Salomo adalah raja Israel ketiga
setelah Saul dan Daud. Tuhan memberkati Salomo dengan penuh kelimpahan. Alkitab
mencatat kalau Salomo lebih kaya daripada seluruh raja di bumi. 1 Raja-raja
10:23, "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat."
Kita pasti penasaran kunci sukses
dari kekayaan Raja Salomo, 4 hal ini adalah pelajaran tentang keuangan yang bisa kita ambil tulisannya, yaitu kitab Pengkhotbah.
1. Tidak ada kata cukup untuk uang
Pengkhotbah 5:10a, "Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya.."
Kita sering diperingatkan bahwa
cinta uang adalah akar dari segala kejahatan. Ada banyak orang yang
menghabiskan waktunya untuk mengejar harta dan kekayaan dengan anggapan bahwa
hal tersebut dapat memuaskannya. Padahal kenyataannya, kita tidak akan pernah merasa puas ketika menempatkan uang diatas segalanya.
Rasa puas hanya akan datang dari Tuhan. Kita tidak akan puas saat menikah, punya rumah yang mewah, atau tabungan yang melimpah. Seharusnya kita tidak menempatkan fokus pada pencapaian yang bersifat material, melainkan hanya kepada Tuhan.
Baca juga: Pengin Jadi Pengusaha? 7 Keterampilan Ini Jadi Kunci Suksesnya
2. Jangan menaruh telur dalam satu keranjang
Pengkhotbah 11:2,
"Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi."
Salomo mengingatkan kita kalau
menaruh uang kita pada satu tempat punya resiko yang jauh lebih besar
dibandingkan kalau kita menaruhnya di beberapa tempat. Kita harus berhati-hati
dengan uang yang kita miliki. Ketika kita hanya menaruh telur dalam satu
keranjang, maka saat keranjang tersebut terjatuh, semua telur yang kita miliki akan pecah.
Meletakkan telur-telur di
beberapa keranjang akan memperkecil resiko dan jika salah satu dari telur
tersebut punya kinerja yang buruk, maka kita tidak akan langsung mengalami kerugian dalam jumlah yang besar.
3. Tidak ada yang namanya waktu yang tepat
Pengkhotbah 11:4, "Siapa senantiasa
memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."
Ada banyak orang yang menantikan waktu paling
tepat untuk melakukan sesuatu karena tidak ingin menerima resiko yang lebih
besar. Namun, tahukah kita kalau kesempatan yang paling baik datang itu datang sekarang juga?
Sejauh apa pun kita menghindari resiko, resiko itu pasti akan selalu ada. Jangan pernah jadikan resiko tersebut sebagai alasan kita tidak mencoba kesempatan yang ada sebab waktu terbaik untuk sebuah bisnis atau karir yang baik adalah saat ini, bukan nanti atau kemarin.
Baca juga: Dari Sisi Finansial, Ini Teladan Dari Kisah Minyak Seorang Janda Dalam Alkitab
4. Kerja cerdas, bukan sekedar kerja keras
Pengkhotbah 10:10, "Jika besi menjadi
tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat."
Salomo tidak hanya dikenal sebagai raja yang
kaya, tapi ia penuh dengan hikmat. Inti dari kerja cerdas adalah bagaimana kita
bisa menjadi jauh lebih produktif dalam waktu yang singkat. Ada banyak orang
yang terjebak dalam pusaran kerja yang terlalu keras sehingga tidak bisa
berhenti menyentuh pekerjaan sebab punya banyak pikiran tentang berbagai tugas
yang harus dikerjakan. Kerja cerdas membantu menyeimbangkan hasil pekerjaan
kita, memicu diri kita untuk terus memperbesar kapasitas kita sebagai individu.
Dasar lain yang paling penting adalah
menempatkan Tuhan di atas segalanya. Sebab
dalam Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."