Untuk kesekian kalinya,
Tuhan menyentuh hatiku. Dengan penuh kasih, Ia menaruhkan perkataan-Nya dengan
jelas dalam diriku. Dan kata itu adalah ‘beritakan injil’.
Mendengarkan kata tersebut,
aku begitu merasakan kesedihan yang mendalam. Tampak wajah-wajah anak muda yang
hidup seenaknya dan belum mengenal Yesus secara pribadi di dalam hidup mereka.
Itu seperti film yang sedang berputar di dalam pikiranku.
Aku sungguh merasakan apa
yang menjadi perasaan Tuhan saat ini. Malam itu, aku pun menjerit di dalam
tangis atas jiwa-jiwa yang sedang menuju maut.
Rasa itu jelas sekali
menyiratkan suara hati-Nya , dan itu bersama-sama dengan gambaran kasih-Nya
ketika Yesus mati di kayu salib. Inilah beban terberat dalam hidupku.
Satu tahun, aku selalu merasa sangat terbeban berat.
Sebagai anak muda yang
berusia 21 tahun waktu itu, aku tidak cukup kuat dan merasa sendiri.
"Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Kemana aku harus pergi dan
bagaimana caraku? Aku tidak sanggup melakukannya sendiri.
ARTIKEL TERKAIT : Bagaimana Jika Nama Yesus Kristus Tidak Berkuasa Atas Kita. Apa Yang Salah?
Aku ingin memeluk mereka
dan membawa kehadapan-Mu tetapi tanganku tidak cukup panjang. Gimana?"
Ada rasa semangat ingin
mengerjakan panggilan Tuhan, rasa beban yang berat dan harus diselesaikan
tetapi juga ada rasa sendiri dan bingung harus memulai bagaimana.
Hingga akhirnya, suatu
ketika aku berada di lingkungan rumah yang baru. Aku berkenalan dengan banyak
orang, dan saat aku bersalaman dengan seorang wanita janda yang cantik, Dia
berkata :"Ini bagianmu."
Tidak mudah bagiku
menceritakan Kristus dan membuka masa laluku yang sudah pulih kepadanya. Tentu
aku harus hati-hati, tetapi oleh pertolongan Tuhan, aku sanggup memperkenalkan
Yesus dan Ia mengobati hati wanita yang terluka akan masa lalu dan
percintaannya yang kandas tersebut.
Kini dia sudah kembali ke
gereja dan melupakan pisau yang sering diacungkan oleh mantan suaminya sampai
pria baru yang menghianatinya. Tuhan memenuhinya, butuh 2 bulan bagiku untuk
mengerjakan itu.
Aku sangat bersyukur, oleh
kasih-Nya dan perkenanannya atasku. Sekarang aku ingin membagikan beberapa tips
untuk kamu semua yang mungkin ingin menginjili seseorang tetapi tidak tahu
bagaimana caranya :
1. Jadilah temannya, dan bagikan Firman Tuhan dan kebenaran-Nya dengan kasih tidak peduli apapun kondisinya
"Beritakanlah firman,
siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah,
tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran" ( 2 Tim
4:2)
Jadilah pendengar yang baik
dan jangan sela dia. Itulah yang aku lakukan pada ibu yang telah menjadi janda
tersebut.
Jujur, usiaku dengannya
berbeda sekitar 14-an tahun. Sering kali iblis mengintimidasi tetapi aku
percaya dengan kuasa Tuhan atasku.
Aku berusaha menjadi
pendengarnya; mendengarkan tangisannya hampir setiap hari. Kadang kala aku harus
menginap di rumahnya untuk mendengar ceritanya, hingga akhirnya kita menjadi
teman dekat dan saling percaya.
Dalam proses itu, aku tidak
hanya menjadi pendengar. Roh kudus secara bersamaan membuka pikiranku dan
cerita hidupku sehingga Ia mengingatkan beberapa firman Tuhan untuk aku jadikan
sebagai respon ceritanya. Kebenaran tetaplah kebenaran, sekalipun dia terluka
dan merasa dilukai, tetapi aku diajar oleh Roh kudus untuk meresponi tanpa
keluar dari firman Allah.
Apapun kondisinya tetap
sampaikan firman-Nya dengan kasih!
2. Tidak cukup membagikan Firman Tuhan tetapi berdoalah juga untuknya
"Selanjutnya
saudara-saudara, berdoalah untuk kamu, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan
dimuliakan diantara kamu" (2 Tesalonika 3:1).
Seorang teman pernah
bilang:" Mendoakan orang lain adalah doa yang paling cepat dijawab oleh
Tuhan."
Ada benarnya juga! Tetapi
dalam firman di atas, kita diajar untuk tidak membagikan firman saja,
memeluknya dengan kasih atau memberikan dia pertolongan. Tetapi dikatakan bahwa
kita harus berdoa, supaya firman Tuhan nggak kembali sia-sia
Jadi, berdoalah kepada dia
yang sedang kamu injili atau hendak kamu injili.
3. Ajaklah dia untuk melakukan sesuatu yang baru bersama yang mendekatkan dia kepada Tuhan
Amsal 2:4-5: "jikalau
engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta
terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan
mendapat pengenalan akan Allah."
Aku tahu persis bahwa aku
harus memikirkan kelanjutan kebangunan rohani ibu yang aku layani dan aku
panggil dengan “kakak” tersebut.
Aku tahu persis kapasitasku
sehingga waktu itu, aku pun berdoa dan Tuhan menuntunku untuk membawanya ke
gereja dekat dengan rumahnya. Tidak ada yang kebetulan, aku mengenal pendetanya
dan lalu mengenalkan dia kepada sang pendeta.
Saat ini aku sudah tidak
berurusan dengan dia secara fisik, tetapi aku terus mendoakannya.
Kini dia sudah pulih dan
mengambil pelayanan dalam komunitas di gereja tersebut. Sungguh Tuhan sangat
hebat.
Nah, itulah 3 hal yang bisa
aku bagikan sebagaimana pengalaman di hidupku. Aku percaya bahwa Tuhan ingin
memakai kita semua dengan sangat luar biasa! Aku ingin kita tidak jemu-jemu
meresponinya ya. Tuhan Yesus memberkati.