Sudah Malam Anak Masih Main Gadget? Ini 4 Cara Untuk Membuatnya Rela Tidak Melakukan Itu
Sumber: Thaivisa.com

Parenting / 22 January 2018

Kalangan Sendiri

Sudah Malam Anak Masih Main Gadget? Ini 4 Cara Untuk Membuatnya Rela Tidak Melakukan Itu

Budhi Marpaung Official Writer
2233

Selamat datang di dunia anak zaman now, dunia dimana hidup mereka sebagian besar tidak lepas dari yang namanya gadget atau dalam bahasa Indonesianya gawai. Di era perkembangan teknologi seperti sekarang, anak-anak justru akan semakin marah jika mereka dilarang untuk tidak memegang ponsel cerdas (smartphone) atau tablet. Mereka akan mengeluarkan jurus menangis sekuat-kuatnya atau uring-uringan karena mereka tidak bisa melakukan apa yang menjadi kesenangan mereka.

Biasanya kalau sudah begini, orangtua jadi serba salah. Di satu sisi, mereka tahu apa yang mereka lakukan benar. Namun, di sisi lain, ada rasa tidak tega melihat sang buah hati bersedih karena apa yang dilakukan. Pusing? Sudah pasti.

Namun, Tuhan memberi kita otoritas untuk mendidik, mengasuh, dan membesarkan anak kita. Tidak mengambilnya, justru akan semakin membuat segala sesuatunya menjadi lebih parah.

Baca Juga: Inilah Alasan Kuat Kenapa Ortu Kudu Batasi Anak Main Gadget

Salah satu masalah terkait gadget yang kerap ditemui di rumah-rumah adalah ternyata anak masih bermain gadget sampai jelang larut malam. Padahal, untuk anak-anak seusianya, mereka seharusnya sudah tidur. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan?

Sebelum lebih lanjut, ada baiknya kamu mengambil nafas dan mulai membaca 4 tips berikut ini:

1. Pastikan Apa yang Kamu Harapkan itu Sudah Jelas!


Tetapkan pedoman dan batasan yang jelas tentang penggunaan gadget gawai), terutama di kamar tidur. Sebagian besar ahli menyarankan telepon genggam atau tablet seharusnya tidak ada di kamar tidur. Banyak yang merekomendasikan mematikan semua layar setidaknya satu jam sebelum tidur.

2. Lakukan Penyaringan


Kami berkewajiban untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya. Penyaringan yang kita buat di smartphone atau tablet dapat membantu kita mewujudkannya.

Meski begitu, penting untuk dicatat bahwa kita tidak dapat mengandalkan hal ini untuk memproteksi buah hati kita. Oleh karenanya, tetap dibutuhkan pengecekan langsung berkala setiap hari ke smartphone atau tablet anak kita.

3. Buka Ruang Dialog dengan Anak


Usia mereka mungkin masih sangat belia, tetapi bukan berarti suara mereka harus kita tutup. Justru jika kita melakukan itu maka tanpa kita ketahui mereka akan melakukan pemberontakan.

Sangat dianjurkan untuk membuka ruang keterbukaan dan kejujuran. Artinya baik anak maupun orangtua sama-sama saling mendengar apa yang masing-masing ingin diharapkan untuk dikerjakan. Lakukan ini di saat sedang santai di ruang tamu atau bahkan sedang makan sekalipun.

4. Beri Dorongan Positif


Harus diingat bahwa apa yang kita lakukan ini kepada mereka bukanlah utamanya tentang batasan, peraturan dan larangan-larangan. Justru, katakan kepada mereka bahwa teknologi tersebut pada awalnya diciptakan adalah untuk membantu manusia menjadi kreatif.

Oleh sebab itu, tanamkan selalu di dalam pikiran mereka untuk menyaksikan hal-hal yang positif karena dengan cara begitulah mereka bisa mempelajari keterampilan baru dan mengeksplorasi minat mereka.


Kesimpulan dari empat tips di atas adalah jangan berlaku reaktif. Tampilkan respon yang positif kepada anak. Satu hal lagi, jadilah teladan di dalam penggunaan gadget karena itu yang akan membuat mereka mau untuk melakukan apa yang dimintakan kepada mereka.

Sumber : jawaban.com; crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami