Sebagai orangtua, menghadapi anak yang sedang beranjak remaja
sangatlah nggak mudah. Butuh hikmat dan kekuatan untuk mengasuh mereka, apalagi dengan usia yang beranjak dewasa dan ingin bebas mencoba segala sesuatu.
Ada banyak orangtua yang sering berkelahi karena anak remajanya.
Contohnya, ketika sang anak ingin ke mall atau pergi pesta
dengan teman-teman. Sang anak biasanya
akan mendatangi suami lebih dulu baru kamu, karena biasanya suami lebih cenderung membiarkannya dan tidak bertanya secara rinci.
Hal itu akan membuat kamu sebagai ibu, marah ketika mengetahui
bahwa anak pergi ke pesta atau ke mall dengan teman-temannya. Kamu akan
mengoceh karena ingin tahu persis apa yang dilakukan oleh sang anak dan dengan siapa saja dia pergi.
Akhirnya kamu akan memberikan peringatan kepada sang anak
untuk tidak pergi tanpa izin kamu. Lalu suatu ketika dia izin padamu dan kamu
tidak mengizinkannya, dia akan marah dan meminta izin kepada suamimu. Suami akan mengizinkannya dan terjadilah perdebatan antara kamu dan suami.
Saya pikir ini adalah masalah yang sering banget terjadi dalam kehidupan keluarga.
Alhasil kamu membiarkan sang anak pergi supaya dia tidak kecewa padamu tapi malammu tidak tenang karena menunggu kepulangannya.
Dibawah ini ada beberapa hal yang harus kamu tahu untuk menghadapi anak remaja :
1. Perhatikan respon kamu. Jangan biarkan kuatirmu membuat sang anak merasa tidak dipercayai
Dulu ketika mama melakukan hal yang sama kepadaku, aku merasa
dia tidak begitu mempercayaiku. Alhasil aku semakin nakal dan melakukan hal-hal
yang membuat mama kecewa karena mengkuatirkan sesuatu yang jelas-jelas aku tidak berniat melakukannya.
Dan tahu kah bahwa kebanyakan anak-anak remaja akan melakukan
hal yang sama jika respon kamu sebagai orangtua salah dalam menyikapi permintaan atau kemauan sang anak.
Jangan jadi orangtua yang over protektif, ini sangat bahaya bagi pertumbuhan anak.
Lebih baik berikan peraturan mengenai jam keluar dan lain
sebagainya untuk anak kamu dan juga dalam keluargamu. Komitmen lah melakukannya, ajar anak kami disiplin bukan di kurung dalam rumah.
2. Sisihkan waktu untuk bicara kepada pasangan kamu mengenai cara mengasuh anak
Bicarakan pemikiran dan ide kamu kepada suami, supaya kalian sama-sama menemukan cara yang tepat mengasuh anak dan menjagai mereka
"Saya kuatir dia ke pesta dan minum alkohol, dan saya kuatir dia melakukan hal yang aneh bersama teman-teman prianya."
Yap! Saya tahu persis bahwa orangtua memiliki kekuatira
tersendiri mengenai sang anak. Tapi bukan berarti kamu harus mengatakannya kepada sang anak sehingga dia merasa nggak dipercayai kan?
Sebaiknya bicarakan kepada suamimu, ciptakan ide bersama
bagaimana supaya kekuatiran itu tidak sampai terjadi. Misalnya, kalian bisa
sama-sama berdoa untuk pertumbuhan sang anak, mulai memperkenalkan anak kepada
komunitas anak-anak remaja di gereja atau memiliki kontak salah satu teman yang bisa kalian percayai.
3. Ajak anakmu bicara dengan baik seperti teman, supaya kamu tahu perkembangannya dengan jelas
Kesalahan terbesar daripada orangtua zaman sekarang adalah menjadi orangtua yang prosesif tetapi sibuk dengan urusan sendiri.
"Dek, kamu dimana? Jalan sama siapa? Lagi ngapain? Udah makan, udah mandi, udah belajar? Mama masih kerja pulang malam."
Tidak ada waktu untuk anak membuat dia membangun tembok dan
rahasia kepada kamu. Dia merasa bahwa dia nggak perlu membicarakan kegiatannya
dan perasaannya disekolah, bersama teman-teman bahkan kekasihnya. Dia merasa
nggak perlu menceritakan hobi barunya dan apa yang ingin dia lakukan. Hal itu karena orangtua tidak dekat padanya secara fisik, hanya kata-kata saja.
Ini sangat berbahaya! Jika orangtua selalu begini, jangan pernah salahkan anakmu jika tiba-tiba kamu mengetahui dia berbohong , Jangan heran jika tiba-tiba kamu mendapati dia hamil diluar nikah, dll.
ARTIKEL TERKAIT : Ketika Sang Anak Pindah Keyakinan. Inilah Respon Terbaikmu Sebagai Orangtua
So, sebagai orangtua, cobalah atur waktu setiap hari dalam sehari untuk bertemu dan ngobrol dengannya.
Nah, itulah 3 tips jitu yang wajib banget orangtua ingat dalam
mendidik anak remaja.
Efesus 6:4:” Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”