Rasanya lazim
bagi para penyanyi atau bintang rock disematkan stereotype negatif seperti punya lingkungan pergaulan yang buruk
dan suka membuat kekacauan. Pandangan inilah yang selalu disematkan kepada Zach Williams di masa lalunya.
Pelantun lagu
Chain Breaker ini dulunya adalah seorang anggota band rock di Zach Williams &
The Reformation yang kerap kali mengadakan rekaman dan tur ke berbagai tempat bersama rekan-rekannya.
Tapi
seiring menjalani profesi tersebut, Zach mengaku terjerumus ke dalam beragam kebiasaan buruk. Dia benar-benar adalah pribadi yang sangat kacau.
Dia mengaku,
sejak kecil lahir di keluarga Kristen. Tapi seiring bertambahnya usia sampai
dia dewasa, Zach malah hidup jauh dari Tuhan. Bukan hanya punya kebiasaan hidup yang buruk, Zach juga hampir mengalami kehancuran dalam pernikahannya.
Tapi, Tuhan menunjukkan kasihNya kepada Zazh di tengah keterpurukan itu. Di tengah sebuah perjalanan tur yang ditempuh dengan bus pada tahun 2012, dia menemukan titik balik dalam kehidupannya.
Tanpa diduga,
Zach mengalami pengalaman yang berbeda ketika dirinya mendengarkan lagu Redeemed
dari Big Daddy Weave yang melantun lembut dari saluran radio di bus tersebut. Seketika
dia mengaku merasakan hadirat Tuhan. Sejak mengalami hal itu, Zach memutuskan untuk
membatalkan semua turnya dan keluar dari band. Dia pun kembali ke rumah dan membenahi kembali rumah tangganya.
“Jadi aku pergi
tur sekitar sebulan setelah sebelumnya pergi ke gereja. Aku pikir aku bisa menjalani
tur dengan cara yang berbeda. Tapi aku jatuh kembali ke dalam gaya hidupku yang
lama, dan aku melakukannya selama sekitar seminggu. Kemudian, saat kami berada
di sana menempuh perjalanan mengelilingi Eropa, lagu “Redeemed’ Big Daddy Weave
melintas saluran radio. Lagu itu menghentikanku dan Tuhan berbicara kepadaku. Dia
berkata kalau itu adalah hadiah yang Dia berikan. Untuk apa kamu akan memakainya?” tutur Zach.
Pengalaman itu
bukan hanya mengubah pribadi Zach tapi juga pernikahannya. “Dari kamar hotel waktu
kami tiba di tempay yang akan kami kunjungi, aku menghubungi istriku dan menyampaikan
kalau setelah tur kami selesai, aku akan berhenti dan membatalkan acara kami. Aku
pikir itu adalah momen Tuhan, karena aku cukup yakin di malam sebelumnya dia
(istriku) menghubungi ibuku dan menyampaikan kalau kami akan bercerai. Itulah yang
mengubah semuanya. Aku pulang ke rumah dan melakukan persis apa yang aku
katakan. Aku membatalkan tur dan aku meminta maaf kepada dia, ke anak-anakku dan kepada keluargaku,” ucap Zach mengisahkan.
Setelah
peristiwa itu, prioritas hidup Zach pun berubah total. Setelah meninggalkan band
rocknya, penyanyi itu mengambil keputusan untuk menjadikan Tuhan dan keluarganya
sebagai prioritas utama. Dia dan keluarganya lalu tertanam dalam sebuah gereja dan bersama istrinya dia mencoba membenahi semua hal yang hampir hilang.
Zach bernyanyi untuk alasan yang lebih penting
Kalau sebelumnya
dia bernyanyi untuk mendapatkan ketenaran, maka saat ini Zach melepaskan semua yang dia punya dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Dia mulai menulis
lagu baru untuk Tuhan. Chain Breaker adalah single perdananya yang ditulis bersama
dengan mantan penyembah Hillsong Mia Fieldes dan Jonathan Smith dari Moon Halo.
Lagu ini resmi dirilis pada tahun 2016 silam dan berhasil menduduki tangga musik
nomor 1 di Amerika Serikat (AS). Tahun ini, lagu tersebut bahkan mendapat nominasi Grammy Award dalam kategori The Best Contemporary Christian Music Performance/Song.
“Dinobatkan
sebagai nominasi Grammy adalah momen yang sangat mengagumkan. Aku ingat saat kami
duduk di LA dan istriku bilang, “Percayakah kamu kalau kita ada di sini karena lagu
yang kamu tulis?” kata Zach.
Ya, Zach
mengaku bahwa Tuhan sendirilah yang sudah bertindak untuk mengubah hidupnya. Tuhan
berhasil membuatnya semakin rendah hati. Sehingga dia mampu menyerahkan semua yang
dia punya untuk kemuliaan Tuhan. Dia mengaku mungkin tak akan pernah bisa menjadi
sebaik seperti saat ini kalau saja Tuhan tak mengubahnya lewat lagu rohani tersebut.