Pasti kesal rasanya jika kita sebagai anak
remaja, yang merasa sudah mulai dewasa, dilarang-larang oleh orang tua. Mau
pergi ke suatu tempat tidak boleh, mau main saja juga tidak boleh. Lama-lama gerah
rasanya berada di rumah. Seperti di penjara saja. Mau apa-apa tidak boleh.
Seperti itu lah kira-kira cetusan dari seorang anak yang merasa dikekang.
Sebagai orang tua kadang pasti merasakan
kekhawatiran yang berlebihan akan anak-anak. Sebagai orang tua, kita hanya
menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anak kita. Namun bukan berarti sebagai
orang tua, harus selalu bersikap mengekang bukan? Coba simak apa yang akan
terjadi kalau anak dikekang terus menerus.
1. Berbohong
Sebagai anak karena kita merasa dikekang
terus terkadang kita lebih memilih untuk berbohong kepada orang tua, karena
takut dikekang lagi atau sudah malas dengan orang tua karena akan tahu jawaban
dari pertanyaan kita, yaitu berupa penolakan atau larangan. Hal ini merupakan
permulaan dari ketidakjujuran kita terhadap orang tua.
2. Tidak Terbuka
Komunikasi yang memampukan anak untuk bisa
terbuka terhadap orang tua. Namun jika orang tua terus menerus mengekang anak,
maka anak akan secara perlahan menarik diri dari orang tua. Anak dapat bersifat
tertutup akan segala hal terhadap orang tua.
3. Tertekan
Secara sadar atau tidak anak dapat merasa
tertekan, karena anak dilarang terus menerus. Larangan secara terus menerus dari orang tua dapat menekan cara berpikir seorang anak.
Anak dapat merasa stress atau depresi
karena segala sesuatu yang ia ingin lakukan tidak diperbolehkan.
4. Tidak Menjadi Diri Sendiri
Menjadi diri sendiri merupakan hal yang
penting bagi masa depan anak. Ketidakbahagiaan seorang anak dapat mengubah kepribadiannya.
Ketidakbahagiaan tersebut bersumber dari kekangan orang tua. Dukungan dari
orang tua merupakan peran penting dalam kehidupan anak, jika orang tua terus melarang maka anak mau tidak mau harus menjalankan peran yang diinginkan orang tua.
Namun sebagai seorang anak kita juga harus
sadar diri akan kegiatan ataupun sikap kita. Sebagai anak yang dikekang mungkin
bisa dicoba hal-hal seperti di bawah ini untuk mengurangi kekangan yang
dialami.
1. Beranikan Diri Untuk Ngobrol Dari Hati Ke Hati Dengan Orang Tuamu
Coba beranikan dirimu untuk bercerita atau
mengobrol dengan orang tuamu. Kenapa mereka mengekangmu, mengapa mereka
bersikap sakat protektif atasmu. Dengan mengobrol orang tua akan merasa lebih
dihargai karena kita sebagai anak berani jujur kepada mereka. Siapa tahu mereka
dapat mengubah pikiran mereka.
2. Tunjukkan Bahwa Kamu Bisa Bertanggung Jawab
Sebagai anak
kita bisa memulai dari hal yang kecil untuk meyakinkan orang tua kita. Misalnya
seperti memberitahu di mana kita berada atau misalnya jika kita ingin pergi
informasi yang diberikan bisa sejelas mungkin. Dengan begitu orang tua dapat
melihat sisi kedewasaanmu dari situ, dan bisa mempercayakan hal-hal yang lain lagi.
3. Hindari Perselisihan dengan Orang Tua. Kalaupun Ada, Selalu Hargai Mereka
Konflik dapat terjadi kapan pun. Namun
konflik tersebut dapat diselesaikan oleh kita dengan mudah ataupun dengan cara
yang sulit. Kita bisa memilih untuk menangani konflik dengan kepala dingin
ataupun panas. Itu semua ada di tangan kita. Namun seberapa berat konflik
tersebut kita harus ingat bahwa karena orang tua kitalah kita ada di bumi. Maka
itu semarah apa pun kita tetap hormatilah orang tua kita.
Sebagai akibat dari kekangan anak tidak mampu mengontrol keadaan psikologisnya. Anak juga tidak mampu membuat atau mengambil keputusannya sendiri, karena selalu dilarang orang tua dan tidak memiliki privasi akibat orang tua yang selalu ingin ikut campur. Memang terkadang baik untuk melarang anak, dengan alasan yang benar, namun bukan berarti melakukannya secara berlebihan kan.