Salah satu
hal yang paling penting dalam hidup adalah keluarga dan tinggal jauh dari
mereka sesuatu yang paling menyedihkan. Tapi kesibukan dan pekerjaan seringkali
mencuri kedekatan kita dengan mereka yang kita cintai, khususnya mama dan papa kita.
Walaupun kita
hidup di jaman yang serba mudah ini, belum tentu juga kita memanfaatkan teknologi
supaya kita bisa terhubung kapan saja dengan orangtua kita yang tinggal jauh di
luar kota dan negara lain. Kita sering lupa memikirkan mereka atau bahkan hanya menanyai kabar merekapun kita nggak punya waktu.
Tahukah kamu
kalau sebenarnya ada 10 alasan jarang menelepon orangtua adalah kesalahan fatal seorang anak, diantaranya:
6. Saat mereka sakit, orangtua butuh diperhatikan oleh anak-anaknya.
“Saat aku
sakit dan anakku menelepon, aku akan sangat senang saat dia berkata ‘Aku akan berdoa
buatmu’” demikian seorang ibu menyampaikan. Setiap orangtua pastinya akan
senang kalau anak-anaknya peduli akan kondisi mereka. Bagi mereka, doa anak adalah obat yang paling manjur untuk setiap rasa sakit mereka.
7. Menelepon orangtua justru akan membuatmu lebih bisa mengambil hati mereka.
Menelepon orangtua
hanya karena kamu ada maunya cuma bikin orangtua berpikir kalau kamu nggak benar-benar
sayang sama mereka. Sebaliknya, makin sering kamu berkomunikasi dengan mereka,
makin mudah pula kamu mendapat apa yang kamu mau. Apalagi kalau kamu sewaktu-waktu lagi butuh uang.
8. Orangtua bisa jadi sahabat terbaik, yang selalu ada buat kamu.
Nggak ada
sahabat yang jauh lebih baik dari mama kamu yang dengan setia mau mendengarkan
curhatanmu soal masalah asmaramu. Atau nggak ada sahabat yang lebih baik dari
papamu yang selalu suka mengirimimu hadiah. Supaya orangtua bisa jadi sahabat terbaik,
mulailah membangun komunikasi dengan mereka sesering mungkin. Jangan biarkan mereka merasa diabaikan.
9. Jarang komunikasi dengan orangtua hanya bikin kamu jadi anak yang terlupakan dan kehilangan hak warisan.
Orangtua yang
nggak pernah saling berkomunikasi dengan anaknya selama lebih dari satu tahun kemungkinan
besar sekitar 40 %-nya akan terlupakan dari pembagian hak warisan orangtua. Hal
ini ditemukan dari hasil studi Penelitian Biro Ekonomi Nasional. Mereka melakukan
penelitian ini kepada orangtua berusia di atas 50 tahun. Rata-rata orangtua ini
memang akan tetap mengasihi anak-anak mereka yang jarang sekali melakukan kontak
dengan mereka. Tapi kemungkinan seorang ayah akan melupakan anaknya kalau jarang
berhubungan dengan mereka. Bahkan ayah nggak segan-segan memberi hak warisan paling sedikit ke anak jenis ini.
10. Ingatlah bahwa beban tanggung jawab jadi orangtua itu berat.
Siapa kamu sekarang
ini nggak lepas dari peran ibu yang sudah mengandung kamu salaam 9 bulan.
Menahan sakit melahirkan dan merawatmu sampai kamu bisa merangkak, berjalan dan
berlari ke sana kemari. Nggak sampai disitu saja, mereka juga membanting tulang
demi menyekolahkanmu dan menghantarkanmu ke pintu kesuksesan seperti sekarang. Nggak
adil rasanya kalau pekerjaan atau kesibukan justru jadi alasanmu untuk nggak membalas
setiap jasa mereka. Walaupun kamu sudah mandiri dan mapan, punya keluarga sendiri
yang harus diurus, orangtuamu masih tetap menganggapmu anak yang perlu diperhatikan.
Sadarilah kalau mengabaikan mereka hanyalah kesalahan fatal yang pernah kamu
lakukan.
Berharap setelah
membaca artikel ini, kita bisa mengambil ponsel kita dan mulai menanyakan kabar
mereka di rumah. Ucapkanlah kata-kata yang membuat mereka tersenyum dan tertawa
bahagia. Selama ada waktu, lakukanlah hari ini.