Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman-teman membahas soal cara asuh anak jika nanti sudah menikah.
"Jika nanti menikah, kira-kira kamu akan pakai baby sitter atau urus anak sendiri?" Sebagaian dari mereka lalu menjawab memilih untuk mengasuh anak sendiri.
Rata-rata semua orangtua ingin mengasuh anak dengan tangannya sendiri bukan?
Dan mungkin beberapa dari kamu juga berpikir hal yang sama.
"Saya tahu para ibu sering sekali merasa bersalah kalau
mereka nggak bersama anak mereka selama seharian," kata Leslie Parrott seorang terapis dan penulis buku The Parent You Want.
Meninggalkan anak bersama orang lain adalah kelemahan yang
dimiliki oleh seorang ibu, tetapi ibu juga
manusia yang bisa lelah, stres dan butuh istrahat. Terus apa yang harus kita
lakukan dalam hal ini? Apakah kita harus memaksakan diri mengurus anak sendirian atau sebaiknya mengalah dan menyewa baby sitter untuk membantu kita?
Dikutip dari FirstThing,
Dr. Parrott menceritakan bagaimana rasanya menjadi ibu yang terpaksa memberikan anaknya di rawat oleh orang lain.
Jadi, Dr. parrot
melahirkan anak sulungnya secara prematur, dan dalam hal ini, dia tentu membutuhkan masa yang panjang untuk istrahat.
"Meskipun saya sangat merasa bersalah karena meninggalkan
Jhon dirawat oleh orang lain, tapi saya juga tahu persis bahwa saya butuh waktu untuk istirahat dan pemulihan, katanya
Dia harus menjadwalkan dirinya meninggalkan
sang anak 1,5 jam setiap dua kali seminggu. Agar dia bisa tetap tenang, bisa istirahat dan pulih.
Kadang, dalam hidup ini ada beberapa alasan yang membuat kita
tidak bisa menjaga atau merawat anak kita selama 24 jam dalam seminggu. Entah karena kita harus bekerja ke luar
negeri demi kebutuhan anak, entah karena kita bercerai dan lain sebagainya,
yang pasti , selalu ada cara yang bisa kita lakukan untuk membantu kamu menjadi orangtua yang baik. Coba ikuti beberapa hal dibawah ini :
1. Beri penjelasan
Berpisah dengan anak tentulah hal yang sangat
sulit, tidak bisa dibayangkan bagaimana kita akan merindukan mereka, dan
bagaimana psikologis mereka akan terganggu serta mereka akan merasa kehilangan kita.
Menurut pernyataan Sukma Rani Moerkardjono, S.Psi,
M.si., Psikolog dari Ukrida, yang dirilis oleh Kompas.com anak perlu diberi penjelasan dengan baik. Beritahu bahwa kamu menyanyanginya
namun harus memutuskan sesuatu yang berat demi kebutuhannya dan karena keadaan
yang ada. Berikan mereka pengertian sebaik dan dengan cara yang bisa mereka terima.
2. Ayo, jangan lupa untuk menjadwalkan pertemuan singkat kamu dengan anak setiap hari
Bahkan 5 menit sekalipun, sangatlah berharga buat anak dan dirimu sendiri.
Jika kita merantau jauh dari tempat tinggal
anak, cobalah untuk video call
minimal sekali sehari dengan si buah hati. Ajak anak bicara selayaknya ibu dan
anak, sebagai teman dan sahabat. Jika anakmu sakit, dan dirawat di suatu tempat khusus, pergilah mengunjunginya sekali sehari.
Bangun keterikatan antara anak dan ibu, dan jangan biarkan mereka merasa kehilangan sosok orangtua dalam hidup mereka.
3. Sepakati pola asuh dengan nenek atau baby sitter atau saudara kita
Kadang, ketika kita memberikan anak-anak kita
dididik oleh kakek dan neneknya, atau mungkin baby sitter, ada beberapa
rutinitas dan cara asuh yang berbeda yang tidak sesuai dengan yang kita
kehendaki. Itu sebabnya dari awal kita perlu menyepakati pola asuh dengan kakek nenek atau mungkin jika kamu memiliki baby sitter.
Mulai dari hal kecil seperti makanan, dan lain sebagainya.
4. Sering- seringlah memotivasi anak
Rasanya suram banget berjauhan dari anak dan membiarkan orang lain mengasuhnya.
Selama 24 jam, anak mendengarkan nasihat orang lain dan bukan kamu sendiri.
Dalam hal ini, cobalah kamu ambil bagian.
Sering-seringlah motivasi dia, beri dia inspirasi dan wawasan walaupun hanya
melalui suara atau video call. Perdulilah akan sekolah dan teman-temannya, jadilah pendengar yang baik baginya.
Memang, sebagai orangtua, tidak selalu mudah untuk berjalan
dalam proses hidup yang satu ini. Tetapi bagaimana pun, kita perlu mencari cara
yang berbeda dan bijak agar anak-anak bisa merasakan kehadiran kita dan demikian sebaliknya.
Mintalah pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, sebab hanya Dialah Allah yang bisa memulihkan keadaan menjadi lebih baik. Semangat ya mom!