Bayangan masa lalu
merupakan benih dasar yang membuat kita nggak bisa sukses bahkan selalu hidup
dalam masalah. Saya mengenal seorang pengusaha yang bangkrut karena di bohongi
karyawannya dengan jumlah yang sangat besar. Hingga pada akhirnya dia mencoba
membangun dari awal lagi dengan keluarganya sehingga dipertengahan jalan dia mempekerjakan seorang karyawan untuk mengisi bagian kasir alias akuntan perusahaan.
Banyak hal yang terjadi
dan tidak seperti biasanya. Si pengusaha menjadi lebih detail, hati-hati dan
bahkan sering sekali tidak percaya kepada akuntan nya. Semua laporan harus detail
dan setiap saat pengeluaran sekecil apapun di laporkan kepadanya. Bahkan
kesalahpahaman pembayaran dengan jumlah puluhan ribu rupiah menjadi masalah
besar dan si akuntan di bentak-bentak
dan dimarahi. Itu berlangsung sering sekali sehingga si akuntan memutuskan untuk keluar dari perusahaan.
Sekarang, perusahaannya
tidak memiliki akuntan khusus untuk
mengurus segala laporan dan pengeluaran, dan akhirnya perusahaan diurus sendiri
olehnya dan anak-anaknya. Dia menaruh kepercayaan kepada anaknya, dan dia
mempercayakan semua arus, rekening perusahaan kepada anaknya. Tapi tahukah masalah apa yang terjadi? Perusahaannya
mengalami kerugian besar karena si anak yang menghamburkan uang tanpa sepengetahuan sang ayah alias si pengusaha.
Inilah yang disebut sudah jatuh malah tertimpa tangga, sudah bangkrut malah kembali rugi lagi.
Begitu pula dalam
kehidupan kita secara pribadi, baik itu soal kerjaan, soal teman ataupun
pasangan sering sekali masa lalu membuat kita kesulitan untuk bergerak maju dan menjadi tersiksa.
Bayangan masa lalu dengan
teman-teman yang menfitnah atau membocorkan rahasia kita membuat kita hidup
menyendiri tanpa teman dan tak mempercayai siapapun, kita menjadi pendiam dan menyimpan masalah sendiri hingga bikin stress.
Atau mungkin bayangan masa
lalu dimana pasangan menyelingkuhi kita dan telah merenggut kekudusan kita,
sehingga sekarang kita sulit untuk menerima pria/wanita yang mencoba menaruh
perasaan kepada kita. Kita menjadi kaku, tidak berani membuka hati, ragu sehingga penambahan usia yang cukup matang, kita juga nggak kunjung menikah.
Di Filipi 3:13, Paulus
menuliskan “Saudara-saudara aku sendiri
tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya, tetapi inilah yang kulakukan:
Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.”
Yap! Paulus merupakan
seseorang yang memiliki masa lalu yang kelam sebagai pengikut Kristus, meskipun
dari sudut agama Yahudi prestasinya sangat luar biasa. Sebenarnya dia punya
alasan untuk berkutat dan terikat dengan masa lalunya. Gimana nggak, dia bisa
dikatakan sebagai aktor intelektual di balik penganiayaan umat Allah, bahkan
dia hadir ketika Stefanus dibunuh. Namun poin yang harus kita perhatikan
sebagai pelajaran, Paulus berhasil memusatkan perhatiannya pada masa depan. Dia
berhasil menemukan titik balik saat dia berkata seperti fiman di atas “ …tetapi
ini yang kulakukan; aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.”
Keputusan yang dilakukan
oleh Paulus berhasil membuatnya berbalik 180 derajat dan ikut Tuhan dengan sangat intim hingga dia layak menjadi tokoh inspirasi dalam Alkitab.
Mohonlah anugerah Tuhan
supaya sekiranya kamu mengalami titik balik yaitu terlepas dari ikatan dan
bayangan masa lalu dan dengan kerendahan hati mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanmu.
“Entah berapa kali kamu pernah gagal dan jatuh. Oleh anugerah Tuhan kamu mampu bangkit dan menjadi tangguh.”
Sumber : Jawaban.com