Terkait rencana adanya kegiatan perayaan Natal 2017 di lapangan Monumen Nasional (Monas), Ketua Umum Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pendeta (Pdt.) Japarlin Marbun berpendapat bahwa itu sah-sah saja jika memang dilakukan. Hanya saja, ia memiliki harapan apabila kegiatan tersebut benar-benar dilaksanakan.
“Jangan menggeneralisasi seluruh Kristen padahal itu kan hanya sekelompok Kristen di situ yang notabene adalah sayap partai politik,” ujar Pdt. Japarlin Marbun kepada Jawaban.Com di kantornya di Graha Bethel, Selasa (12/12).
Lebih
jauh Pdt. Japarlin Marbun menjelaskan bahwa perihal melakukan Natal di Monas
tidak bisa dilihat secara sederhana begitu saja. Mengapa? Karena ia meyakini pasti akan ada efek-efek yang timbul setelahnya.
“‘kan sudah pernah dikasih orang Kristen?’, itu kan yang perlu kita waspadai. Kita kadang-kadang tidak
sesederhana melakukan Natal di situ, ibadah di situ, tetapi kan akan ada
dampak-dampak bawaan. Itu yang saya kira perlu diwaspadai,” sambung Pdt. Japarlin Marbun.
Daripada melakukan dan menampilkan secara terbuka acara-acara yang sifatnya seremonial, pria berdarah batak tersebut justru berpandangan alangkah lebih baik jika memfokuskan kepada tindakan nyata kepada sekitar tanpa harus gembar-gembor.
Baca Juga: Soal Natalan di Lapangan Monas, Pdt. Gomar Gultom: Nuansa Politik Sangat Kental
“Kita
menyatakan kasih dan perbuatan baik kepada sesama karena Kristus telah menyatakan kasih dan perbuatan baik kepada kita,” tukas Pdt. Japarlin Marbun.