Dibawah kepemimpinan Michael
Jordan, tim bola basket CHicago Bulls memenangkan pertandingan dunia mereka
yang ke-4 pada tahun 1996. Tetapi hal ini merupakan kemenangan yang sekaligus
keresahan bagi mereka, sebab masa kontrak mereka dengan Jordan akan berakhir
setelah musim pertandingan itu. Berikut juga dengan para penggemar yang bertanya-tanya mengenai kontrak Jordan.
Apakah pemilih Bulls, Jerry
Reinsdorf rela untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk memenuhi gaji
yang cukup besar untuk mengontrak kembali Jordan? Kemudian tidak lama
setelahnya, surat kabar di Chicago memberitakan kalau Bulls menyetujui jumlah gaji yang diminta oleh pihak Jordan hingga sebesar 30 juta dollar.
Dua minggu sebelum proses
negosiasi dimulai, Reinsdorf mengulangi keinginannya untuk menyelesaikan proses
negosiasi dengan cepat. Ketika tiba waktunya untuk berbicara mengenai angka dan
jumlah harga yang harus dikeluarkan untuk menggaet seorang Jordan, Reinsforf
berkata, "Saya bisa saja meminta Jordan mengurangi harga yang dia minta.
Tetapi saya tidak melakukannya. Mengapa? Karena Jordan merupakan pria yang
sangat unik, sehingga saya
memutuskan untuk membayar sesuai dengan jumlah yang ia minta dan saya rasa Jordan memang layak untuk menerima jumlah yang dimintanya.”
Dari sini, kita bisa membayangkan betapa
percayanya Reinsdorf kepada Michael Jordan, pemain basket terbaik di klub
basket miliknya, Chicago Bulls. Ia rela merogoh uang yang cukup besar hanya untuk mempertahankan seorang Jordan.
Pertimbangan lainnya adalah karena jumlah yang
dikeluarkan oleh Reinsdorf setara dengan kemenangan yang telah diberikan oleh
Jordan kepada klub basketnya. Kehadiran seorang Jordan memberikan sebuah keuntungan besar bagi Reinsdorf sebagai pemilik klunb.
Reinsdorf menyadari kalau apa yang ia keluarkan
tidak akan menjadi sia-sia jika berada di tangan Jordan yang sudah membuktikan
kemampuannya. Demikianlah juga hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan merupakan
pribadi yang kaya dan memiliki segalanya. Ia akan memberi apa yang kita minta dan mencukupkan segala kebutuhan kita, dan memberkati kita.
Tidak ada masalah bagi Tuhan untuk memberikan
segala berkat tersebut buat kita. Karena dia adalah Tuhan yang memiliki semesta
alam. Tetapi pertanyaannya, apakah kita telah memberikan sikap yang sesuai dengan kehendakNya?
Seringkali kita berdoa kepada Tuhan meminta
hikmat dan berkat, tetapi saat kita melihat kalau doa kita tersebut tidak
terjawab, secara otomatis kita berhenti berdoa kepada Tuhan. Kita lupa kalau
diperlukan sebuah ketaatan untuk bisa menjalin sebuah hubungan yang baik dengan Tuhan.
Seperti yang tertulis dalam Yohanes 6:37,
"Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa
datang kepadaKu, dia tidak akan Kutolak" Karena Yesus telah membuka
tanganNya untuk menyambut kita yang meminta kepadaNya. Seperti Jordan, kita
juga harus membuktikan kalau kita memang layak untuk mendapatkan berkat dari
Tuhan.