Menag Minta Terjemahan Alkitab Sesuai Konteks Indonesia, Ketua LAI Sampaikan Jawaban Ini…
Sumber: Website Kementerian Agama RI

Nasional / 8 February 2018

Kalangan Sendiri

Menag Minta Terjemahan Alkitab Sesuai Konteks Indonesia, Ketua LAI Sampaikan Jawaban Ini…

Lori Official Writer
9163

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang menjaga dan memelihara Alkitab sebagai panduan bagi umat Kristen dalam menjalankan agamanya. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat membuka Konsultasi Nasional Revisi Alkitab Terjemahan Baru (Konas TB2) Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) di Bogor, Rabu (7/2) kemarin.

Dia turut mendukung proses revisi Alkitab yang saat ini dilakukan LAI. Karena menurutnya proses revisi ini bukan untuk mengubah firman Tuhan yang ada dalam Alkitab, melainkan untuk mengadaptasikannya sesuai dengan perkembangan bahasa dari waktu ke waktu. Hal inilah yang harus dipahami supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dikalangan umat beragama.

“Firman Tuhan itu tidak mungkin kita ubah, yang kita ubah adalah cara pandang kita terhadap teks-teks kitab suci,” ucap Menteri Lukman, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.go.id, Rabu (7/2).


Terkait hal ini, dia mengingatkan supaya revisi terjemahan Alkitab ini bisa menjaga dan memelihara paham keagamaan yang moderat. Dia juga menegaskan bahwa penafsiran firman Tuhan datangnya dari Tuhan sendiri. Karena manusia terbatas untuk memahami sepenuhnya setiap perkataan Tuhan yang terilhami dalam Kitab Suci.

Tapi di sisi lain, Lukman juga menilai bahwa mempertahankan teks aslinya juga bisa membuat umat beragama kehilangan konteks. Tuhan menurunkan kitab suci bukan hanya sebagai panduan, tapi juga menurunkan orang suci untuk memudahkan manusia mengamalkan ajaran agamanya.

Menag berharap revisi dan terjemahan Alkitab ini bisa sesuai dengan pemahaman konteks Indonesia. “Apapun bentuk revisi dan terjemahan yang dilakukan, mari kita terus gaungkan pemahaman dalam konteks Indonesia, beragama itu adalah berindonesia, sebagaimana berindonesia itu adalah beragama,” ucapnya.

Terkait anjuran itu, Ketua Umum Lembaga Alkitab Indonesia Pendeta Ishak P. Lambe menegaskan bahwa proses revisi itu sama sekali tidak akan mengubah isi Alkitab.  Revisi yang dilakukan saat ini tak lain adalah untuk menyesuaikan Alkitab pada perkembangan bahasa saat ini, khususnya munculnya banyak istilah baru. Proses ini pun dinilai tidak mudah karena Alkitab itu pada dasarnya ditulis dalam terjemahan Ibrani, Yunani dan Arab.

“Jadi itulah motivasinya, bukan untuk mengubah atau merevisi isi Alkitab,” terang pendeta Ishak.

Sumber : Kemenag.go.id/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami