Persahabatan Billy Graham dan Pat Robertson, Serta Dampaknya Untuk Pelayanan CBN

Internasional / 26 February 2018

Kalangan Sendiri

Persahabatan Billy Graham dan Pat Robertson, Serta Dampaknya Untuk Pelayanan CBN

Naomii Simbolon Official Writer
4194

Siapa yang tidak mengenal Rev. Billy Graham?

Iya, penginjil Amerika yang baru saja meninggal dunia pada Rabu lalu (21/02/2018) di usianya 99 tahun.

Penginjil yang sudah berkeliling ke 185 negara dan wilayah untuk membagikan tentang jalan keselamatan yaitu Yesus Kristus ini ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap pembangunan CBN Amerika.

Pendeta Graham sering sekali tampil di "The 700 Club." Yaitu salah satu program TV yang dibuat oleh CBN. Pertama sekali Graham tampil diacara khusus CBN tersebut pada tahun 1976 dan berkata," Saatnya untuk berdoa, Amerika!"

Dan pada bulan Oktober 1979, Billy Graham pun menyampaikan pidato utama pada pentasbihan Kantor Pusat Studio CBN.

Dia mengatakan fasilitas baru yang dimiliki CBN tersebut akan membawa harapan baru bagi dunia yang terluka ini.

"Kita melihat jutaan orang memakai pesta-pora sebagai pelarian besar-besaran, berusaha untuk menghindari masalah narkoba dan alkohol dan kesenangan atau salah satu dari seribu hal lainnya  dan dalam dunia yang peu ketidakpastian ini. Gedung ini dibangun oleh iman, keberanian dan visi untuk memproklamasikan satu hal yaitu injil Tuhan kita Yesus Kristus," kata Graham.

Malam itu, dibawah bintang-bintang, Graham mendorong CBN alias Christian Broadcasting Network untuk memenuhi semua yang bisa dilakukan melalui Kristus.

"Saya percaya bahwa CBN, gedung ini dan fasilitas yang hebat ini, yang paling modern di dunia ini  adalah tempat berpijak bagi Kristus dalam komunikasi masa depan," kata Graham.

Siapa yang  menyangka  bahwa Pat Robertson dan Graham akan berbagi momen yang mengubah hidup dan bersejarah di tahun 1990

Mereka bertemu di Gerbang Brandenberg di Jerman Timur, hanya tiga bulan sebelum jatuhnya komunisme.

"Dan sekarang orang-orang ini bisa datang dalam kebebasan, ini hari yang luar biasa memabukkan bagi Jerman," kata Robertson.

"Betul ," Graham menjawab.

Orang-orang masih meruntuhkan Tembok Berlin saat kedua pemimpin ini kagum pada urapan Tuhan atas mereka dimana mereka bisa melihat saat-saat seperti itu.

Keduanya sangat antusias dengan kesempatan untuk membawa Kristus ke jutaan orang di balik Tirai Besi kesengsaraan.

"Tuhan tidak mengatakan 'pergi saja ke negara-negara kapitalistik.' Dia berkata pergilah ke seluruh dunia. Jadi itu berarti  dunia komunis dan setiap wilayah lain di dalam dunia yang bisa dijangkau bukan!," kata dia.

Beberapa dasawarsa kemudian, untuk terakhir kalinya sebelum Graham meninggal, kedua penginjil ini berkumpul di pesta ulang tahun Graham yang ke 95.

"Ini adalah sukacita yang besar merayakan ulang tahunnya yang ke 95 bersama. Ini merupakan penghargaan besar bagi seorang pria yang hebat," kata Robertson.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami