Apa kamu sudah menanyakan ke diri sendiri enam pertanyaan yang harus kamu tanyain ke diri sendiri? Kalau sudah, di artikel ini kamu juga akan disuguhi enam pertanyaan lainnya yang harus kamu pikirin matang-matang supaya nggak salah pilih pekerjaan.
Baca Juga : Biar Gak Salah Pilih Pekerjaan, Tanyakan 12 Pertanyaan Ini ke Dirimu Sendiri (Bagian 1)
Kamu yang masih
galau-galau aja mau mutusin milih kerjaan apa, yuk baca dan jawab enam pertanyaan di bawah ini ya.
Pertanyaan 7: Apakah
lingkungan kerja dan semua tanggung jawab yang aku jalani di pekerjaan ini akan membentukku? Atau apakah aku bisa mengerjakannya untuk kemuliaan Tuhan?
Kenali dirimu
sendiri. Kita semua punya kekurangan dan kelebihannya sendiri. Sebagai orang-orang
percaya, kita juga dipanggil sebagai pembawa perubahan bagi dunia kita. Ya,
memang benar kalau kita semua dibentuk oleh budaya di sekitar kita. Tapi budaya
yang kita dapatkan dari surga harus jauh lebih kuat menarik dunia untuk
mengikuti kita. Hal inipun berlaku di dunia pekerjaan. Kita sangat diharapkan untuk memberi dampak lewat pekerjaan kita.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12: 2)
Pertanyaan 8: Apakah
pekerjaan ini mendorongku menjadi seorang Kristen yang radikal? Atau malah pekerjaan
ini justru membuatmu hanya mengikuti visi perusahaan saja dan mengabaikan tujuan Tuhan atas hidupku?
Ada banyak perusahaan
yang sebisa mungkin mengekang karyawannya, membatasi mereka untuk bisa lebih
vokal atau melakukan hal-hal yang lebih baik dari sebelumnya. Apakah kamu justru
memilih pekerjaan di tempat seperti ini? Jangan biarkan pekerjaan semacam ini mengekangmu
dari tujuan Tuhan, tapi temukanlah pekerjaan yang benar-benar membuatmu bebas melakukan apa yang jadi bagianmu dan yang membuatmu bersinar di hadapan orang lain.
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5: 16)
Pertanyaan 9: Apakah pekerjaan itu mendorongmu melakukan visi yang radikal, terbuka dan bermanfaat bagi Tuhan?
Kalau kamu
sedang berada dalam musim pertumbuhan rohani yang sangat baik, tanyakan lebih
dulu apa jenis pekerjaan yang seharusnya bisa mendukung pertumbuhan itu. Tugas, orang, dan jadwal yang bagaimanakah yang harus kamu ambil?
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Markus 8: 34)
Baca Juga :
Pertanyaan 10: Apakah pekerjaan itu bisa jadi investasi yang baik bagi hidupku?
Selama kita
hidup, kita seharusnya melakukan hal-hal yang besar dan berdampak bagi dunia. Jadi,
salah satu hal yang paling banyak menyita waktu kita adalah bekerja. Kalau demikian,
apakah kamu sudah yakin pekerjaan yang akan kamu ambil akan jadi investasi yang bagus dalam hidupmu?
“…sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” (Yakobus 4: 14)
Pertanyaan 11: Apakah
pekerjaan itu sesuai dengan pandangan Allah bahwa aku adalah ciptaan dan sudah dibeli oleh Kristus?
Apakah kamu
malah merasa dikucilkan, kurang dihargai dan dianggap sepele oleh orang-orang yang
bekerja denganmu? Kalau ya, itu artinya kamu sedang berhadapan dengan orang-orang
yang tidak mengenal kasih Tuhan. Kalau kamu memang ingin terus bertahan di
tengah orang-orang seperti ini, belajarlah untuk menghadapinya dengan pola
pikir Tuhan. Tapi kalau hal itu justru sangat berat bagimu, lebih baik untuk tidak terjun ke dalamnya sama sekali.
Pertanyaan 12: Apakah pekerjaan dan orang-orang di dalam perusahaan itu percaya adanya Tuhan?
Ada banyak pekerjaan
yang dilakukan bertentangan dengan Tuhan. Apalagi pimpinan perusahaannya sama sekali
nggak percaya adanya Tuhan. Misalnya, perusahaan pembuat alat aborsi, perusahaan
pembuat bom, atau yang lainnya. Apa kamu mau memilih pekerjaan seperti ini? Sementara
kamu tahu betul bahwa kebenarannya adalah bahwa semua yang kita lakukan harusnya
untuk memuliakan Dia.
Mengetahui lebih
dulu ruang lingkup dari sebuah perusahaan atau bidang pekerjaan yang akan kita geluti
sangat penting. Dengan itulah kita bisa memutuskan, apakah kita sebagai orang-orang
yang sudah tahu kebenaran, mau terjun ke dalamnya dan mengerjakan pekerjaan
kita bukan hanya sekadar bekerja. Tapi lebih dari itu, bahwa dengan pekerjaan kita
bisa mewujudkan kehendak Tuhan terjadi di dunia.