Hubungan yang Baik Dibangun Dari Telinga yang Mau Mendengar
Sumber: www.hackcrow.com

Kata Alkitab / 8 March 2018

Kalangan Sendiri

Hubungan yang Baik Dibangun Dari Telinga yang Mau Mendengar

Lori Official Writer
2978

Mendengar adalah sesuatu yang sulit dilakukan tapi penting untuk membangun. Karena dengan mendengar kita bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Itu sebabnya dikatakan, “Gunakan telingamu lebih dari mulutmu.” Karena itu, sebelum mencoba menyelesaikan pertengkaran, pertama-tama pasanglah telingamu untuk mendengar orang lain.

Dalam Filipi 2: 4, rasul Paulus menyampaikan nasihat supaya ‘kita jangan egois dan hanya mementingkan kepentingan kita sendiri’. Tetapi kita juga harus peduli dengan kepentingan orang lain.

Kalau di ayat versi bahasa Inggris-nya kata pertama yang dipakai adalah ‘look out’ yang artinya ‘carilah’. Kata ini diambil dari bahasa Yunani yaitu ‘skopos’, yang merupakan kata asli dari teleskop dan mikroskop. Artinya, memperhatikan dengan seksama. Jadi di ayat ini Paulus menasihatkan supaya kita fokus kepada perasaan orang lain, lebih bersimpati dan tidak hanya sekadar mencari solusi semata.

Baca Juga :

Sepasang Telinga Untuk Mendengar

Siapkah Untuk Mendengarkan?
Jangan mencoba menyela percakapan orang lain ketika mereka berusaha mengungkapkan perasaannya. Dengarkan dan biarkan mereka membongkar emosinya tanpa harus memasang sikap defensif terhadap apa yang mereka sampaikan. Bersikaplah seolah kamu tak tahu apa-apa soal apa yang kamu dengar, bahkan saat apa yang disampaikan bertolak belakang denganmu.

Mengandalkan perasaan hanya membuat kita terhanyut ke dalam situasi yang lebih buruk. Rasa dendam, misalnya, hanya membuat kita bertindak dan berpikir dengan cara yang bodoh. Daud mengakui hal ini dalam Mazmur 73: 21-22 katanya, “Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.”

Sementara orang bijak bertindak dengan akal budi seperti digambarkan dalam Amsal 19: 11, “Akal budi membuat seseorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran.” Ini artinya bahwa dari kesabaran lah timbul kebijaksanaan dan dari kebijaksanaan timbul pendengaran yang baik terhadap orang lain.

Mendengar itu bisa kita lakukan seperti contoh ini.

Saya menghargai pendapatmu.

Saya menghargai hubungan kita.

Kamu sangat berarti bagi saya.

Orang lain tidak akan pernah peduli dengan apa yang kita ketahui sampai mereka tahu bahwa kita peduli. Inilah kekuatan dari mendengar. Kita bisa memulihkan keraguan, ketakutan orang lain dengan memilih untuk peduli lebih dulu kepada mereka dan bukan hanya berfokus pada diri sendiri (Roma 15: 2). Inilah pengorbanan yang harus kita lakukan untuk meredam kemarahan orang lain.

Yesus melakukan hal serupa atas kita. Dia tidak hidup untuk menyenangkan diriNya sendiri. Melainkan menanggung kehinaan demi orang lain.

“Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis: "Kata-kata cercaan mereka, yang mencerca Engkau, telah mengenai aku."” (Roma 15: 3)

Sumber : Rick Warren/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami