakin kita membenci musuh, maka mereka akan semakin kuat mendorong amarah kita.
2. Komentar negatif dari musuh bisa menciptakan terobosan dalam diri kita
Tau nggak sih kalau musuh itu nggak pernah melihat sesuatu yang baik dalam diri kita untuk dibicarakan, selalu saja hal yang buruk.
Namun sebanyak hal yang mungkin mereka bicarakan dan menjadi
sebuah kebencian, mungkin ada beberapa kebenaran juga mengenai kita yang mereka bicarakan.
Pernah nggak sih ketika kamu dibicarakan dan digosipin dengan
hal-hal jelek, kamu lalu mundur satu langkah dan berusaha mengevaluasi diri.
Apalagi apa yang mereka katakan adalah sebuah kebenaran mengenai diri kita,
maka disanalah kita menghadapi sebuah kenyataan dan mengambil langkah besar untuk sebuah terobosan berubah menjadi lebih baik.
Ini adalah bukti bahwa musuh bisa menjadi terapis dengan caranya sendiri.
3. Musuh bisa memberi kita kemampuan menyadari hal yang positif
Dalam banyaknya hal negatif yang dibicarakan oleh musuh mengenai kita, masih ada setitik kepositifian yang tampak dalam diri kita.
Kadang, musuh atau orang yang membenci kita bisa membantu kita untuk fokus terhadap banyak hal positif dalam hidup kita.
Sering sekali, kita mengabaikan apa yang benar-benar penting dalam hidup ini, yaitu mengasihi musuh.
Jika hari ini kamu punya musuh yang selalu berlaku tidak adil, membenci dan membully kamu, bersikap penuh kasihlah.
Tunjukkan hal positif dari hidupmu, doakan dan kasihi mereka.
Itulah mengapa dikatakan kita perlu banget mengasihi musuh kita, mendoakan dan bersikap ramah terhadap mereka.
Janganlah sekiranya kita sama dengan dunia ini, tetapi marilah
kita menjadi orang yang berbeda dan bersikap sebagai mana Allah menghendakinya.
Ramah terhadap yang lain dan penuh kasih bagi orang yang
menyakiti.