Galatia 2:16 : “Kami pun
telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan karena iman
dalam Kristus.”
Markus 1:15 : "Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil!"
Mempercayai Yesus mungkin
sangat mudah bagi sebagian orang. Cukup percaya saja dan itu selesai!
Tetapi melihat ke dalam,
percaya saja tidak cukup.
Percaya berulang kali
disebut di dalam Alkitab. Kata ‘percaya’
merupakan kata kerja dari ‘iman’ dan terjemahan dari bahasa Yunani, Pisteuoo . Sedangkan dalam Alkitab
Ibrani (bahasa Yunani) percaya disebut dengan kata ‘aman’ yang artinya keadaan yang benar dan dapat diandalkan. Kata-kata ini sering
sekali digunakan untuk menyatakan rasa percaya kepada Allah dan percaya kepada
Firman-Nya.
Saya sangat mempercayai
adik saya di rumah, saya selalu meletakkan semua uang saya di meja, bahkan
berjuta-juta. Tapi uang itu nggak hilang dan sama sekali nggak berkurang.
Malahan beberapa kali saya berbagi kepadanya. Saya memberi sebagian uang saya
untuk digunakan olehnya dengan baik. Bukan untuk merokok tetapi untuk membeli
buku atau ditabung.
Beberapa waktu yang lalu,
saya ketemu dengan seorang teman saya sewaktu sekolah. Memang sih, berpikiran
buruk itu nggak boleh, tapi berjaga-jaga juga nggak salah bukan?
“Naomi, pinjam uangmu
dong.”
Coba kalian tebak apa yang
saya lakukan? Yap! Saya nggak memberikan uang sepeserpun kepada dia. Bukan
karena saya nggak sanggup memberi, tapi saya juga kurang mempercayai teman
saya. Jadi saya tidak bisa memberikan apa yang ada pada saya kepada dia. Bukankah
saya manusia? Wajarkan?
Nah, jika membandingkan
kedua kisah saya diatas. Teman-teman tentu menemukan dengan jelas arti dari
‘percaya’ bukan?
Mungkin diantara kamu yang
membaca artikel ini, adalah seseorang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan
Allah pemilik langit dan bumi serta segala isinya. Dia adalah Allah pencipta
segalanya. Tapi, izinkan saya memberi satu pertanyaan : “Apakah ada diantara
kamu yang takut, bahkan stress dengan hidupnya ketika bulan tua atau belum
kunjung dapat pasangan hidup di usia yang matang?”
Nah, itulah yang saya
maksud. Sangat mudah untuk percaya Yesus, tapi rata-rata diantara kita gagal
membuktikannya dengan baik.
Percaya kepada Yesus
berarti ‘mengandalkan Dia.’
Berapa banyak diantara
kita yang akhirnya mencari pasangan hidup di media online tanpa berdoa dahulu
kepada Tuhan?
Berapa banyak diantara
kita ketika kekurangan uang langsung mencari cara bahkan sampai meminta-minta
hingga ngutang?
Tidakkah seharusnya kita
mengandalkan Tuhan dalam segala hal? Karena itulah yang dilakukan oleh umat
yang mengaku “percaya kepada Yesus.”
Amsal 3:5: “Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri.”
Nah, untuk membangun
kepercayaan itu dengan benar. Berserahlah kepadaNya dan andalkan Dia serta
jangan kuatir untuk segala sesuatu.