Belajar Beriman di Tengah Krisis Keuangan Seperti Tindakan Berani Janda di Alkitab Ini
Sumber: journal-assurance.ca

Finance / 19 March 2018

Kalangan Sendiri

Belajar Beriman di Tengah Krisis Keuangan Seperti Tindakan Berani Janda di Alkitab Ini

Lori Official Writer
11877

Pernah nggak sih kamu diperhadapkan dengan situasi keuangan yang kritis? Atau mungkin kamu terlilit hutang dalam jumlah yang cukup besar, sementara usahamu bangkrut dan nggak punya pendapatan sama sekali. Mungkin kamu sudah berusaha menghemat sebisa mungkin, tapi kondisi kesehatan yang tiba-tiba mengharuskanmu menjual semua yang kamu punya untuk menutupi biaya pengobatan. Kondisi-kondisi ini membuatmu kehilangan harapan?

Ya, masalah keuangan memang satu hal yang kerap kita alami dalam hidup. Karena untuk menjalani hidup, kita perlu uang bukan? Tapi bagaimana caranya supaya di tengah krisis keuangan, kita nggak hilang harapan?

Ada sebuah cerita yang sangat menarik yang ditulis dalam 2 Raja-raja 4: 1-7. Kisah ini bercerita tentang pertemuan nabi Elisa dengan seorang janda. Janda ini sangat miskin sekali. Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya dia sering berhutang.

Lalu di janda ini pun bertanya ke nabi Elia soal kondisi keuangan yang dialaminya. “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” (2 Raja-raja 4:1)

Dia mengaku hanya punya sebuah buli-buli berisi minyak zaitun (yang pada masa itu adalah barang yang murah dan tak terlalu berharga). Kemudian Elisa pun menyuruhnya pergi dan meminjam bejana berukuran sedang dari para tetangganya. Dia pun menyuruh janda itu untuk mengisi bejana-bejana itu dengan minyak yang dia punya sedikit-sedikit saja semanbri menutup pintu rumahnya.

Baca Juga : Janda Sarfat VS Pemeliharaan Tuhan Dalam Keterbatasan

Buat kita yang membaca kisah ini akan menilai kalau nabi Elisa ini sinting kali ya. Masa keluh kesah si janda itu dijawab dengan perintah yang nggak masuk akal sih? Masa bisa minyak yang sedikit itu diminta dimasukkan ke bejana-bejana kosong lalu disuruh mengangkat bejana itu kalau sudah penuh?

Tapi menariknya, perintah yang terdengar nggak masuk akal itu justru direspon oleh si janda dengan penuh ketaatan. Dia percaya dan mematuhinya sampai akhirnya dia benar-benar mengalami mujizat yang berlimpah-limpah. Waktu dia memberitahukan Elisa soal peristiwa yang dia alami, Elisa pun menyuruhnya untuk menjual sebagian minyak itu untuk mendapatkan uang dan melunasi utang-utangnya.

Sementara sebagian minyak lagi disimpan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan dua anaknya.

Dari kisah janda ini, kita tentu saja bisa memetik pelajaran berharga, diantaranya:

  • Dia patuh melakukan perintah nabi Elisa
  • Dia juga mengerjakan perintah itu dengan giat tanpa keluh kesah (sungut-sungut)
  • Sementara bekerja, wanita itu menaruh imannya kepada ucapan nabi Elisa bahwa perintah itu pasti bukan hal yang sia-sia.

Hal yang sama juga sering Tuhan lakukan dalam hidup kita. Waktu kita dalam kondisi terdesak, Tuhan meminta kita untuk melangkah keluar dengan ian dan melakukan bagian kita lebih dulu. Ketaatan dan ketidaktaatan kita sama sekali nggak mengubah karakter Tuhan, yang mengasihi kita, tapi sikap kita sangat mempengaruhi jumlah berkat yang kita terima.

Bayangkan, kalau saja janda itu menertawakan perintah nabi Elisa, meragukan kesetiaan Tuhan atau dia malas melakukan perintah itu, pastinya si janda itu nggak bakal mendapat hasil minyak yang melimpah dalam bejana-bejana yang dia pinjam. Nggak bakal ada mujizat apa-apa yang akan dia terima.

Seperti kisah janda di 2 Raja-raja ini, ada banyak single parents yang harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhannya dan juga anak-anaknya. Pastinya perjuangan mereka amat sangat sulit apalagi di jaman yang serba mahal ini.

Tapi, kalau saja setiap kita mau mengambil langkah iman seperti janda ini percayalah Tuhan akan terus bekerja dengan caraNya yang misterius dan ajaib.

Jangankan single parent, keluarga-keluarga atau para single yang belum menikah pun mungkin banyak menghadapi persoalan keuangan. Krisis keuangan membuat mereka hampir putus asa dan kehilangan tujuan hidup. Tapi dengan meneladani langkah iman seperti janda ini, Tuhan pasti akan menolong.

“Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Roma 5: 3-4)

Jadi saat masa krisis keuangan melanda, banyak hutang di sana sini, biaya sekolah anak belum lunas dibayar dan kondisi-kondisi keuangan lainnya bisa kita hadapi dengan sukacita sembari mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan. Selain itu, mintalah kepada Tuhan secara spesifik tentang hal apa yang bisa kamu lakukan untuk keluar dari masalah keuangan ini. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami