Buku adalah jendela ilmu, itulah
kalimat yang sering dikatakan oleh para pengajar pada muridnya. Kita tahu kalau
dengan membaca, kita jadi banyak tahu, dan dengan pengetahuan yang luas, kita bisa mencapai kesuksesan.
Penelitian tentang minat baca diberbagai negara yang
dilakukan UNESCO menunjukkan kalau masyarakat Indonesia, dalam minat baca dan
literasi menduduki posisi ke dua terendah dari 61 negara yang diteliti. Kalau
dinilai dari sains, membaca buku seharusnya dijadikan prioritas bagi kita, lho. Ini 4 alasannya.
1. Membaca buku fiksi jadikan kita lebih open minded dan kreatif
Berdasarkan sebuah studi dari
Universitas Toronto, pelajar yang punya kebiasaan membaca fiksi cenderung punya
pikiran yang terbuka, kalau dibandingkan dengan orang-orang yang suka membaca
esai. "Meskipun membaca tulisan nonfiksi memungkinkan seseorang
mempelajari materi tertentu, tapi hal tersebut tidak selalu membantu mereka untuk memikirkan hal tersebut," tulis para penulis fiksi.
Cerita fiksi membawa kita pada
pengalaman visual yang luar biasa sebab kita bisa menggambarkan sebuah alur
cerita hanya melalui tulisan yang hitam putih. Baca cerita fiksi membuat kita
harus mengingat berbagai karakter, latar belakang, ambisi atau sejarah untuk
memahami cerita yang bahkan kita pikir sangat sulit untuk diingat. Alasan ini juga membuat seseorang yang membaca
cerita fiksi biasanya cenderung
kreatif
2. Membaca buku membuat kita hidup lebih lama
Penelitian di Yale mempelajari
3.635 orang yang berusia di atas 50 tahun dan menemukan kalau mereka yang
terbiasa membaca buku selama 30 menit per hari rata-rata hidup lebih lama sebanyak 23 bulan dibandingkan mereka yang tidak membaca atau pembaca majalah.
Membaca buku dapat meningkatkan
kemampuan kognitif yang dapat mengembangkan banyak hal, termasuk kekayaan
bahasa, pola pikir, dan konsentrasi. Baca buku juga dapat meningkatkan empati, presepsi sosial dan kecerdasan emosional.
3. Membaca sebanyak 50 buku adalah suatu hal yang mungkin untuk dilakukan
Menyelesaikan satu buku dalam
satu minggu memang terkesan mustahil
untuk dilakukan, tapi hal ini sangat mungkin untuk dilakukan meskipun
kita merupakan orang paling sibuk di planet ini. Seorang penulis bernama
Stephanie Huston mengaku kalau pikirannya tentang tidak punya cukup waktu adalah sebuah kesalahan yang sering ia pakai sebagai alasan untuk tidak membaca buku.
Membaca sebanyak 50 buku setahun sangat mungkin dilakukan, yaitu dengan cara menyempatkan waktu untuk membaca, seperti sebelum tidur, di kendaraan umum, selama istirahat makan, dan sambil mengantri. Setelah dua bulan menjalani kebiasaan membaca, Stephanie menjelaskan kalau kualitas tidurnya menjadi semakin baik sekaligus kini ia bisa belajar tentang lebih banyak hal.
Baca juga: Wajib Ditiru! Pelajari Komunikasi Bisnis Lewat 5 Cara Ini Agar Sukses Gaet Karir Cemerlang
4. Kebanyakan orang sukses adalah para pembaca
Mereka yang berprestasi tinggi
sangat tertarik untuk memperbaiki dirinya. Kita bisa melihat banyak orang
sukses yang telah berbagi kepada kita kalau buku telah membantunya untuk
mencapai kesuksesan. Fokus
pada memperbaiki diri sendiri dengan bacaan-bacaan yang sesuai ternyata bisa
mengantarkan kita pada kesuksesan, dan hal ini telah dibuktikan oleh banyak orang sukses.
Mulai sekarang, ayo mulai perbaiki kebiasaan
dengan mengisinya untuk hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku. Informasi
dan pengetahuan yang tertuang pada buku sangat penting bagi kita untuk
menjalani kehidupan sehari-hari.
Sumber : berbagai sumber