Keberhasilan
anak bangsa di kancah Internasional juga merupakan bentuk keberhasilan bagi bangsanya.
Inilah yang dilakukan Daud Yordan, petinju profesional Indonesia yang menjuarai kelas featherweight dan lightweight.
Pria yang bernama
lengkap Daud Cino Yordan ini baru saja mengharumkan nama Indonesia sebagai juara
WBA Asia dan WBO Intercontinental pada Minggu, 22 April 2018 lalu. Kemenangan ini membuka pintu bagi Daud untuk maju menghadapi juara kelas ringan WBA, Jorge Linares yang jadwalnya masih belum diumumkan.
Dengan bangga
Daud membawa pulang sabuk kemenangan tersebut ke tanah air pada Selasa (24/4) kemarin.
Dia tak
lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan yang sudah diberikan oleh masyarakat
Indonesia. Sembari berharap supaya dia akan kembali membawa pulang sabuk juara dunia WBA di pertandingan berikutnya.
“Pertama-tama,
saya ingin berterima kasih kepada Mahkota Promotion, khususnya Promotor Raja SApta
Oktohari, yang telah mendukung karier saya selama ini, termasuk dalam pertarungan
di Rusia ini. Terima kasih juga atas dukungan seluruh masyarakat Indonesia karena
berkat dukungan mereka, saya bisa menang dalam pertarungan ini..Saya juga punya
harapan untuk kembali menjadi juara dunia karena umur saya juga tidak muda lagi,” ucapnya.
Daud Yordan dan Kecintaan akan Keluarga dan Kampung Halaman
Sebagaimana diketahui, Daud berhasil mengalahkan jagoan Rusia, Pavel Malikov di laga eliminasi kelas ringan WBA di Yekaterinburg bukan tanpa perjuangan. Dia harus rela meninggalkan keluarga, anak dan istrinya di Pontianak dan latihan keras bersama pelatihnya Gabrial Campillo di Spanyol selama beberapa bulan sebelumnya.
Dia akhirnya
merebut dua sabuk juara tinju kelas ringan, WBA Asia dan WBO Intercontinental yang dipersembahkan secara istimewa kepada Indonesia dan juga keluarganya.
Sebagai petinju
profesional, Daud harus rela mengambil pilihan untuk bepergian jauh dari
keluarga dalam beberapa waktu lamanya. Meski tinggal jauh dari ibu kota, namun Daud
tetap memilih untuk tinggal dikampung halamannya di Sukadana, Kalimantan Barat,
sekitar 8-12 jam perjalanan darat dari kota Pontianak. Di sanalah keluarga Daud juga tinggal.
Sekalipun harus
sering bepergian dan ditawari banyak pekerjaan di ibu kota, Daud tak pernah mau
memilih pindah ke Jakarta. Kampung halamannya dinilai jauh lebih nyaman untuk menjalani hidup.
Saat tak punya
jadwal pertandingan, Daud akan pulang dan menghabiskan waktu bersama istri dan anaknya
dengan kehidupan yang sederhana. Dia juga akan menyempatkan diri mengurus Daud Boxing Club yang didirikannya.
Kita patut mengacungkan
jempol kepada setiap anak bangsa yang mengukir prestasi gemilang seperti Daud Yordan.
Bukan hanya di dunia olahraga mungkin, tapi ada banyak anak bangsa lainnya yang
sudah mengharumkan nama Indonesia lewat musik, fashion, ilmu pengetahuan, ekonomi
dan sebagainya. Sama seperti Daud, dengan penuh kebanggaan mereka juga mempersembahkan setiap keberhasilannya untuk bangsa.
Tentunya hal
ini adalah salah satu wujud dari kecintaan akan bangsa. Kecintaan itu bukan dengan
melakukan hal negatif dan merugikan. Tapi justru mewujudkan cinta tanah air lewat prestasi yang diukirnya.
Bagi kamu yang
mengaku anak bangsa yang rindu untuk mengukir prestasi bagi bangsa. Mungkin kita
perlu belajar dari orang-orang yang bisa menginspirasi kita untuk berbuat positif
bagi tanah air kita. Karena itulah Imago Conference 2018 hadir di tanggal 25-26
Mei 2018 hadir untuk memperlengkapi anak-anak muda Indonesia menjadi generasi yang
berdampak bagi dunia.
Bagi kamu yang mau ikutan, bisa mendaftarkan diri lewat nomor sms/WA yang tertera di poster ini.