Kebanyakan orang akan memberi
nasihat mengenai bagaimana menikah itu sulit, atau mungkin bagaimana kemudahan
bisa didapatkan setelah menikah. Terkadang beberapa dari mereka juga memberikan fakta mengenai perceraian yang meningkat setiap tahunnya.
Menikah adalah sebuah anugerah,
berkat sekaligus tanggung jawab dari Tuhan. Kemudian, apa saja sih kebenaran dari pernikahan?
1. Pernikahan adalah 50/50
Ada banyak orang yang memberikan
nasihat kalau pernikahan yang sejati berasal dari angka 50 dari kita, kemudian 50 lainnya berasal dari pasangan. Dilansir dari yourtango, hubungan pernikahan bukanlah 50/50, melainkan 100/100.
50/50 menjelaskan kalau kita
hanya memberikan sesuatu yang hanya setengah untuk pasangan, sementara 50% sisanya ditujukan untuk hal
lain. Sebagai pasangan yang telah menikah, kita adalah full-time partners. Untuk membangun sebuah pernikahan yang baik, diperlukan 100% bagian dari kita untuk diberikan kepada pasangan.
2. Kehidupan pernikahan itu mudah
Sebagian dari kita mungkin sudah
terdoktrin kalau setelah menemukan cinta sejati, kita akan hidup bahagia
selamanya. Tidak heran kalau hal ini membuat kebanyakan orang menjadikan pernikahan sebagai sebuah pelarian agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Kenyataannya, bagaimana kita bisa bahagia selamanya sementara pernikahan baru berumur jagung? Pernikahan menyatukan kehidupan dua kepribadian sekaligus dua kebiasaan menjadi satu. Tinggal satu atap dengan orang lain dan berkomitmen bersamanya bukanlah perkara mudah.
Baca juga: Pasanganmu Suka Emosian? Selamatkan Hubunganmu Dengan 7 Strategi Ini
3. Kehidupan pernikahan itu sulit
Masih berkaitan dengan poin
diatas, pernikahan juga tidak sesulit yang kita pikirkan. Ketika kita memilih
pasangan, cobalah untuk menerapkan kejujuran dan belajar untuk memaafkan.
Kemudian, tambahkan dengan komunikasi yang baik satu sama lain, maka kita bisa menjaga pernikahan ini tetap sehat.
Mungkin awalnya memang tidak
mudah, tetapi ketika kita mengasihi seseorang dan berpegang pada komitmen
pernikahan kita, maka pasti akan ada jalan untuk menjadikan pernikahan ini menjadi lebih baik.
4. Semua hal akan berbeda setelah menikah
Jika kita berpikir kalau
pernikahan akan mengubah pasangan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
maka kita harus bersiap-siap untuk kecewa. Kebenarannya adalah masalah bisa
timbul lebih banyak karena perasaan tidak bisa menerima pasangan apa adanya.
Sebuah pernikahan akan berhasil jika kita benar-benar memegang komitmen yang diucapkan pada saat pemberkatan pernikahan.
5. Menempatkan anak setelah pasangan
Benarkah anak harus kita jadikan
prioritas nomor satu dalam kehidupan kita? Mungkin jawabannya akan sedikit
rumit, tetapi banyak pakar yang menjawab tidak. Tentu saja, kita harus
memastikan kalau anak-anak dapat dijaga baik secara fisik maupun emosional.
Padahal, ketika kita menempatkan hubungan pernikahan sebagai prioritas dan
menjalin hubungan dengan baik dengan pasangan, maka kita akan menjadi orang tua yang lebih baik bagi anak-anak.
Konflik dalam pernikahan itu
pasti terjadi. Butuh waktu untuk menguraikan kebenaran dari
kebohongan-kebohongan mengenai pernikahan. Ketika kita dan pasangan bisa
menunjukkan sikap respect dan komunikasi yang baik, bisa dipastikan kalau kita
bisa mengatasi setiap konflik yang terjadi. Selain itu, kita harus menyerahkan
seluruh kehidupan pernikahan kita dalam Tuhan agar tidak salah melangkah pada
keputusan ataupun masalah yang kita hadapi.