Secara umum, rata-rata semua single menginginkan yang namanya
sebuah pernikahan. Tidak memandang usianya berapa dan tidak memandang apakah
dia seorang janda atau duda, namun yang pasti setiap orang tidak ingin
menjalani kehidupannya dengan sendiri, tanpa ada teman bertukar pikiran dan
tidak ingin merasa kesepian sepanjang hidupnya. Nah, itulah sebabnya mengapa banyak orang memutuskan untuk berpacaran dengan tujuan menikah.
Bicara soal pacaran, ada beberapa kasus yang sering terjadi dalam diri seseorang ketika ingin memulai berpacaran.
Salah satunya adalah kasus dimana seseorang lupa atau tidak
tahu caranya berpacaran atau berkencan atau mendekati seseorang karena sudah
terlalu lama lajang bahkan karena sama sekali belum pernah pacaran selama hidupnya.
Nah, jika kamu berada di posisi itu, entah berapapun usiamu, teruskanlah membaca artikel ini.
Saya yakin bahwa ada banyak diantara kita yang memiliki
persamaan soal masalah lajang ini. Tetapi sama seperti ilmu yang kita pelajari
di masa kuliah. Jika kita tidak belajar terus menerus dan menerapkan apa yang
kita pelajari dalam hidup kita, maka kita akan mundur 50 persen dalam
pengetahuan, demikian dengan dunia kencan atau berpacaran. Inilah saatnya untuk
kita belajar kembali mengenai keterampilan dalam mendekati wanita dan merespon pria.
Penulis Kontributor Crosswalk, Cliff Young, mengatakan bahwa "Kencan itu sama dengan wawancara kerja, dimana kita sedang mencari pendamping dengan memiliki kriteria yang sama dengan calon majikan atau atasan."
Yap, jika kita ingin bekerja untuk perusahaan yang mampu
membuat dan membantu kamu menjadi sukses, maka kita perlu mendapatkan
lingkungan pekerjaan dimana kita bisa
memanfaatkan atau menyalurkan bakat, semangat dan keinginan kita untuk
bertumbuh dan melayani dengan cara yang benar. Kita harus menemukan tempat dimana kita akan dihargai, diakui dan dihormati.
Demikian juga dengan hubungan kencan atau pacaran dengan orang lain, yang harus mencerminkan banyak dari keinginan seperti disebut di atas.
Dalam persiapan wawancara kerja, ada yang disebut dengan
riset. Dimana kita perlu mempersiapkan diri dengan mempelajari sebanyak mungkin tentang perusahaan tersebut. Mulai dari nilai-nilai
perusahaan, tujuan perusahaan, dan lain sebagainya. Karena hal ini sangat bagus
dan bermanfaat untuk mengetahui jejak perusahaan tersebut, apakah sudah lama dan bisa menguntungkan buat kita atau tidak.
Nah, demikian juga dengan calon pasangan, dimana kita perlu
banget mengetahui hal-hal mengenai pasangan dan membuat sebuah keputusan
apakah dia layak diteruskan untuk dinikahi atau tidak.
Pada sebuah wawancara kita tentunya ingin nyaman, bersikap
ramah, tersenyum, melibatkan diri dalam percakapan, mengajukan pertanyaan kepada calon pemberi kerja, mencari tahu apa
yang membuat mereka tergerak kepada kita, serta mencari tahu apa mereka sukai
dalam sebuah kinerja. Dan jika kalian sama-sama merasa cocok, maka kamu tinggal join untuk menjadi bagian dari perusahaan mereka.
Demikian juga caranya dalam mendekati wanita dan merespon seseorang.
Jika kita ingin memulai
kencan hari ini, maka pakailah cara yang sama. Dengan sungguh-sungguh, kita
harus berusaha untuk mengenal orang-orang yang ingin kita dekati dengan baik.
Kemudian jika Tuhan memberikan kita
damai sejahtera dan berbicara bahwa si A adalah orang yang tepat , maka
kita perlu mengambil sebuah komitmen untuk berpacaran dengan tujuan menikah.
Jangan kuatir, seiring berjalannya waktu, kita akan tahu apa yang harus kita
lakukan. Ada saudara, sahabat yang akan bersama-sama mendukung kamu dalam hal
ini.
"Saudara-saudara,
kalaupun seseorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang
rohani, harus memimpin orang itu ke
jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukuk Kristus." (Galatia 6:1-2)