Satu Hal Kecil Yang Sering Kita Lupa, The Man Behind The Gun!
Sumber: www.ipangrock.com

Kata Alkitab / 8 January 2018

Kalangan Sendiri

Satu Hal Kecil Yang Sering Kita Lupa, The Man Behind The Gun!

Inta Official Writer
2793

Seorang teman membuka pembicaraan mengenai alat musik yang sedang sering dimainkannya, ia berkata kalau gitar yang selama ini sering ia mainkan adalah yang terbaik. Berbeda lagi menurut teman saya yang lain, ia memimpikan sebuah gitar dengan kualitas yang lebih bagus dibanding miliknya. 

Kedua teman saya tersebut mengingatkan saya terhadap salah satu jenis alat musik yang berbeda dari gitar. Alat musik yang hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. Jaman dulu, alat musik ini hanya dimiliki oleh para musisi atau kalangan orang-orang atas tertentu. 

Alat musik itu adalah piano. Piano merupakan salah satu alat musik tertua sekaligus termahal. Hingga sekarang, jika dibandingkan dengan gitar, tidak banyak orang yang memiliki piano yang ada dirumahnya.

Saya jadi ingat dulu pernah membaca sebuah artikel yang di dalamnya terdapat harga sebuah piano termahal. Adalah piano legendaris milik Marilyn Monroe yang dibeli oleh Mariah Carey seharga 5,9 miliar rupiah. 

Harga piano yang 5,9 rupiah itu tidaklah ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penyanyi George Michael yang juga pernah membeli sebuah piano milik John Lennon dengan harga fantastis, yaitu 19 miliar Rupiah. 

Nampaknya piano John Lennon bukanlah yang termahal, karena ada seorang yang rela merogoh kocek hingga 32 miliar rupiah untuk sebuah piano yang dibuat oleh Heintzman Piano Company. Piano yang disebut sebagai piano termahal di dunia itu pernah dimainkan oleh seorang pianis asal Tiongkok, Lang Lang ketika mengiringi upacara pembukaan Olimpiade Beijing tahun 2008 lalu. 

Harga yang fantastis itu memang sukses membuat saya menggelengkan kepala. Bagaimana mungkin sebuah piano dapat bernilai sangat mahal seperti itu? Mungkinkah suaranya yang merdu? Bahannya yang premium? Atau karena sudah terkena sentuhan tangan dari musisi papan atas? 

Rasanya saya tidak akan mengerti karena saya bukanlah seorang pianis. Kalaupun saya diberikan kesempatan untuk bermain piano-piano mahal tersebut, saya tidak mampu menghasilkan nada-nada yang indah. 

Mau semahal apa pun piano, jika pemainnya tidak bisa memainkannya dengan baik, maka hasilnya akan sama saja. Bukankah hal ini membuktikan bahwa sebuah prestasi atau kesuksesan sangatlah bergantung pada pribadi atau kemampuan seseorang? 

Seperti teman saya yang mengerti cara bermain gitar, yang mengerti mana gitar yang baik mana gitar yang buruk. Menurut saya, mereka tetap bermain dengan sangat baik dengan jenis gitar apa pun yang mereka mainkan. 

Pada beberapa perusahaan besar seperti Apple, kreativitas atau ide-ide cemerlang lah yang digadang-gadang sebagai kunci kesuksesan mereka. Kebesaran nama Apple bukanlah fasilitas, modal atau sarana lainnya. Namun kegigihan seorang Steve Jobs yang mau mengenalkan inovasi sebuah gadget kepada khalayak. 

Baca juga: Kamu Yang Sering Kali Mengejar Kesia-siaan, Coba Deh Contoh Cerita Bebek Dan Karet Gelang

Bayangin deh, kalau tidak ada orang yang inovatif dan pantang menyerah seperti Steve Jobs, mungkin kita tidak akan bisa mengenal apa itu Apple. Kita harus ingat kalau Apple dulunya hanya sebuah perusahaan yang lahir dari sebuah garasi. 

Dalam Alkitab, Pengkhotbah 9:18a, “Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang.” Kita harus ingat kalau bukanlah fasilitas atau alatnya, namun siapakah yang ada dibalik itu semua. Alkitab mau kita untuk bergantung dengan apa yang ada dalam diri kita, yaitu hikmat. 

The man behind the gun lah yang bisa membunuh seseorang, bukan alatnya. Hikmat bisa kita dapat saat kita mengandalkan Tuhan. Yang menentukan bukanlah alatnya, namun siapakah yang memegang alat itu. 


Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami