Pernah nggak sih ngerasain saat kita ngerasa
kalau ada teman yang menjauh karena ia lebih memilih pacarnya dibanding dengan
kita, sebagai sahabatnya? Menurut seorang ahli di New York, putus hubungan dengan
sahabat jauh lebih menyakitkan dibanding dengan pacar. Menurut dari voting yang
JC buat di Instagram, ada 71% orang yang memilih sahabat, sementara 29% sisanya lebih memilih pacar. Kita simak pendapat mereka di bawah ini, yuk.
Kata mereka yang lebih memilih sahabat
Sudah mengalami susah senang bersama
Saat menjalin hubungan sebagai sahabat, kita
pasti tidak pernah berekspektasi untuk mengakhiri hubungan pertemanan.
@Marcellino_yosua, salah satu sahabat JCers, lebih memilih sahabat dibandingkan
dengan pacar. Menurutnya, sahabat sudah banyak menghabiskan banyak waktu susah maupun senang. Persahabatan yang baik akan langgeng sampai tua nanti.
Jika dibandingkan dengan pacar, iya kalau dia
memang merupakan jodoh kita, kalau bukan? Jangan sampai kita sudah memilih
bersama pacar, ternyata sang pacar tidak sesuai dengan apa yang kita kehendaki, jadilah kita kehilangan sahabat dan pacar.
Sahabat merupakan orang pertama yang kita tuju
Ketika punya masalah dengan pacar, sahabat
adalah orang pertama yang menjadi tempat luapan perasaan kita. Kalau menurut
pengalaman pribadi Immanuelhanscp, sahabat selalu setia dalam suka dan duka,
saling menguatkan dan memberi solusi. Ikut senang atas keberhasilan kita.
Sahabat adalah orang yang paling tahu dan yang paling mengerti mengenai pribadi
kita. Jadi, apa pun yang menimpa, kita bisa selalu jujur tanpa harus ada yang ditutup-tutupi.
Menurut mereka yang memilih pacar
Pacar merupakan calon partner hidup
Tahap pacaran adalah tahap pengenalan menuju
sebuah jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Ketika menikah, kita akan
menyebut pasangan dengan sebutan teman hidup. Dengan demikian, kita dan pasangan akan menjadi satu dalam ikatan pernikahan.
Sementara menurut Novitaglayds, ada baiknya
untuk melihat manakah yang bisa memberikan dampak positif. Ada baiknya kalau
kita tidak mudah mengambil kesimpulan kalau sahabat lebih baik dari pacar, maupun sebaliknya.
Seorang pacar atau pasangan merupakan teman
yang mau berkomitmen dalam masa pengenalan menuju jenjang yang lebih lanjut,
yaitu pernikahan. Meskipun demikian, kita harus bisa bersikap seimbang terhadap pacar dan sahabat.
Ketika kita memberatkan salah satunya, misalnya kita lebih memilih pacar, maka ada kemungkinan kita memberi celah untuk jatuh ke dalam dosa. Seorang sahabat yang baik akan mengingatkan kita untuk tidak terjerumus terhadap jurang dosa tersebut.
Baca juga: Ngerasa Insecure? Biar Kamu Lebih PeDe dan Semangat, Basmi Dengan 3 Cara Ini
Lalu, bagaimana kalau kita punya pacar baru,
sahabat kita tidak menyukai pacar kita atau sebaliknya? Jika memang pacar dan
sahabat tidak bisa get along atau akrab, coba tanyakan pendapat masing-masing mengenai pacar atau sahabat kita.
Semisal memang ada sesuatu yang mengganjal, dengarkan
alasannya tersebut. Kalau kita merasa hubungan dengan pacar baik-baik saja,
cukup beri penjelasan kepadanya kalau hubungan kita baik-baik saja dan tidak
ada yang perlu dikhawatirkan.
Kunci dari masalah ini adalah proses, inget
dong kalau tak kenal maka tak sayang? Karenanya, kita tidak boleh meninggalkan
sahabat hanya karena pacar baru kita. Pada akhirnya, kita sama-sama paham dong
kalau sahabat sebenarnya hanya ingin yang terbaik buat kita.