Setiap orang pasti pernah melakukan sebuah kebohongan. Entah itu
disengaja ataupun demi menutupi sebuah kebohongan lain. Namun yang pasti
kebohongan sekecil apapun, bukanlah sesuatu yang disukai oleh Tuhan, selain itu
suka berbohong merupakan sebuah tanda bahwa kamu memiliki kelainan dalam psikologis kamu, artinya kamu memiliki sebuah penyakit psikologis.
Yap! Mythomania namanya. Istilah ini merupakan sebutan penyakit psikologis bagi yang suka berbohong.
Nah, penyakit ini merupakan kebohongan yang dilakukan seseorang bukan
dengan tujuan menipu orang lain. Penderita dari gangguang Mythomania ini akan membuat dirinya sendiri percaya bahwa kebohongan yang dia buat adalah nyata.
Yang membedakan Mythomania dengan kebohongan biasa adalah penderita
penyakit ini sering sekali nggak sadar kalau dia sebenarnya suka berbohong dan menceritakan
khayalan yang ada dalam pikirannya. Istilah penyakit ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1905 oleh Ferdinand Dupre yang merupakan seorang psikiater.
Penderita Mythomania sangat lihai juga meyakinkan ketika bercerita, seolah-olah itu memang cerita hidupnya yang sebenarnya. Ini merupakan salah satu perbedaan kebohongan biasa dan mythomania. Para myhtomaniac memiliki pesona yang mampu memanipulasi orang lain, mereka pandai menemukan kalimat dan sikap tepat dengan tujuan agar dicintai dan diakui oleh orang-orang disekitarnya. Mereka juga akan menciptakan kebohongan untuk membantu mereka lari dari kenyataan dan diterima oleh orang lain.
Seseorang yang menderita penyakit ini bisa dibagi dua, yaitu mereka yang
masih dalam tahap ringan dan hanya menceritakan beberapa cerita ‘bohong’ yang
nggak berdampak besar bagi orang lain. Hanya bertujuan untuk mendapatkan
perhatian sedangkan mereka yang sudah penderita mythomania yang akut, kepribadiannya
cenderung memanipulasi segala hal dan cenderung mudah berinteraksi dengan cara membual.
Penyebab dari mythomania ini adalah kegagalan-kegagalan dalam cara
kehidupannya, seperti kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah
sentimental, bahkan kegagalan dalam pekerjaan. Penderita penyakit ini merupakan
korban ketidakbahagiaan dan pederitaan dalam hidupnya secara terus menerus.
Mereka nggak mampu mengekspresikan keaslian dirinya sehingga selalu ingin bersembunyi dibalik topeng.
Untuk mengobatinya, penderita mythomania bisa mendatangi psikolog dan
melakukan konseling dengan metode konvensional psikoterapi. Saat ini juga
banyak psikolog yang bisa menggunakan hypotherapi untuk bisa mengatasi masalah
ini dengan lebih efektif. Selain itu penderita juga harus menyadari bahwa
kebohongan yang dia lakukan nggak baik karena akan membuat masalah lebih besar
kedepannya. Nggak hanya itu, dia juga perlu tahu bahwa Tuhan sangat
mengasihinya dan ingin membuat hidupnya pulih dan berubah asal dia berani
menyadari bahwa dirinya salah dan merendahkan hati untuk minta ampun serta
berubah.
“Janganlah kamu mencuri,
janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.” Mazmur 19:11