Kecewa Memang Sering Menerpa, Atasi Rasa Kecewamu Dengan 5 Cara Ini
Sumber: http://www.supermed.at/gesundheit/wp-con

Single / 5 May 2018

Kalangan Sendiri

Kecewa Memang Sering Menerpa, Atasi Rasa Kecewamu Dengan 5 Cara Ini

Inta Official Writer
2006

Setiap orang pasti pernah merasa kecewa. Baik karena teman yang mendadak membatalkan pertemuan, sikap tetangga yang menyebalkan, atau ada anggota keluarga yang tiba-tiba datang membawa kabar buruk.

Sikap kecewa kita ini bisa terlontar dengan berbagai macam cara. Bisa dengan cara yang diam, juga bisa dengan berkata-kata dengan nada tinggi. Sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita bisa menguasai diri dalam mengatasi kekecewaan. Agar perasaan menjadi lebih baik, yuk atasi dengan 5 cara dibawah ini.

1.  Menerima rasa kecewa tersebut

Kecewa bisa disebabkan oleh beragam alasan. Akibatnya bisa jadi air mata, gelisah, atau marah. Menerima perasaan tersebut tanpa menutup-nutupinya dapat membuat kita merasa jauh lebih baik. Kita memang cenderung membutuhkan orang lain untuk membuat perasaan kita menjadi lebih baik. Normal kok kalau kita merasa dikhianati saat orang yang kita butuhkan itu tidak ada buat kita.

Ketika berada dalam posisi ini, cobalah untuk fokus pada situasi yang ada, bukan terhadap hal lain yang membuat kita semakin kecewa. Berdoa adalah salah satu hal yang bisa kita lakukan saat kecewa. Mentransformasikan rasa kecewa dalam kata-kata yang kita bawakan dalam doa dapat memberi kelegaan sekaligus rasa nyaman karena kita menyadari kalau kita tidak pernah sendiri, sebab Tuhan selalu berada bersama kita.

2. Mengakui perasaan kecewa

Setelah menerima perasaan kecewa, langkah selanjurnya adalah mencari tahu alasan mengapa kita merasa sangat kecewa. Pikirkan mengenai apa yang kita butuhkan dan mengapa respon dari orang lain membuat kita kecewa. Dengan begitu, kita bisa menyadari apa yang kita benar-benar butuhkan.

Mungkin saja kebutuhan kita adalah pengertian, empati, dukungan, pelukan, komitmen, maupun pertimbangan. Katanya, ada kuasa dalam diam. Dibandingkan kita meluapkan rasa kecewa kita terhadap orang lain, ada baiknya kita kembali menilik diri kita sendiri.

3. Take care of yourself

Setelah merenungkan mengenai rasa kecewa tersebut, cobalah untuk mencari cara bagaimana kita bisa mengatasinya. Contohnya saat kita merasa kecewa karena tidak bisa menonton film, kemudian teman kita membatalkannya padahal tiket sudah dibeli. Bisakah kita mengajak orang lain untuk menonton film yang sama tersebut? Berpikirlah positif kalau orang yang membuat kita kecewa sebenarnya tidak menyadari kalau perbuatannya tersebut bisa membuat kita merasa tidak nyaman dan kecewa.

4. Pikirkan setiap perkataan yang akan terlontar dari mulut kita

Baik itu bicara mengenai rasa kecewa maupun sikap orang lain terhadap kita, berpikir sebelum akhirnya mengutarakannya adalah sebuah keputusan yang baik. Ketika kita memutuskan untuk berbicara, pikirkan lagi mengenai cara bicara yang tidak menyakiti orang lain sehingga dapat memperburuk keadaan. Kalau kita merasa kalau percakapan itu sulit, mungkin ada baiknya kita menunggu sampai perasaan kita jauh lebih baik.

5. Cek kembali ekspektasi kita

Kebanyakan alasan kecewa adalah karena tidak bisa melampaui ekspektasi kita. Kecewa tidak hanya kepada orang lain, tetapi bisa juga terhadap diri sendiri. Cobalah ungkapkan ekspektasi yang kita inginkan kepada diri sendiri dan orang lain, sehingga kita bisa menguasai perasaan kecewa tersebut.

Ketika orang lain mengecewakan diri kita, maka cobalah untuk mengasihi diri sendiri. Terima dan nikmati setiap perasaan kecewa tersebut. Ambil waktu untuk datang kepada Tuhan dan ceritakan semuanya kepadaNya. Setelahnya, tanyakan mengenai apa diinginkan Tuhan dalam kehidupan kita ini. Pengalaman buruk seringkali menerpa kita sebagai manusia, tetapi hal ini jugalah yang menempa kita sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sumber : psychologytoday
Halaman :
1

Ikuti Kami