Jonathan Wiryohadi telah menjalani
panggilan menjadi pelayan sepenuh waktu di ladang-Nya. Dengan tema creative
mission, Pastor Wiryohadi membawa kia untuk menyadari bahwa gereja seharusnya
mulai menjangkau orang-orang di sekitar kita.
Pastor Wiryohadi mengatakan bahwa gereja
hari-hari ini banyak melupakan tugas banyak misi. Setiap gereja membangun
departemen misi untuk melakukan misi itu sendiri. Padahal faktanya, semakin
besar gereja tersebut, semakin sedikit kemungkinan orang-orang terpanggil untuk
melayani. Itu hanya 10 persen saja jemaat yang bisa bergerak untuk misi.
Sedangkan 90 persen lainnya hanya menjadi penonton.
Gereja seharusnya bisa memuridkan jemaat
agar mereka melakukan misi sesuai panggilan hidupnya. Efesus 4:1, “Sebab itu
aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya
hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan
ini.”
Bagian ayat Alkitab diatas membawa Pastor
Wiryohadi menjelaskan mengenai bagaimana kita bisa melatih jemaat untuk menemukan
panggilannya dengan 5P di bawah ini.
1. Personal spiritual growth. Misalnya
orang pecandu, kemudian mereka terpanggil untuk melayani kita
yang juga pecandu. Gereja merupakan tempat training, bukan tempat pelayanan.
Tempat pelayanan yang sesungguhnya adalah saat kita pergi keluar gereja.
Melayani sesuai panggilan.
2. Pain and love intersect. Panggian jenis
ini adalah bagi orang yang punya rasa sakit, tapi juga punya rasa kasih bagi
mereka.
3. Passion. Orang-orang yang senang
melakukan suatu hal berdasarkan minatnya, sehingga tanpa perlu disuruh-suruh
lagi, orang tersebut dapat memenuhi panggilanya.
4. Private – God revelations. Menemukan
pangilan menurut pengelihatan langsung dari Tuhan.
5. Productivity. Panggilan ini dapat
berhasil karena terdapat urapan Tuhan mengalir atasnya.
Tugas dari kelima jawatan ditugaskan
melatih jemaat agar mereka melakukan pelayanan di komunitas dan kota di mana
mereka ditempatkan.
Matius 6:10, “Datanglah kerajaanMu,
jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.” Ayat ini berarti ada banyak
gereja hari-hari ini menjadikan gereja sebagai tujuan akhir mereka. Padahal
gereja adalah representatif kerajaan Allah. Dimana ini berarti kalau kita harus
bisa menghancurkan pekerjaan musuh yang menghancurkan kota kita.
“Mendatangkan Kerajaan Allah artinya
menghadirkan kuasa Allah untuk menyelesaikan masalah yang ada di kota kita.
Semakin kita memberi, semakin sulit kita jadi miskin. Banyaknya masalah di kota
bukan berarti kerajaan Allah lebih hebat dibanding Kerajaan Allah, tetapi
karena terang di dalam gerejanya tidak dinyalakan,” jelas Pastor Wiryohadi.
Sebagai penutup, Pastor Wiryohadi dengan mengutip Kisah Para Rasul 1:8, ia juga menyampaikan, “Setiap orang yang dipenuhi Roh Kudus memiliki potensi untuk menjadi saksi (terang dan garam) minimal satu kota.”