Orang Kristen sangat percaya bahwa di surga kita akan hidup
bersama-sama dengan Allah, lalu sebenarnya seperti apakah surga itu Dalam
perjalanan hidup, ada saat-saat dimana kita tentunya berpikir soal surga. Entah
itu ketika sedang membaca buku mengenai cerita seorang anak kecil yang pergi ke
surga dan kembali lagi, atau sedang menghadiri sebuah pemakaman, menavigasi
masalah kesehatan kita sendiri, dan lain sebagainya yang membuat kita berpikir soal akhirat.
Akankah kita melihat orang terkasih nanti ketika kita meninggal dan naik ke surga? Bisa nggak mereka yang di surga sekarang melihat kita? Apakah kita akan ke sana segera setelah kita meninggal? Lalu dimana surga itu? Apa yang dilakukan di sana, apakah untuk selamanya dan kekal? Dan ada banyak pertanyaan lain yang intinya menjurus pada "seperti apa dan dimanakah surga itu?"
Mari kita bahas dibawah ini :
Beberapa orang berpikir kehidupan setelah mati hanyalah sebuah
mitos belaka saja. Nggak ada surga, dan ketika orang mati maka mereka tidak
akan ada lagi. Namun yang lain berpikir sebaliknya, semua orang akan pergi ke
surga setelah mereka mati, dan mereka percaya akan keberadaan surga dan neraka,
dan hubungan seseorang dengan Tuhan di bumi akan menentukan nasib seseorang apakah mereka layak masuk surga atau tidak.
Dan seperti yang kita lihat, orang-orang menggambarkan surga
seperti gambar awan yang mengambang, dengan beberapa malaikat dan lain sebagainya.
Dan perlu kita ketahui bahwa itu bukanlah gambaran surga seperti yang ada di dalam Alkitab
Alkitab sebenarnya menggambarkan sesuatu yang berbeda setelah
kematian. Rasul Paulus mengatakan bahwa jiwa kita akan berada di hadirat Allah, namun jiwa tanpa tubuh bukanlah sebuah tujuan akhir kita (2 Korintus5: ).
Di 2 Korintus 12: 1-4 Rasul Paulus juga menceritakan tentang
manusia yang masih hidup yang di angkat ke surga. Dalam hal itu, Paulus sama
sekali nggak mampu menjelaskannya dengan detail, tetapi dalam 1 Tesalonika 4:17 digambarkan bagaimana peristiwa pengangkatan orang percaya untuk tinggal bersama-sama dengan ALlah.
Dari ayat-ayat itu kita diberi
sedikit pemahaman kalau surga itu akan berada di luar wilayah udara bumi dan melampaui bintang-bintang. Bukan begitu?
Tetapi dengan mendengar hal ini, mungkin akan ada banyak diantara kamu yang berkata " Tuhan jauh dong dengan kita."
Tidak sama sekali, karena Allah adalah roh, maka surga dimana
Dia berdiam bukan satu hal yang membuat kita merasa jauh dari Dia. Kia harus
memahami bahwa Allah itu adalah Tritunggal, dan Dia selalu berada di dekat kita. Bahkan ketika kita memanggilNya (Yak 4:8).
Baca Artikel Ini : Aku Berteriak, Engkau Seakan Diam. Tuhan Dimanakah Engkau? Inilah Jawabannya!
Perjanjian Baru juga menyebutkan tentang surga dengan
frekuensi yang cukup banyak Bahkan dengan frekuensi sebanyak itu, kita nggak bisa menemukan penjelasan
yang terperinci tentang lokasi surga. Allah mungkin sengaja menutupi lokasinya
dan merahasiakannya. Agar kita tidak berfokus kepada deskripsi atau lokasi dimana surga itu berada namun lebih fokus kepada Allah itu sendiri.
Intinya adalah surga itu dirancang untuk persekutuan dan
sukacita kekal, dan neraka dirancang untuk tujuan pemisahan dan hukuman (Mat 8:12;22-13).
Jadi, sebagai orang Kristen, surga dan neraka itu ada dan kita
tidak seharusnya berfokus kepada itu. Namun marilah kita fokus kepada Tuhan
Yesus, karena Dia yang memiliki otoritas untuk menghakimi dan menentukan kamu ke Surga atau ke Neraka.
Dan hanya Yesuslah jalan menuju ke surge. Alkitab dengan jelas mengatakannya kepada kita, “Kata Yesus kepadnya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Sumber : berbagai sumber/jawaban