Sekarang Dianggap Tabu, Tapi Kenapa di Perjanjian Lama Banyak Pernikahan Poligami?
Sumber: The Sun

Marriage / 7 May 2018

Kalangan Sendiri

Sekarang Dianggap Tabu, Tapi Kenapa di Perjanjian Lama Banyak Pernikahan Poligami?

Lori Official Writer
10214

Walaupun tak dituliskan secara langsung di dalam Alkitab, tapi pernikahan dalam kekristenan adalah kudus dan monogami. Artinya, sepasang suami istri tak diijinkan memiliki lebih dari satu suami atau istri. Praktik itu memang masih terus dijaga sampai hari ini.

Tapi pertanyaannya kenapa di Perjanjian Lama, ada banyak pasangan menikah yang berpoligami? Apakah hal ini membuktikan kalau Allah mengijinkan poligami di masa Perjanjian Lama?

Sosok pertama yang melakukan poligami di Alkitab adalah Lamech (baca Kejadian 4: 19), dimana dia menikahi dua wanita. Kemudian ada Abraham, Yakub, Daud, Salomo dan masih banyak lagi yang punya lebih dari satu istri. Parahnya, raja Salomo punya 700 istri dan 300 selir (1 Raja-raja 11:3).

Pertanyaannya, kenapa tokoh-tokoh iman besar seperti mereka melakukan poligami? Apa sih pandangan Allah terhadap poligami? Dan kenapa praktik itu seolah berubah di jaman ini?

Baca Juga :

Studi : Pria Berpoligami Rentan Alami Sakit Jantung

Kisah Nyata Thomas Kafiar Bergumul Dengan Poligami Dan Kuasa Gelap

Poligami di Perjanjian Lama

Alkitab memang tidak menuliskan secara terang soal legal atau tidak legalnya poligami. Tapi kita bisa mempertimbangkan kondisi pada saat itu dengan kondisi di masa kini. Misalnya, bisa jadi poligami adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan pertumbuhan anak laki-laki yang lebih sedikit daripada anak perempuan. Karena secara data, jumlah perempuan memang jauh lebih besar dibanding dengan laki-laki.

Alasan lainnya juga didorong oleh kondisi perang yang terjadi di jaman dulu. Peperangan menimbulkan tingkat kematian yang sangat tinggi. Kita tahu kalau mereka yang dikirim ke medan perang rata-rata adalah dari kaum pria. Jadi, bisa dibilang perang telah menyusutkan jumlah laki-laki. Selain itu, poligami bisa jadi terjadi karena budaya di masa itu bahwa perempuan dianggap tak mampu mengidupi dan melindungi diri sendiri. Jadi, rata-rata perempuan harus mencari pelindung dari sosok laki-laki.

Bisa disimpulkan bahwa meskipun secara tak langsung Tuhan mengijinkan poligami. Tapi cara ini dianggap bisa jadi jalan keluar untuk melindungi dan menjaga perempuan. Jadi, seorang pria bisa punya lebih dari satu istri dan menyediakan perlindungan kepada mereka. Selain faktor perlindungan, poligami juga tampaknya dijadikan secara cara untuk ekspansi pertumbuhan manusia yang lebih cepat, memenuhi perintah Allah untuk ‘beranak cucu dan bertambah banyak memenuhi bumi’ (Kejadian 9: 7). Pria yang punya lebih dari satu istri kemungkinan akan menghasilkan lebih dari satu anak setiap tahunnya.

Pandangan Allah soal poligami di jaman ini

Sebagaimana Allah menciptakan Hawa bagi Adam, Dia juga menginginkan hal yang sama kepada semua pasangan menikah. Dia merancangkan pernikahan itu suci dan kudus. Itulah idealnya sebuah pernikahan. Alkitab mengatakan bahwa maksud Tuhan adalah supaya seorang pria hanya menikahi satu wanita. Karena itulah Dia menekankan di Kejadian 2: 24 bahwa seorang pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya (tunggal).

Sementara di ayat lain seperti di Ulangan 17: 14-20, dituliskan bahwa seorang raja janganlah mempunyai banyak istri. Karena punya banyak istri dianggap hanya akan menimbulkan masalah. Hal ini banyak ditemukan dari kehidupan Raja Salomo (1 Raja-raja 11: 3-4).

Di dalam Perjanjian Baru dituliskan bahwa ‘seorang penilik jemaat haruslah suami dari satu isteri, mengurus keluarganya dengan baik dan hidup beriman dan tertib (1 Timotius 3: 2, 12; Titus 1: 6). Kualifikasi ini memang dituliskan khusus kepada seorang diaken atau pemimpin jemaat, tapi tetap saja berlaku bagi semua pasangan kristen. Karena kalau para penatua atau diaken diminta untuk memiliki standar hidup seperti ini maka standar inipun harus sberlaku bagi semua orang Kristen.

Dalam Efesus 5: 22-33 disampaikan tentang hubungan suami dan istri. Bagian ini mengingatkan kita bahwa saat kita berbicara soal seorang suami maka pastilah hal itu berkaitan dengan seorang istri (bukan banyak istri).

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.” (Efesus 5: 22-23)

Poligami di Masa Kini

Kenapa poligami di dunia kekristenan jaman ini seolah dianggap tabu? Apakah praktik poligami dilarang untuk memulihkan kembali pernikahan yang dirancangkan Allah pada awalnya? Sebagaimana kondisi kehidupan manusia di jaman dulu jelas sudah berbeda jauh dengan kondisi manusia di jaman ini. Kalau di masa lalu perempuan butuh sosok laki-laki sebagai pelindung, maka di jaman ini perempuan sudah hidup mandiri dan mampu melindungi diri sendiri.

Tapi lebih dari itu, praktik poligami dilarang oleh gereja sebagai bentuk ketaatan kepada firman Tuhan dan mengembalikan identitas pernikahan sebagai hal yang sakral dan suci.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami