Suka Ditanyain Pergi Bareng Siapa, Penting Gak Sih Orangtua Tahu Siapa Teman Dekat Anak?
Sumber: Psychologies.com

Parenting / 18 April 2018

Kalangan Sendiri

Suka Ditanyain Pergi Bareng Siapa, Penting Gak Sih Orangtua Tahu Siapa Teman Dekat Anak?

Lori Official Writer
2216

Waktu masa sekolah, aku suka ditanyai sama mama siapa temen-temenku di sekolah. Kalau ada acara di luar, bareng siapa aku bakal pergi. Pertanyaan-pertanyaan ini pun harus aku jawab dengan jelas. Kalau perlu mama harus kenal siapa teman yang aku sebutkan.

Bagi orangtua yang punya anak, khususnya yang sudah beranjak remaja, pasti akan merasa cemas kalau-kalau anaknya akan terpengaruh dengan teman-teman yang kurang baik. Peduli dengan siapa anak bergaul adalah satu cara orangtua untuk mencegah dampak buruk terjadi kepada anak.

Apalagi kalau anak sudah beranjak remaja, dimana di usia tersebut anak sedang mengalami masa pertumbuhan yang masih sangat labil. Orangtua harus benar-benar tahu siapa orang-orang yang bergaul dengannya. Salah satu cara termudah untuk melakukan hal tersebut adalah dengan membiarkan anak membawa teman-temannya ke rumah. Entah itu untuk tugas kelompok sekolah atau untuk sekadar kumpul bareng. Biarkan teman-teman anak merasa nyaman datang ke rumah. Sementara orangtua bisa mengawasi mereka dengan bebas dari balik pintu kamar atau dapur untuk terus mengontrol kegiatan yang mereka lakukan.

Atau orangtua bisa terlibat langsung di tengah-tengah obrolan mereka. Mungkin sekadar mengenal lebih dekat teman anak satu per satu. Saat mereka sudah merasa santai dan mau ngobrol sebagai teman, orangtua bisa menguping sebagai orang dewasa.

Kapan pun itu, orangtua bisa mengambil waktu untuk mengenal teman-teman anak lebih dekat. Entah itu di gerbang sekolah atau saat mengantar mereka pulang ke rumahnya. Dari hala-hal ini, orangtua bisa menilai apakah pergaulan anak tetap positif atau malah membawa anak masuk ke dalam pengaruh negatif.

Selain cara di atas, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan orangtua untuk mengenal teman-teman sepergaulan anak.

1. Memperlakukan anak dengan baik di depan teman-temannya

Anak akan terbuka ke orangtua soal teman-teman mereka saat orangtua memperlakukan anak dengan baik di depan teman-temannya. Sebaliknya, mempermalukan anak di depan teman hanya akan membuat anak malas memperkenalkan kembali teman-temannya ke orangtua.

2. Ramahlah ke teman-temannya

Sewaktu SMP, aku dan teman-teman suka segan bermain ke rumah salah satu teman kami karena mamanya nggak ramah sama sekali. Waktu kami datang, mamanya malah memandang sinis. Dia bahkan bertingkah aneh untuk membuat kami cepat pulang. Dia akan mulai berteriak, menyuruh teman kami membantu pekerjaannya. Pasti nggak ada orang yang betah berkunjung ke rumah teman yang orangtua nggak ramah.

Jadi, bersikap ramahlah saat teman-teman anak datang berkunjung. Kalau perlu hidangkan mereka makanan atau minuman. Jangan biarkan mereka merasa ketakutan dengan sikapmu.

3. Berikan nasihat persahabatan yang membangun ke anak

Salah satu nasihat baik yang membangun pertemanan adalah dengan menjadi teman yang baik dan murah hati. Salah satunya jadi teman yang suka melayani teman. Misalnya, menyuguhkan makanan saat sedang kumpul bareng atau sedang mengerjakan tugas kelompok sekolah.

4. Biarkan anak bersikap selayaknya seorang anak

Sebagai orang dewasa, orangtua pasti sedikit geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah anak remajanya yang ababil layaknya grup girl band remaja Korea. Tapi itulah mereka. Usia remaja adalah masa-masa pubertas dimana anak akan kelihatan overacting dan hiperaktif. Tapi itulah mereka. Saat dia dan teman-temannya bersikap kekanak-kanakan dan sedikit aneh, biarkan saja. Jangan memaksanya bersikap seperti orang dewasa.

5. Kalau memungkinkan, buatlah satu ruang ‘ramah anak’ di rumah

Ruang ramah anak adalah salah satu ide yang baik untuk dibuat di rumah. Karena ruang ini bisa dijadikan anak sebagai tempat belajar bersama dengan teman-temannya atau hanya sekadar kumpul saja.

Tapi kalau saja anak remajamu lebih suka pergi ke luar rumah atau menginap di rumah temannya, biarkan saja. Asal tanyakan dulu dengan lengkap siapa teman yang dimaksud, dimana rumahnya dan nomor yang bisa dihubungi di sana. Karena orangtua pasti akan lebih lega kalau tahu dengan siapa anak mereka pergi dan bahkan bisa mengenal orangtua dari teman-teman anak. Karena bagaimanapun mendapatkan kepercayaan dari orangtua teman anak akan sangat melegakan.

Mengenal teman sepergaulan anak memang penting. Tapi orangtua juga jangan sampai mengabaikan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang sangat berdampak membentuk kepribadian anak. Saat pola pengasuhan orangtua didasarkan pada kebenaran firman Tuhan, percayalah anak pasti akan tumbuh mengikuti trek yang benar. Mereka pasti akan lebih peka dan selektif memilih teman karena sudah tahu membedakan mana teman yang baik dan yang buruk.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami