Jim Caviezel merupakan aktor yang berperan sebagai Yesus dalam film The Passion of the Christ pada tahun 2014 lalu. Ia mengatakan ada banyak kesaksian yang dialaminya selama masa shooting saat itu. Ia merasakan bagaimana dirinya terkena cambuk asli, memikul beratnya salib, bahkan Caviezel tersambar petir pada saat adegan Yesus disalibkan.
Perjumpaan Caviezel dengan Tuhan
Semuanya itu membawa Caviezel
dalam pergumulan yang luar biasa, dimana ia merasa heran mengapa Yesus yang
merupakan 100 % manusia mampu bertahan dalam penyiksaan yang begitu besar saat
disalibkan. Caviezel bersaksi kalau pergumulannya tersebut membuat dirinya semakin dekat dengan Tuhan.
Dilansir dalam The Christian Post, Caviezel mengatakan
kalau dirinya hanya akan membintangi sebuah film hanya jika dirinya percaya
kalau film tersebut dapat membawa banyak jiwa untuk Kristus. Hal ini ia
dapatkan setelah dirinya mendapatkan sebuah pesan dari Tuhan yang mengubahkan seluruh kehidupannya saat berperan sebagai Yesus dalam film The Passion of The Christ.
Pernyataan Caviezel mengenai panggilannya
"Tuhan datang saat saya sedang
dalam adegan disalibkan, Dia berkata 'Mereka tidak mengasihi saya. Mereka
sedikit sekali,"
ungkap Caviezel. Kejadian tersebut membuat Caviezel membatin "Aku akan
mengasihiMu, dan aku akan memberitahuMu bahwa aku mengasihiMu. Aku akan
mengatakan hal tersebut kepada khalayak, aku tidak peduli mengenai apa yang orang akan katakan.”
"Inilah kenapa Tuhan kita sangat merasa kesepian, ciptaanNya tidak mengasihinya," lanjutnya. "Dan, Dia bisa memaksa kita untuk mengasihiNya, tetapi, apakah itu benar-benar kasih? Aku rasa tidak. Aku merasa sangat diberkati karena aku bisa menyampaikan kisah-kisah tersebut, yang aku tahu kalau kisah tersebut akan membawa banyak jiwa untuk kembali padaNya, bahkan bagi mereka yang tidak percaya."
Baca juga:
Ikut andil dalam film Paul, Apostle of Christ
Dalam film yang berkisah mengenai perjalanan Rasul
Paulus ini, Caviezel berperan sebagai Lukas, seorang kerabat Rasul
Paulus dalam film rohani yang berjudul "Paul, Apostle of Christ."
Hampir tiga dekade setelah kematian dan kebangkitan Kristus, Rasul Paulus mendekam di penjara Roma, menunggu eksekusi di bawah perintah dari Nero.
Sementara itu, orang-orang
Kristen mula-mula mengalami penganiayaan yang hebat. Dalam keadaan seperti ini,
Lukas mengunjungi Rasul Paulus di penjara, dengan harapan dapat mengumpulkan
nubuatan-nubuatan, nasihat dan pengharapan bagi orang-orang percaya saat itu.
Caviezel yang tengah bersiap dalam sekuel film The
Passion Of The Christ 2 berharap kalau film yang berkisah tentang Rasul Paulus ini bisa
menginspirasi dan mengembalikan banyak jiwa.