Consumer News and Business Channel (CNBC) menempatkan
Warren Buffett sebagai miliarder dunia yang paling banyak menyumbang kekayaannya
untuk kepentingan kemanusiaan sejak tahun 2000. Seperti dilaporkan total
sumbangan yang sudah diberikan selama ini sudah mencapai 46 miliar dolar (atau setara
dengan sekitar Rp.5.98 triliun). Yang paling mengejutkan sumbangan ini adalah sekitar 71 persen dari kekayaannya.
Buffett yang
adalah seorang investor, pengusaha dan juga petinggi perusahaan Berkshire Hathaway
itu memang dikenal sebagai pengusaha kaya yang suka memberi. Bagi Buffett, memberi
adalah ‘prinsip hidup’ yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesannya selama ini.
Dia pernah menyampaikan,
“Kalau kamu adalah 1% manusia paling beruntung, kamu berutang pada 99% umat manusia lainnya.”
Pemikiran inilah
yang kemudian menginspirasi miliarder-miliarder lain untuk rajin menyumbangkan
sebagian dari hartanya untuk kepentingan sosial, seperti pendidikan, kesehatan dan korban perang.
Prinsip ini
juga yang menghantarkan Buffett bekerja sama dengan 100 miliarder dunia
lainnya, termasuk Bill Gates, untuk mendirikan The Giving Pledge, sebagai lembaga amal yang fokus untuk membantu berbagai persoalan kemanusiaan di seluruh dunia.
Tentu saja prinsip
ini bukan hanya bisa diterapkan oleh para miliarder saja. Tapi Buffett juga mendorong semua orang, sekecil apapun pendapatannya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan.
Seperti yang
sudah dialami Buffett bahwa rupanya memberi sama sekali tidak membuat kita miskin tapi lebih berkelimpahan.
Beberapa alasan lain kenapa kita harus memberi adalah:
1. Memberi membuat kita lebih bahagia
Studi yang
dilakukan Harvard Business School tahun 2008 menemukan bahwa seseorang akan merasa
lebih bahagia ketika membelanjakan uangnya untuk kepentingan orang lain. Dari hasil
survey ditemukan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak uang untuk keperluan
orang lain jauh lebih bahagia dibanding mereka yang menghabiskan uang untuk diri mereka sendiri.
Survey lain
yang dilakukan oleh Harvard Business School kepada karyawan kantoran menemukan bahwa
mereka yang mengalokasikan bonus tahunan untuk orang lain merasa lebih bahagia daripada
yang hanya menghabiskannya sendiri. Sementara besar kecilnya bonus dianggap tidak mempengaruhi kebahagiaan yang mereka alami.
“Semua orang
sama bahagiannya, entah mereka mendapat 3000 dolar atau 8000 dolar. Yang penting
adalah berapa banyak mereka memberikannya kepada orang lain,” tulis Michael Norton, penulis studi tersebut.
2. Memberi membuat seseorang jauh lebih sehat
Dalam bukunya
Why Good Things Happen to Good People, Stephen Post, profesor kedokteran di
Stony Brook University menulis, “Temuan yang mengejutkan dari banyak penelitian
yang kami lakukan adalah terlibat dalam kegiatan di masa remaja membuatmu menuai
manfaat kesehatan hingga 60 sampai 70 tahun ke depan. Perilaku dermawan terkait erat dengan penurunan risiko penyakit, kematian dan depresi yang lebih rendah.”
Scientific American
menemukan bahwa tindakan beramal membuat seseorang lebih sehat. Tingkat stress lebih
rendah dan tingkat kortisol lebih baik. Di sisi lain, mereka yang lebih sedikit memberi justru mengalami kondisi sebaliknya.
3. Memberi memberi dampak besar bagi banyak orang
Saat kita memberi
kita juga akan diberi. Inilah prinsip yang dipercayai oleh dunia. Bahkan Alkitab mencatat soal prinsip serupa tentang hukum ‘tabur tuai’.
Kita juga mengenal
prinsip bahwa ‘kebaikan bersifat menular’. Hal ini dibuktikan lewat sebuah penelitian
dari Proceedings of National Academy of Science bahwa tindakan murah hati yang
dilakukan seseorang bisa berdampak besar bagi banyak orang. Apalagi kebaikan seseorang
itu diekspos oleh media dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Maka secara otomatis orang lain tentunya akan tergerak untuk melakukan hal yang sama.
Nah buat kamu
yang tergerak ingin memberi sebagian dari yang kamu punya, kamu bisa memberi lewat
beberapa cara seperti memberi di program penggalangan dana untuk mendukung kembaga
non-profit atau sekolah lokal. Atau melakukan aksi sosial bagi-bagi sembako
atau makanan di sebuah kampung kumuh atau tetangga. Atau juga dengan mendukung sebuah
komunitas sosial tertentu supaya terus berjalan dan membantu orang lain yang membutuhkan
di luar sana.
Tapi kalau saat
ini kamu masih belum punya pilihan memberi sebagian dari uangmu kemana, pelayanan
ini juga butuh mitra-mitra kerja yang rindu memberkati saudara-saudari kita yang membutuhkan kasih Tuhan loh. Untuk kamu yang pengen tahu pelayanan apa yang sudah kita lakukan dan kerjakan saat ini, kamu bisa mengunjungi websitenya Di Sini.