Mengubah cara pikir kita sama dengan mengubah hidup kita
Kalau kita pernah berubah pikiran mengenai sesuatu hal, maka
kita akan memahami satu dasar mengenai prinsip penting dalam Alkitab yaitu pertobatan.
Apa itu pertobatan?
Pertobatan mengisyaratkan tentang perubahan arah, hubungan
kita menjadi berubah 180 persen ke arah Tuhan. Dan hal ini dimulai dari
keputusan awal dimana kita siap untuk berbalik dari dosa dan menyerahkan hidup
kita sepenuhnya kepada ketuhanan Yesus Kristus. Dan penting bagi kita untuk berjalan dan dekat kepada Yesus setiap hari.
Mengapa kita harus bertobat dalam hidup kita? Hal itu
dikarenakan setiap orang yang dilahirkan sudah memiliki sifat yang penuh dengan
dosa dan akan berekspresi melakukan dosa dalam perjalanan hidupnya. Dan dosa
inilah yang akan menciptakan satu jurang yang besar antara Tuhan dan manusia ,
dan jurang tersebut tidak akan bisa dijembatani oleh usaha manusia itu sendiri tanpa Yesus Kristus (Roma 3:23; 6:23)
Namun, satu hal yang harus kita pahami bahwa dosa bukanlah
akhir dari cerita. Karena Tuhan bekerja melalui semua hal yang terjadi dalam
kehidupan kita, termasuk melalui dosa kita dan menarik kita kembali pada Yesus (Yohanes 6:44;45;14:16; Roma 8:28)
Nggak perduli apa yang telah kita lakukan, Tuhan sudah
menyediakan jalan untuk pulang bagi kita melalui PutraNya Yesus Kristus.
Melalui kematianNya di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang penuh kemenangan, kini telah membuka jalan bagi kita semua sehingga beroleh pengampunan atas dosa-dosa kita.
Yang perlu kita lakukan sekarang adalah bertobat dan menyerahkan hidup kepada Yesus (Kisah Para Rasul
:19)
Inilah yang disebut sebagai "dilahirkan kembali" dari Roh Allah (Yohanes 3:3,5)
Kita sedang masuk ke dalam pengalaman lahir kembali dengan
bertobat dari dosa kita, menyerahkan hidup kita kepada Yesus dan percaya bahwa dalam Iman percaya kepadaNya, dosa kita telah diampuni dan kita telah disucikan dari segala dosa (1 Yohanes 1:8-9)
Pertobatan merupakan kunci untuk bertumbuh setiap hari dalam
hubungan kita dengan Kristus. Itu karena kehidupan Kristen adalah sebuah
perjalanan. Sehingga selama sisa hidup ini, kita akan bersaing dengan kecenderungan
dosa dan egois karena kedagingan kita sendiri. Dan salah satunya cara untuk
mengatasi dosa yang sedang berlangsung ini adalah bertobat. Bertobat tidak hanya sekali namun bertobatlah setiap hari, setiap kali melakukan kesalahan.
Jika saat ini kita sedang berjuang dengan dosa kita, maka rasanya sulit sekali untuk mengalami pertobatan. Tapi coba pertimbangkan bahwa Alkitab mengatakan bahwa "... kemurahan Allah adalah menuntun engkau kepada pertobatan." (Roma 2:4). Selain itu, Alkitab juga mengatakan bahwa Allah sabar menunggu kita untuk bertobat. (2 Petrus 3:9)
Tuhan mencari kamu bukan untuk mengukum kamu karena dosa kamu.
Tuhan itu memang adil, tetapi Dia juga Bapa yang penuh kasih yang sedang
mencari satu domba yang hilang dan bersedia untuk meninggalkan 99 domba lainnya di padang rumput yang aman untuk menemukan kamu.
Salah satu potret kasih Allah yang paling kuat dapat dilihat
dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Setelah sang putra berubah pikiran
dan pulang ke rumah, Alkitab berkata "... Ketika ia masih jauh, ayahnya
telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." (Lukas15:20)
Demikianlah hati Tuhan terhadap kita semua ketika kita datang padaNya dalam pertobatan.
Tuhan itu sabar menunggu dengan tangan terbuka untuk
kepulangan putra dan putriNya kembali ke rumah. Yang perlu kita lakukan adalah merendahkan
hati dan percaya bahwa Bapa sang pengasih akan mendengar doa permohonan kita dan akan menyucikan kita dari dosa kita.
So, ambillah waktu sekarang untuk bertobat, dan untuk mengubah
pikiran kita serta berbalik dari dosa apapun yang memisahkan kita dari kasih
Allah dan orang sekitar kita.
Roma 10:9-10: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah
membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena
dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan
diselamatkan."