Biar Gak Salah Pilih Pekerjaan, Tanyakan 12 Pertanyaan Ini ke Dirimu Sendiri (Bagian 1)
Sumber: Ellevate

Finance / 8 March 2018

Kalangan Sendiri

Biar Gak Salah Pilih Pekerjaan, Tanyakan 12 Pertanyaan Ini ke Dirimu Sendiri (Bagian 1)

Lori Official Writer
3375

Apa kamu pernah merasa ragu atau takut nggak dapat pekerjaan? Dulu, sebelum bekerja di Jawaban.com aku juga pernah ada di posisi kalian. Aku pernah kerja di sebuah lembaga pendidikan sebagai pengawas di sebuah laboratorium bahasa Inggris. Setelah menjalani profesi itu, rupanya aku nggak nyaman banget di sana. Perasaan jenuh terus menyerangku. Sampai akhirnya aku mulai tanya ke Tuhan, “Apa sih pekerjaan yang harusnya aku pilih?”

Dari sana, aku memutuskan untuk jadi penulis karena basicnya aku suka nulis dan duniaku adalah di media.

Mungkin kamu lagi ngerasain kegalauan kayak yang pernah aku alami? Atau kamu lagi diperhadapkan sama pilihan pekerjaan yang harus kamu jalani? Mungkin pekerjaan ini menawarkan banyak duit sementara pekerjaan lain bergaji sedikit tapi kamu suka banget. Akhirnya kamu serba salah buat mutusin pilih yang mana.

Bekerja adalah salah satu tugas yang Tuhan percayakan untuk kita lakukan selama hidup di dunia. Logikanya, kalau kita nggak kerja, ya kita nggak bisa memenuhi kebutuhan hidup kita bukan? Apalagi kalau kita sudah berkeluarga, punya anak dan istri. Dengan gaji atau pendapatan dari bekerjalah kita bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut.

Tapi pertanyaannya, gimana kita bisa memilih pekerjaan yang tepat?Berdoa dan meminta tuntunan Tuhan adalah kunci utama kamu bisa memilih pekerjaan yang tepat. Jadi, sebelum melamar pekerjaan atau membuka bisnis/usaha, coba tanyakan lebih dulu 12 pertanyaan ini ke diri sendiri:

Pertanyaan 1: Bisakah aku melakukan semua pekerjaan yang diberikan dengan sungguh-sungguh ‘untuk kemuliaan Tuhan’?

Kita tahu betul kalau firman Tuhan bilang supaya kita melakukan apapun yang kita kerjakan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (1 Korintus 10: 31). Jadi, jangan sampai kamu malah memilih pekerjaan yang kamu sama sekali nggak mengerjakannya dengan sukacita dan sepenuh hati.

Pertanyaan 2: Apakah pekerjaan yang aku pilih ini bisa memberikan pertumbuhanku secara pribadi?

Waktu Paulus bilang, “Kejarlah kebenaran” (1 Timotius 6: 11; 2 Timotius 2: 22), Dia tidak membatasi kita hanya mengejarnya di gereja atau di rumah. Tapi juga saat kita bekerja. Pekerjaan adalah setengah dari hidup kita. Bayangkan berapa lama kita berada di kantor dan berapa lama di rumah? Mungkin kita malah lebih lama bekerja di kantor atau di toko tempat usaha kita. Jadi, apakah kita masih terus mengejar kebenarannya Tuhan lewat pekerjaan itu? Justru karena itulah, kita harus meminta tuntutan Tuhan supaya kita jangan salah melangkah dan salah memilih pekerjaan. Karena bisa jadi lewat pekerjaan kitalah kehendak Tuhan dinyatakan kepada orang lain melalui kita.

Pertanyaan 3: Apakah pekerjaan ini akan menghalangi atau menghambat perkembanganku dalam mengenal Tuhan lebih dalam?

Pikirkan apakah dengan pekerjaan yang kamu pilih justru membuatmu menjadi jauh dari Tuhan. Bukannya malah membuatmu lebih dekat dengan Tuhan, tapi kamu malah mengalami kemunduran secara rohani. Apakah kamu malah lebih tergiur dengan hal-hal duniawi daripada menjadikannya sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan? Lebih cinta uang daripada cinta Tuhan? Pikirkanlah hal ini lebih dulu.

“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” (Filipi 3: 8)

Pertanyaan 4: Apakah pekerjaan ini justru mengubah pola pikirku tentang kebenaran firman Tuhan? Apakah aku malah mengalami tekanan atau merasa seperti diperbudak pekerjaan?


Di dunia sekuler, kita banyak kali menemukan orang-orang sukses lebih percaya dengan teori pengalaman dan kemampuan pribadi. Bagi mereka, kesuksesan itu ya didapat kalau kita berusaha. Nggak ada peran Tuhan sama sekali dalam kesuksesan kita.

Atau apa kamu justru merasa tertekan atau diperbudak oleh pekerjaan itu? Renungkanlah ayat ini, “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (1 Korintus 7: 23)

Pertanyaan 5: Apakah pekerjaanku memungkinkanku untuk memenuhi mandat agung dari Tuhan untuk menjangkau orang-orang yang belum percaya?


Yesus berkata ‘pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu’ (Matius 28: 17-20). Kemanapun dan dimanapun kita berada, kita diminta untuk memenuhi mandat agung ini. Tuhan bisa memakai pekerjaan kita untuk mewujudkan mandat ini. Apakah pekerjaan ini memungkinkanmu melakukannya?

Pertanyaan 6: Apakah pekerjaan ini bisa mengeskpos semua potensi di dalam diriku?


Lakukanlah pekerjaanmu sepenuh hati, bukan setengah-setengah. Kalau memang kamu punya potensi besar, kamu harus mengeskpos hal tersebut lewat hasil kerjamu. Apa pekerjaan pilihanmu memang memungkinkanmu melakukannya? Kalau seperti tidak, cobalah mencari pekerjaan lain yang di sana kamu bisa berkembang dan naik secara eksponensial.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tugas kita adalah menyesuaikan pekerjaan yang kita lakukan dengan maksud dan rencana-Nya. Jadi, sebelum memutuskan menerima pekerjaan tertentu tanyakan lebih dulu potensi apa yang sebenarnya Tuhan taruhkan dalam dirimu. Pekerjaan apa yang Tuhan mau kamu lakukan supaya potensi itu bertujuan baik untuk memberikan pertumbuhanmu, memuliakan Tuhan dan juga bisa memenuhi kebutuhanmu secara pribadi. Saat kamu meminta, percayalah Tuhan akan menjawabnya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami