Pada Sabtu,
17 Maret 2018, seluruh umat Hindu akan merayakan hari keagamaan Nyepi. Sebagai pulau
berpenduduk mayoritas Hindu, Bali menjadi salah satu tempat yang akan merayakan hari besar ini.
Bagi umat
Hindu, hari Nyepi artinya hari beristirahat dari segala aktifitas keseharian. Karena
itulah mereka biasanya akan memilih untuk tinggal di rumah saja tanpa melakukan aktifitas.
Nah, setiap
tahunnya perayaan Nyepi di Bali memang selalu unik. Umat beragama lain,
termasuk wisatawan, juga turut menghormati mereka yang merayakan hari ini dengan
mematuhi beberapa aturan yang ditetapkan. Dan untuk Nyepi tahun ini, suasana Bali akan diwarnai dengan empat hal ini:
1. Tol Bali Madura tutup selama 32 jam
Tol Bali Madura
akan ditutup selama 32 jam, dimulai pada Jumat, 16 Maret 2018 sejak pukul 23.00
WITA. Kemudian akan kembali dibuka pada Minggu, 18 Maret 2018 pada pukul 07.00 WITA.
Penutupan ini
dilakukan secara resmi oleh PT. Jasamarga Bali sebagai bentuk toleransi kepada umat Hindu yang merayakan hari besarnya.
2. Bandara tutup selama 24 jam
Angkasa Pura
secara resmi juga sudah mengumumkan rencana berhentinya operasi di bandar udara
I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam terhitung sejak Sabtu, 17 Maret 2018 pukul
06.00 WITA sampai Minggu, 18 Maret 2018 pukul 06.00 WITA. Dalam hal ini, baik penerbangan rute domestic ataupun internasional akan ditiadakan.
3. Lampu akan padam selama Nyepi
Untuk mendukung
perayaan Nyepi yang hikmat, tenang dan sunyi, Dinas Perhubungan Kota Denpasar akan
melakukan pemadaman listrik di sepanjang kota Bali. Rencananya akan ada 17.600 lampu
penerangan jalan umum yang akan dipadamkan secara sengaja sejak pukul 03.00 WITA.
4. Koneksi internet dipadamkan
Nah, bagi wisatawan
yang sedang berada di Bali jangan sampai kaget kalau saat perayaan Nyepi sabtu besok
kalian tak bisa mengakses internet. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
Provinsi Bali sudah menyampaikan hal ini kepada publik. Mereka resmi akan mematikan
akses internet selama 24 jam, terhitung mulai Sabtu, 17 Maret 2018 pukul 06.00
WITA sampai Minggu, 18 Maret 2018 di waktu yang sama. Tapi sebagai pengecualian,
layanan internet publik seperti keamanan, kesehatan, kebencanaan dan bandara akan
tetap hidup.
Tindakan-tindakan
ini diakui dilakukan sesuai dengan seruan Majelis Keagamaan dan Forum Kerukunan
Umat Beragama.