Belakangan ini aura panasnya
perpolitikan udah mulai kerasa lagi ya. Maklum aja sih pilkada emang udah mulai dekat, tepatnya pemilu bakal serentak diadain 27 Juni 2018 nanti.
Nggak jauh beda sama Pilkada-pilkada
sebelumnya, pastinya bakal bermunculan lagi tuh massa pendukung fanatik yang suka
bikin huru hara di sosial media (sosmed). Akibatnya, ada banyak orang yang termakan isu politik dan saling menyerang.
Buat kita para pengguna sosmed
pasti tahu persis gimana politik ini bahkan bisa merusak hubungan pertemanan. Karena
beda pandangan politik mereka yang awalnya berteman baik di sosmed harus saling
menghujat, berdebat sampai mutusin buat nge-unfollow temannya yang dianggap menyebalkan.
Wajar nggak sih kita harus kehilangan teman hanya gara-gara kita saling menghujat karena berbeda politik, dan bodohnya kita nggak sadar sebenarnya kita hanya korban yang dimanfaatin demi mencapai tujuan orang lain.
Baca Juga :
Daripada kehilangan teman hanya
gara-gara termakan ujaran kebencian dan perdebatan yang nggak penting, mendingkan
menyikapi perbedaan pandangan politik dengan cara yang lebih sehat, bijak dan terbuka saja.
Buat kamu pengguna sosmed bisa menerapkan 6 cara ini loh:
1. Ajukan pertanyaan
Kalau sebagian teman-temanmu sangat vokal menyuarakan soal pandangan politiknya di sosial medianya sementara kamu merasa kurang sepaham dengan dia, jangan buru-buru mengomentarinya dengan bahasa yang menyerang dan mengkritisasi. Lebih baik mengambil waktu untuk melakukan percakapan yang ringan dan santai dengan dia. Lalu menarik kesimpulan tengah bersama, sehingga kalian malah mendapat pandangan baru soal perbedaan politik kalian.
2. Akuilah pandangan mereka yang berbeda denganmu
Hampir mirip dengan cara yang
pertama. Mengakui pandangan teman atau orang lain yang berbeda dengan kita adalah
langkah yang baik.Kita tahu kalau setiap orang itu pasti punya pandangan berbeda
dalam hidupnya dan kita nggak boleh memaksakan dia untuk menganut pandangan kita. Inilah sikap yang kita perlu tanamkan baik dalam komunitas, pertemanan maupun diskusi.
3. Ambil waktu untuk offline atau tidak menggunakan sosial media
Cara lain yang bisa kita lakukan untuk menghindari pertengkaran, perdebatan dan panasnya suhu politik di sosial media adalah dengan menarik diri dari sosial media (offline). Kalau kamu merasa ada seorang teman yang mulai menyebarkan pandangan kontroversial tentang politik di sosial medianya, sebaiknya hindarilah untuk mengomentarinya.
Baca Juga :
4. Kasih saran kalau hal itu benar-benar diperlukan
Beberapa temanmu suka membagikan
postingan berupa meme atau tulisan-tulisan yang bisa mengundang pertengkaran dan
perdebatan? Kalau postingan mereka memang sudah keterlaluan dan harus dihentikan,kamu
mungkin bisa mengiriminya pesan singkat. Bilang kalau kamu sudah smembaca postingannya
dan mungkin hal itu kurang baik di sebarkan di media sosial karena hanya akan membuat
marah sejumlah orang. Mudah-mudahan dia bisa mengerti dan menerima nasihatmu dengan hati yang terbuka.
5. Bersikaplah reflektif dan tidak reaktif
Jadi, sebagai pengguna sosmed
ada banyak orang yang kurang berhati-hati sebelum memposting sesuatu. Karena itu,
penting sekali untuk lebih teliti dan kritis. Berpikirlah dua kali sebelum memposting
sesuatu di timeline mu karena postingan
yang kurang baik bisa saja hanya akan menimbulkan perdebatan dan serangan balik
yang melelahkan. Kalau memang isi postinganmu untuk menjelek-jelekkan,
membanding-bandingkan, mengkritik atau menyebarkan ujaran kebencian lebih baik jangan
mempostingnya sama sekali. Inilah yang dinamakan bersikap reflektif dan bukan reaktif.
6. Kalau temanmu sama sekali masih tetap bebal dan terus memicu konflik, mungkin waktunya untuk memikirkan status pertemanan kalian
Kamu mungkin sudah melakukan
beberapa cara di atas dengan sangat baik. Tapi nyatanya, ada beberapa temanmu yang
masih terus menyebarkan kebencian dan konflik di sosmed, entah itu menyinggung-nyinggung
soal agama, ras atau suku, mungkin sudah waktunya untuk kembali mengevaluasi status
pertemanan kalian. Siapapun pastinya nggak bisa mentolerir ucapan atau perilaku yang diskriminatif, kasar atau penuh celaan bukan? Jadi, keputusan ada ditanganmu!
Kita semua pastinya tak mau
kehilangan teman-teman dekat yang sudah kita kenal lama bukan? Sekalipun itu mereka
adalah teman yang kita kenal di media sosial pastinya kehilangan satu teman akan
jauh lebih menyakitkan. Sementara pertemanan yang rusak ini sebenarnya terjadi karena
kita mudah terhasut kepentingan politik orang lain. Saran terbaik untuk mencegah
kerusakan ini adalah dengan menjaga sikap kita. Jagalah supaya kamu tetap
berbicara sopan dan jangan termakan kampanye yang tidak sehat. Inilah cara bagi
kita untuk menghargai kemanusiaan satu sama lain bahkan saat kita berbeda pandangan politik.
Yang terpenting dari itu
adalah kita harus terus berpegang pada kebenaran firman Tuhan, bahwa kita harus mengasihi sekalipun itu adalah musuh kita.
“Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.” (Matius 6: 27-28)
Sumber : Jawaban.com