Para pemain
ski di kawasan tempat bermain salju di desa Beitostolen di Oppland, Norwegia disuguhkan
dengan sebuah bangunan gereja indah. Gereja itu berdiri di atas gundukan salju besar yang kemudian dipahat menjadi bentuk gereja pada umumnya.
Rupanya para
seniman asal kota Harbin, China Utaralah yang membuatnya. Mereka adalah orang-orang
yang sangat ahli dalam membuat pahatan dari salju. Itu sebabnya kota mereka kerap menjadi tuan rumah Festival Memahat Salju Internasional setiap tahunnya.
Adapun pahatan
gereja es itu terletak di kawasan wisata populer yang dekat dengan Taman Nasional Jotunheimen. Gereja itu dibangun dengan es setinggi 14 x 11 meter.
“Ini semacam
hal yang sangat mengagumkan di China,” kata Ketua Asosiasi Olahraga Musim Dingin
Harbin, Hanyu Kang, yang kebetulan sedang berada di Norwegia untuk mengerjakan pahatan tersebut.
Adapun alasan
kedatangan para seniman China ini ke Norwegia ditengarai dari promosi wisata yang
dilakukan perwakilan dari wilaya Valdres, Beitostolen ke Asia, salah satunya China,
beberapa waktu lalu. Promosi ini rupanya membuahkan hasil dan membuat seniman-seniman ini tertarik untuk datang.
Namun kedatangan
mereka tak disangka bisa membawa sesuatu yang sangat bermanfaat bagi Norwegia. Mereka malah memahat sebuah gereja salju yang indah di kawasan wisata ski tersebut.
“Saya sangat
senang. Saya belum pernah melihat pahatan salju besar seperti ini. Ini adalah pekerjaan tangan dengan standar yang tinggi,” ucap Atle Haavi, manajer Hotel Resort Beitostolen.
Sebagaimana
diinformasikan, gereja itu akan jadi salah satu bentuk perkenalan dari pembukaan festival patung es yang akan diadakan di Beitostolen tahun depan.
Sementara pahatan gereja salju serupa juga pernah dibuat saat perayaan Festival Salju Tahunan di China. Pada tahun 2012 lalu, sebuah gereja dan kastil salju yang megah dibuat oleh para seniman di festival salju yang berpusat di Taman Hutan Nasional Danau Jingyue, Jilin.
Memang sih gereja
salju ini bukanlah bangunan gereja sebenarnya. Karena hanya semacam miniatur
berukuran besar saja. Meski begitu, kita tetap berharap pilihan para seniman untuk
membangun gereja salju mungkin punya misi yang mulia.