Kamu Mau Jadi Penolong, Bukan Perongrong Suami, Inilah 5 Cara Mewujudkannya
Sumber: health.com

Marriage / 20 April 2018

Kalangan Sendiri

Kamu Mau Jadi Penolong, Bukan Perongrong Suami, Inilah 5 Cara Mewujudkannya

Inta Official Writer
5980

Kejadian 2:18, "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Dalam ayat ini, Tuhan memberi tahu kenapa kita, istri diciptakan.

Tuhan menciptakan istri sebagai pribadi yang sepadan, bukan seorang kloningan, melainkan untuk menjadi penolong pria, atau suami untuk berpikir, memutuskan, menikmati hidup dan menghabiskan waktu hingga tua nanti. Rencana Tuhan adalah agar kita dan pasangan dapat bekerja sama, saling bahu membahu, dan saling melengkapi satu sama lain.

Tuhan tidak menciptakan Hawa menjadi ibu bagi Adam atau pembantunya. Bukan pula atasannya atau bawahannya. Tuhan menciptakan Hawa sebagai penolong. Berikut adalah 5 cara bagaimana kita bisa menjadi penolong yang baik.

1.  Menjadi rekan timnya

Meskipun pria cenderung mandiri dan memiliki otoritas tertinggi dalam keluarga kita, tetapi mereka tetap membutuhkan rekan satu tim yang dapat membantunya. Sebagai istri, kita harus bisa menjadi sosok rekan satu tim untuk bekerja menuju tujuan yang sama.

Mungkin dia sedang punya masalah dalam pekerjannya, tanyakan kepadanya bagaimana kita bisa membuatnya lebih baik setibanya di rumah. Tawarkan kepadanya untuk ambil bagian dalam masalahnya, meskipun tidak ikut terjun langsung ke dalam masalah tersebut.

2.  Memberi dukungan semampu kita

Jika kita merasa lebih baik dalam urusan keuangan, maka bantulah dia dengan mengawasi anggaran rumah tangga, mengalokasikan keuangan pada setiap tagihan dan merencanakan liburan. Masalah keuangan bisa menjadi tekanan bagi suami kita. Carilah waktu yang tepat untuk menawarkan bantuan dalam segi keuangan ini dengan suami.

3.  Antisipasi kebutuhannya

Membantu suami tidak hanya memastikan anak-anak tumbuh dan memiliki apa yang mereka butuhkan. Tetapi bagaimana kita bisa membantu suami dalam memenuhi kebutuhannya. Misalnya dengan menyiapkan pakaian, makan siang dan memastikan kalau rumah berada dalam keadaan yang bersih dan konduktif saat suami pulang kerja. Dengan begitu, suami akan merasa lebih nyaman di rumah.

4.  Meluangkan waktu untuk bersama

Jika kita dan suami tidak pernah menjadwalkan waktu untuk bersama karena menunggu inisiatif dari suami, maka cobalah untuk memulainya terlebih dahulu. Sebagai seorang penolong, kita juga harus ikut andil dalam keharmonisan keluarga.

Termasuk memberikan hal-hal romantis. Jadi kita tidak perlu menunggu suami yang terus menerus memberikan waktu atau momen romantis kepada kita. Kita juga harus ikut memberikan momen tersebut pada suami kita.

5.  Membantunya secara spiritual

Ketika Tuhan mengatakan kalau Hawa akan menjadi penolongnya, Tuhan juga memberikan makna yang sama pada Roh Kudus, dimana Roh Kudus merupakan penolong bagi kita di dunia ini. Roh kudus adalah seorang konselor, pribadi yang memberikan kita ketenangan dan memberikan kita petunjuk dalam kehidupan ini.

Menjadi seorang penolong juga berarti kita ikut andil dalam petumbuhan rohani suami kita. Mungkin suami terlalu sibuk sehingga tidak sempat meluangkan waktunya untuk Tuhan. Disinilah tugas kita, untuk terus mendorong suami agar menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.

Istri, sebagai penolong adalah pribadi yang berada di sisi suami dalam memenuhi kehendak Tuhan. Disisi lain, kita sebagai istri juga harus bisa menjadi teman dan rekan satu tim yang baik. Dalam pernikahan, kedua belah pihak harus bisa menurunkan ego dan berkomunikasi dengan baik di dalam Tuhan. Dengan cara ini, kita bisa menjalankan sebuah pernikahan yang sesuai dan seturut dengan kehendak Tuhan.  

Sumber : crosswalk
Halaman :
1

Ikuti Kami