Meminta maaf dengan tulus
merupakan salah satu langkah yang baik untuk menemukan penyelesaian atas sebuah
konflik yang terjadi. Tetapi percaya deh, permohonan maaf yang dilontarkan dengan setengah hati bisa jauh lebih menyakiti dibandingkan tidak sama sekali.
Perbedaan antara permohonan maaf
yang tulus dan tidak ada pada bagaimana permohonan maaf tersebut diucapkan.
Kata "tapi.." atau "jika.." adalah salah satu permohonan maaf yang kurang baik untuk diajukan.
Dilansir dari Huffingtonpost,
berikut adalah kata-kata yang paling tepat untuk memohon maaf pada orang-orang yang ada disekitar kita.
1. Aku minta maaf telah membuatmu merasa begitu..
Meskipun kata ini diawali oleh
kata maaf, tetapi ini bukanlah sebuah permohonan maaf yang tulus. Kalimat ini
tidak menunjukkan perasaan bersalah, penyesalan atau empati terhadap perasaan
orang lain. Justru sebaliknya, kalimat ini lebih terdengar kalau lawan bicara kita terlalu sensitif atau sedang tidak rasional.
Cobalah untuk meminta maaf dengan
menempatkan diri kita sebagai orang yang benar-benar menyesal atas melakukan
hal tersebut, misalnya "Maafkan aku karena sudah membatalkan rencana kita.
Aku paham kalau tindakanku ini tidak menghargai waktu yang sudah diluangkan olehmu. Aku bisa mengerti kenapa kamu kecewa kepada saya.”
2. Aku minta maaf atas perkataanku, tetapi aku tidak akan mengatakannya kalau kamu tidak bertindak seperti tadi..
Dari sini, kita bisa mendengar
kalau kalimat diatas terdengar menyalahkan orang lain. Kalimat ini mengarah
seperti 'Aku begini karena kamu.' Sudah seharusnya kita menyadari kalau kitalah
yang mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang kita katakan, terlepas dari
apa yang orang lain lakukan atau katakan kepada kita. Kita bisa mengganti
kalimat diatas dengan, "Aku minta maaf telah berbuat demikian yang membuat kamu kecewa."
3. Aku sudah minta maaf, kenapa kamu nggak bisa melupakan kejadian itu?
Menyalahkan orang lain karena
tidak segera memaafkan kita sangatlah terdengar tidak adil. Agar permohonan maaf menjadi efektif, kita harus memperhatikan 3 hal ini, yaitu;
a. Kita bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan katakan.
b. Kita memohon maaf dengan tulus karena telah membuat orang lain terluka atau kecewa.
c. Kita ingin memperbaiki situasi
dengan memberikan waktu bagi lawan bicara agar merasa nyaman dan memaafkan kita.
Menerima permohonan maaf mungkin butuh waktu, bahkan dibutuhkan lebih dari satu permohonan maaf. Untuk mengatasi situasi ini, kita bisa bertanya mengenai apa yang harus dilakukan oleh kita agar membuat orang tersebut nyaman dan memaafkan kita.
Baca juga:
4. Maaf kalau telah menyinggungmu..
Menggunakan kata kalau
menjelaskan bahwa masalahnya tidak benar-benar terletak pada tindakan kita,
tetapi tentang bagaimana orang
tersebut bereaksi pada apa yang kita lakukan. Kalimat diatas merupakan salah
satu contoh permohonan maaf dimana orang tersebut tidak benar-benar mengakui
penyesalan atau tanggung jawabnya. Akan jauh lebih baik jika kita menghilangkan
kata kalau atau jika pada kalimat diatas agar permohonan maaf kita tidak
terdengar menyalahkan orang lain.
Memohon maaf memang diperlukan sebuah
penerimaan dari diri kita sendiri terhadap kesalahan yang telah kita lakukan. Cobalah
untuk tidak menunjuk orang lain dan menjadi lebih bertanggung jawab atas apa
yang telah kita lakukan.