Global Leadership
Summit (GLS) adalah acara seminar kepemimpinan yang rutin diselenggarakan oleh
Willow Creek Community Church selama hampir 20 tahunan. Namun karena adanya
kasus pelecehan seksual yang menyeret
nama Bill Hybels, pendiri gereja tersebut, akhirnya salah satu megachurch yang menjadi penyelenggara acara ini memutuskan
untuk mengundurkan diri dari acara seminar yang rutin diadakan setiap
musim panas tersebut.
Dalam pernyataan
resminya, Daniel D. Meyer, pendeta senior Christ Church Oak Brook dan Downer
Grove, mengungkapkan bahwa gerejanya mengambil langkah untuk berhenti dulu
sementara waktu dari penyelenggaraan acara yang menarik lebih dari 500.000
peserta secara global tersebut.
“Baik tradisi Kristen dan Amerika keduanya melihat nilai dari berhenti dari aktifitas normal untuk melakukan observasi sejenak dalam hening… atau menurunkan bendera setengah tiang.. atau menyerukan pertobatan secara bersama – saat menghadapi krisis penting, pergolakan, atau kehilangan,” demikian ungkap Meyer dalam pernyataannya.
Baca juga : Bill Hybels Mengundurkan Diri, Ini Justru Respon Mereka yang Mengaku Korban Sang Pendeta!
Pendeta Megachurch Amerika, Bill Hybels Bantah Tuduhan Lakukan Pelecehan Seksual
“Kami percaya bahwa
cerita para wanita-wanita yang diungkapkan ini layak agar kita berhenti
sejenak, mendengarkan, bercermin dan berubah,” tambahnya. “Kami merasa bahwa
jika kami tidak berhenti untuk mendengarkan, beberapa kita yang perlu di dengar
tidak akan terungkap dan kami sebagai komunitas akan kehilangan kesempatan yang
bisa diberikan oleh suara itu untuk menjadi lebih berbelas kasihan, adil dan
kudus.”
Pernyataan menarik diri
dari penyelenggaraan acara GLS, ini muncul setelah penerbit buku
Kristen, Tyndale House dan InterVarsity Press menyatakan bahwa mereka untuk
sementara tidak publikasi buku-buku karya Bill Hybels.
Rencananya acara
Globel Leadership Summit ini akan
diadakan pada 9-10 Agustus 2018 nanti.
GLS sendiri adalah
acara seminar kepemimpinan yang juga dilakukan diberbagai negara melalui siaran
langsung ataupun melalui pemutaran video. Saat ini ada 135 negara yang secara
rutin menyelenggarakan seminar ini, termasuk di Indonesia.