Inilah Suasana Gereja Saat Teror Bom Bunuh Diri Di Pakistan Yang Tewaskan 11 Orang
Sumber: https://cdni.rt.com/files/2017.12/articl

Internasional / 20 December 2017

Kalangan Sendiri

Inilah Suasana Gereja Saat Teror Bom Bunuh Diri Di Pakistan Yang Tewaskan 11 Orang

Inta Official Writer
3366

Umat Kristen di Pakistan kembali berkabung lantaran terjadi bom bunuh diri yang tewaskan 11 orang, lebih dari 50 orang luka-luka dan banyak orang yang masih ada dalam kondisi kritis, dilansir dari christianitytoday.

Hanya sepekan sebelum perayaan kelahiran Sang Juruselamat, ada banyak pelayat yang hadir dalam acara pemakaman pada Senin, 18 Desember 2017 kemarin. Pelaku teror kali ini menargetkan menargetkan Gereja Metodis, Bethel Memorial di kota Quetta, sebelah barat daya provinsi Balochistan, Pakistan. 

Baca juga: Hanya Sepekan sebelum Natal, Bom Bunuh Diri di Gereja Pakistan, Tewaskan 8 Orang

Serangan ini dilakukan kepada jemaat yang tengah melakukan ibadah Minggu. "Pagi itu kami dipenuhi dengan sukacita," kata Sohail Yousuf. 


"Kami menyanyikan beberapa pujian, anak-anak menampilkan beberapa program Natal. Saat Pastor Simon Bashir menyelesaikan kotbahnya, kami semua melebur mendekati altar ketika mendengar suara tembakan dari luar gereja." 

Salah seorang anak Yousef meninggal, gadis yang masih berusia 13 tahun. Sementara kakaknya, Wasiqa (16 tahun) kini sedang berada dalam kondisi yang kritis setelah menjalani operasi. 

"Kami mengunci semua pintu dan berdoa agar Tuhan melindungi kami semua," ungkapnya. "kemudian pelaku bom bunuh diri meledakan dirinya pada pintu utama. Ledakan menghancurkan pintu dan menyebabkan banyak orang luka-luka d dalam. Ketika kita berlarian keluar untuk menyelamatakn diri, mereka ditembaki oleh teroris yang ada di halaman gereja. Namun kemudian situasi terkontrol saat beberapa relawan pengaman gereja dan polisi datang." 

Baca juga: Heboh Teror Bom Di Gereja Sepanjang Tahun Ini, Polri Gelar Operasi Lilin Tuk Amankan Natal

Salah seorang anggota gereja, Sheezan William  berkata bahwa orang pertama yang terbunuh adalah penjaga keamanan gereja, George Masih, yang berusaha untuk menghentikan seseorang yang hendak mendekati gereja. 

"Saya datang untuk mengetahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun saat itu sudah terjadi tembakan disana," jelas William. "Saya menelepon dua orang pemuda yang bertugas di paduan suara. Saya dapat mendengar suara tembakan dari telepon, kemudian saya segera datang ke gereja." 

Brogadir Samson Simon Sharaf yang merupakan seorang analisis politik yang dekat dengan lembaga keamanan yang sedang bertugas mengatakan "satu orang teroris berhasil ditembak sebelum dirinya meledakan diri di dalam gereja. Namun, salah seorang lainnya berlari ke pintu utama kemudian berhasil meledakan diri disana."


Sumber : christianitytoday/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami