Selasa kemarin, ketika berada dalam perjalanan
pulang ke rumah, saya melihat tumpukan sampah yang banyak dihinggapi lalat.
Kemudian, terlintas dalam pikiran saya, kenapa ya lalat cepat sekali menemukan kotoran?
Saat menemukan lalat, saya juga langsung ingat
pada lebah yang dengan mudahnya menemukan bunga. Kenapa sih si lalat tidak
hinggap pada bunga saja? Padahal, disamping sampah tersebut ada beberapa bunga cantik.
Saat mengamatinya dengan seksama, saya sadar kalau ternyata lalat hanya fokus kepada kotoran, sementara lebah fokus pada bunga. Pantas saja tidak ada lalat yang menghasilkan madu. Madu yang kaya manfaat itu dihasilkan dari lebah yang berfokus untuk mencari bunga-bunga.
Baca juga: Saat Menghadapi Akibat Masa Lalu, Tinggalkan atau Perbaiki?
Dalam kehidupan kita, Tuhan pada mulanya
menciptakan kita serupa dan segambar denganNya agar bisa menjadi proyektor yang
mencerminkan kemulianNya. Namun, sejak manusia jatuh ke dalam dosa, gambar dan rupa Allah yang ada dalam diri manusia rusak.
Sehingga manusia semakin jauh dari Tuhan dan
tidak lagi bisa menjalankan fungsinya sebagaimana Tuhan kehendaki. Namun,
karena kasih Bapa yang begitu besar kepada manusia, Ia rela mengorbankan
AnakNya yang tunggal sebagai satu-satunya jalan yang dapat menyelamatkan umat manusia dari hukuman yang kekal.
Sebelum mengenal Kristus, mungkin kita adalah
manusia yang rusak, yang hidup dalam dosa. Mirip seperti lalat yang terus
hinggap di kotoran dan terfokus padanya. Orang lain melihat kalau kita tidak memiliki manfaat sama sekali karena berada di lingkungan yang kotor dan jorok.
Pikiran kita dipenuhi oleh kejahatan dengan
berbohong, caci maki, fitnah, dan lain sebagainya. Pikiran yang sia-sia
tersebut membuat kita memiliki moral yang bobrok. Tetapi, setelah mengenal
Kristus, kita diubahkan menjadi seorang manusia yang baru. Kehidupan kita tidak akan lagi pernah sama dari yang sebelumnya.
Sebagai orang percaya, kita harus menyadari
betapa berharganya kita dimata Tuhan. Satu pengorbanan Kristus tidak hanya
menyelamatkan kita, namun juga mengubahkan dan memulihkan segala aspek dalam kehidupan kita.
Melalui Kristus, semua cara hidup yang lama,
kebiasaan buruk semuanya sudah mati dan kita bangkit di dalamNya. Dengan
demikian, kita akan mulai terfokus pada Tuhan agar bisa menjadi manfaat bagi orang lain dengan menghasilkan madu.
Untuk bisa terfokus kepada Tuhan, kita harus
bisa menghidupi firmanNya dan hidup sesuai dengan kehendakNya. Semua kata yang
keluar dari mulut kita kini harus berisi penuh dengan ucapan syukur, kesaksian
dan pujian atas kebaikan Kristus atas hidup kita.
Jika dahulu kita cenderung memikirkan diri
sendiri, kini kita harus bisa membagikan kasih yang kita punya kepada orang
lain. Kita harus bisa mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita,
karena ia telah melepaskan kita dari dosa. Kita tidak lagi berada dalam belenggu
dosa seperti manusia lama.