Tak Manusiawi! Para Pemimpin Kristen Mengecam Serangan di Suriah
Sumber: www.volunteertoronto.c

Internasional / 23 February 2018

Kalangan Sendiri

Tak Manusiawi! Para Pemimpin Kristen Mengecam Serangan di Suriah

Inta Official Writer
2235

Salah seorang pemimpin politik Kristen di Suriah ikut berkomentar atas serangan-serangan keji di wilayah barat laut Afrin di Suriah dan daerah Damaskus Ghouta Timur. 

"Perjuangannya sudah tidak lagi berada ditangan orang-orang Suriah, ini adalah konflik regional dan internasional terhadap kepentingan tertentu. Apa yang terjadi di Afrin dan Ghouta sangatlah tragis," ungkap Bassam Ishak dilansir dari Catholic News Service. 

"Ini adalah pertarungan antara negara-negara regional dan internasional, seperti Rusia, Iran dan Turki yang berusaha untuk menguasai wilayah ini," lanjut Ishak yang mengepalai Dewan Nasional Suriah yang merupakan lulusan Universitas Katolik di Washington, D. C Amerika. Ia juga adalah anggota biro politik Dewan Demokrat Suriah. 

"Beberapa hari yang lalu, kami bertemu dengan senator Amerika Serikat dan beberapa anggota kongres. Mengirimkan sebuah surat yang berisi ungkapan keprihatinan serius terhadap Afrin, dan ditandatangani oleh delapan orang perwakilan dan mengirimnya ke pada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson menjelang pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," jelasnya.

"Sebelum revolusi, Arfin memiliki sekitar 500.000 orang Kurdi. Namun sejak saat itu, sekitar 400.000 Muslim di Sunni mengungsi ke luar negeri. Melarikan diri dari pertempuran di daerah lain. Disini adalah tempat yang damai, dibandingkan dengan tempat yang lain," kata politisi Kristen tersebut. 

"Orang-orang di sana juga memiliki kebebasan beragama dan kebebasan beribadah. Dimana lagi ada lokasi yang bisa seperti ini di sekitar Suriah atau wilayah Timur Tengah lainnya? Arfin adalah salah satu contoh toleransi, kesetaraan gender, dan plurarisme semua agama. Sementara Turki tidak ingin hal tersebut terjadi." Jelas Ishak.

"Sekarang ini tidak ada lagi pertempuran untuk dekmokrasi atau aspirasi agar terjadi revolusi," kata Ishak. Terdapat banyak korban dan kerugian lainnya sejak pasukan militer Turki menyerang kota Afrin sejak 20 Januari lalu. 

Kota tersebut adalah wilayah orang-orang Kurdi, terletak di Barat Laut Suriah, berada sekitar 30 mil dari Aleppo. Ghouta Timur telah mengalami pemboman sengit dari pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh kekuatan dari Rusia.  

Ketua Departemen Urusan Internasional Inggris dan Wales, Uskup Declan Lang, menyatakan kalau pembantaian warga sipil, termasuk anak-anak di Ghouta Timur merupakan pelanggaran kemanusiaan yang paling mengerikan. Ia juga mengkritik organisasi-organisasi masyarakat internasional yang tidak mampu melindungi orang-orang Suriah. 

"Di masa yang sulit ini, saya mendorong bagi setiap umat Katolik di Inggris dan Wales untuk berdoa bagi orang-orang di Ghouta Timur dan Suriah, agar segera mengakhiri kekerasan dan mendukung mereka yang sukarela yang dengan berani berusaha menyelamatkan para korban," kata Lang.

Paus Francis telah menamai perang Suriah sebagai salah satu bencana kemanusiaan terburuk setelah Perang Dunia II. Pada hari ini, tanggal 23 Februari, Paus berharap kita semua dapat berdoa dan berpuasa secara khusus untuk perdamaian di Suriah.


Sumber : ncronline
Halaman :
1

Ikuti Kami